Volendam: Perjalanan dari Amsterdam Mencari Makanan Khas Belanda
Mencari makanan khas Belanda dapat dilakukan saat mengunjungi desa nelayan terkenal, Volendam. Menikmati makanan bersama keluarga sambil duduk – duduk menikmati pemandangan kapal nelayan dan laut biru di sana.
Hai teman pembaca Michdichuns!
Perjalanan ke Belanda selalu menjanjikan kejutan dan keindahan yang khas. Meski Amsterdam penuh dengan pesona arsitektur kuno dan kanal yang menawan, saya dan keluarga memutuskan untuk keluar sejenak dari hiruk-pikuk kota dan menuju ke sebuah desa kecil bernama Volendam. Terletak hanya sekitar 20 kilometer di utara Amsterdam, Volendam menawarkan suasana yang berbeda: lebih tenang, lebih tradisional, dan tentu saja, lebih “rasa Belanda”-nya.
Yang membuat perjalanan ini semakin menarik adalah bukan hanya soal pemandangan, tetapi juga petualangan rasa menjajal makanan lokal Volendam yang terkenal segar dan otentik.
Daftar Isi
Perjalanan Amsterdam ke Volendam
Kami memulai hari sekitar pukul 9 pagi dari pusat kota Amsterdam. Dari stasiun Amsterdam Centraal, kami menaiki bus nomor 316 menuju Volendam. Perjalanan memakan waktu sekitar 30–35 menit, cukup singkat untuk ukuran perjalanan lintas kota. Bus yang kami tumpangi sangat nyaman, bersih, dan tepat waktu tipikal transportasi umum di Belanda.
Pemandangan sepanjang jalan begitu memanjakan mata: padang hijau yang luas, rumah-rumah mungil dengan taman bunga, dan kincir angin sesekali menyapa dari kejauhan. Tak terasa, kami tiba di terminal bus Volendam, hanya beberapa langkah dari pelabuhan yang menjadi pusat aktivitas wisata desa ini.
Begitu turun dari bus, udara laut langsung terasa segar, berpadu dengan semilir angin dan suara camar yang khas. Kami disambut oleh deretan rumah kayu berwarna cerah, toko-toko suvenir, dan aroma makanan yang menggoda dari kios-kios makanan di sekitar pelabuhan.
Jajan Makanan Belanda di Volendam
Setelah berjalan-jalan sejenak menyusuri pelabuhan dan menikmati suasana, perut mulai memberi sinyal lapar. Maka dimulailah sesi yang paling ditunggu: berburu jajanan khas Volendam.
Kibbeling
Kibbeling adalah salah satu makanan paling populer di Volendam, terutama bagi para wisatawan. Hidangan ini terdiri dari potongan ikan cod yang digoreng dengan tepung bumbu hingga renyah, lalu disajikan dengan saus bawang putih atau tartar.
Kami membelinya di salah satu kios dekat pelabuhan. Begitu digigit, rasa gurih dan renyahnya langsung menyatu sempurna. Tekstur ikannya lembut dan segar—maklum, Volendam adalah desa nelayan, jadi kualitas seafood-nya luar biasa. Kibbeling ini cocok disantap sambil berjalan santai menyusuri dermaga.
Haring Mentah
Tak lengkap rasanya ke Volendam tanpa mencoba haring. Ini adalah ikan haring mentah yang diawetkan dengan garam, disajikan utuh dengan bawang cincang dan acar. Awalnya saya ragu mencoba, tapi karena banyak warga lokal menikmati haring dengan santai, saya memberanikan diri.
Cara memakannya pun unik: ikan dipegang dari ekornya dan langsung disuap ke mulut dari atas. Rasanya? Ternyata jauh lebih enak dari dugaan. Daging haring lembut dan tidak terlalu amis. Bawang dan acar menambah rasa segar dan seimbang.
Stroopwafel
Setelah mencoba makanan asin, waktunya penutup yang manis. Kami mampir ke toko kecil yang menjual stroopwafel hangat, dua lapis wafel tipis dengan isian sirup karamel di tengahnya. Wafel-nya baru matang dari cetakan, hangat dan renyah di luar, lalu meleleh manis di dalam. Aroma kayu manis dan karamel memenuhi udara. Anak-anak langsung jatuh cinta pada jajanan ini, dan saya pun membeli beberapa bungkus tambahan untuk dibawa pulang.
Poffertjes
Tak jauh dari toko stroopwafel, kami menemukan warung yang menjual poffertjes, pancake kecil khas Belanda yang disajikan dengan taburan gula halus dan mentega cair. Ukurannya mungil, hanya seukuran uang logam, tapi rasanya benar-benar memuaskan. Teksturnya lembut dan agak kenyal, sangat cocok disantap sambil menyeruput teh panas.
Perut Kenyang Hati Senang
Lebih dari sekadar jajanan, suasana Volendam yang tenang dan bersahaja membuat waktu terasa melambat. Kami duduk di bangku kayu pinggir pelabuhan sambil menikmati poffertjes, mengobrol santai, dan memandangi perahu-perahu yang berlalu lalang. Sesekali terdengar alunan lagu dari musisi jalanan, membuat suasana semakin hidup.
Sebelum pulang, kami sempat membeli keju lokal di toko keju yang sudah berdiri sejak ratusan tahun. Penjualnya bahkan menawarkan sesi cicip keju dengan berbagai rasa—dari keju gouda klasik hingga yang bercampur pesto dan cabai. Kami membeli beberapa potong kecil untuk oleh-oleh.
Sore hari sekitar pukul 4, kami kembali ke terminal dan naik bus yang sama kembali ke Amsterdam. Sepanjang perjalanan pulang, kami tak henti membicarakan makanan yang baru kami coba, terutama haring dan stroopwafel hangat yang berhasil mencuri hati.
Volendam mungkin kecil dan bisa dijelajahi dalam beberapa jam, tapi pengalaman rasa dan suasananya begitu kaya. Bagi siapa pun yang sedang berada di Amsterdam dan ingin merasakan sisi lain dari Belandayang lebih tradisional, lebih santai, dan lebih menggugah selera. Volendam adalah pilihan sempurna.
Tips Perjalanan ke Volendam
- Naik bus 316 dari Amsterdam Centraal (tersedia tiap 15–30 menit).
- Siapkan uang tunai atau kartu debit untuk jajanan (beberapa kios tidak menerima kartu kredit).
- Coba datang pagi hari agar bisa menikmati desa tanpa terlalu ramai.
- Jangan lupa bawa kamera—Volendam sangat fotogenik!
Salam,
-ameliasusilo-
 
	
		
			
			


One Comment
Pingback: