To*y B*rch, Tom*y Hilfi*er, H*go Bo**

Sapu.. Sapu.. 😀
Awal tahun 2016 berarti semester 1 akan berakhir berarti ujian. Satu ujian minggu ini sudah terlewati, empirische Sozialforschung, mudah – mudahan hasilnya memuaskan. Makanya hibernasi si blog. Mumpung ujian berikutnya masih 2 minggu lagi, mau cerita tentang nge-job sampingan buat shopping bayar sekolah
Agak nekat sih mengingat hari kerja yang ditawarkan adalah hari Minggu 1 minggu sebelum ujian dan akhir pekan 2 hari sebelum ujian. Kenapa? sebenernya justru weekend adalah saatnya bisa belajar ke Perpustakaan ngendon seharian sementara si bocah bisa dipegang bapaknya. Tetapiiii berhubung aku BU untuk bayar semester depan yaa tidak ada pilihan. Memangnya apa kerjanya?

Alias inventaris alias ngecek barang. Iya, aku kerja di gudang besar penuh barang – barang untuk diinventaris.
Apa barangnya? ituuh berbagai benda dari merk – merk diatas.
Senang dong? iyalah senang, barang benerannya belum bisa kebeli masuk tokonya juga takut, ini puas pegang barangnya 😀
Asik ya? capek hehehehe…
Kok mau? dapetnya Bargeld alias uang tunai hueeheheehehe..
Pertama kali dapat informasi dari teman 3 tahun lalu, tampak menarik jadinya aku dan suami daftar. Kebetulan kami berdua langsung dapet kerjaannya dan lanjut sampai sekarang. Bahkan saat hamil 5 bulan aku masih sempat kerja, naik – naik tangga, angkat kardus berat hihihi.. habis itu rontok badan meskipun senang dapat uang buat beli keperluan bayi. Habis itu tidak ambil kerjaan lagi sampai akhirnya Oktober tahun lalu dan Januari ini setelah bocah bisa ditinggal. Cuma sekarang tidak bisa kerja bareng Tuan Besar lagi, dia gantian jaga anak. Loh kenapa bukan suami yang kerja? akunya yang mau, karena kerasa lebih afdol dan semangat kalau kuliahnya dari hasil keringat sendiri.
Kerjanya gampang benar – benar hanya scan barcode yang ada di barang – barang tersebut. Tiap pekerja dapat satu alat dan tanggung jawab di satu gang. Satu gang terdiri dari sekitar 10 – 15 rak dan masing – masing rak ada kardus – kardus atau gantungan. Semua barang – barang tidak dalam keadaan berserakan, jadi ditaruh di rak – rak kardus atau kotak sepatu atau untuk mantel, jaket, rok digantung. Kami para pekerja harus nyecan satu per satu semua barang tersebut. Setelah selesai 1 rak, kami lapor hasil pekerjaan tadi di print. Kalau ada yang salah ketahuan dan jadi tugasnya Kontroller periksa ulang kesalahan tadi. Ada kalanya pekerjaan kita benar, jadi ya tidak perlu khawatir. Misalnya pun salah kita tidak dimarahi tetapi kalaupunsecara keseluruhan banyak kesalahan ya kami semua ditegur supaya lebih teliti dan tidak curang. Curang? iya.. Contohnya satu kardus isinya kaos 20 biji. Bukannya discan satu per satu, si pekerja ini menghitung jumlah baju lalu ngescan satu barang sebanyak 20 kali hihihi..
PR kalau di rak paling atas penuh. Susah dibawa turun sedangkan kalau dikerjakan diatas bikin capek. Kaos kaki bikin malas karena biasanya di dalam kardus mereka ini dibundel dalam satu plastik. Berhubung harus satu – satu ya kita mesti keluarin darai plastik setelah itu dimasukan kembali. Mantel, jaket atau barang yang gantung sebisa mungkin aku tidak mengerjakan karena berat hehehe.. Favoritku sepatu sebab barangnya relatif sedikit, raknya besar tapi mudah dijangkau.
Setelah dua hari kerja biasanya di telinga masih kedengeran tiit tit tiit meskipun sudah di rumah :p
Semoga besok – besok banyak tawaran kerja lagi, lumayan lumayan buat beli tas bayar modul semester depan dan beli mainan bocah.. Berhubung jadwalnya weekend pak suami bisa dirumah dan pekerjaanku yang lain tidak terganggu.
Sumber 3 gambar: disini, disitu dan disana.
-ameliasusilo-
0 Comments
ameliasusilo
Mungkin didaerahnya ga ada gudang buat stok barang-barang itu Beth. Ini lokasinya juga di luar Hannover hihihi