Tips Transit Pesawat Bersama Bayi
Transit pesawat selama beberapa jam di luar negeri bersama bayi dapat dilalui dengan nyaman apabil mengetahui tips dan triknya. Tahun lalu ada beberapa hal yang kulakukan dan sepertinya dapat kujadikan tips untuk teman pembaca Michdichuns.
Hai teman pembaca Michdichuns!
Tahun 2023 lalu aku dan keluarga melakukan perjalanan jarak jauh ke Indonesia. Perjalanan mudik ini kami lakukan setelah beberapa tahun tertunda karena pandemi COVID-19. Tentunya ada perubahan yang kami rasakan selama perjalanan tersebut.
Perjalanan ke Indonesia kali ini berbeda karena waktu itu aku baru melahirkan anak kedua. Kami membawa bayi yang berusia dibawah enam bulan. Aku dan suamiku berusaha agar perjalanan ini nyaman dan menyenangkan untuk kami berdua dan juga si sulung yang sudah lama tidak bepergian menggunakan pesawat.
Jadwal Penerbangan
Kebetulan harga tiket pesawat yang termurah yang dapat suamiku temukan waktu itu memiliki jam penerbangan yang berbeda dari yang biasanya kami lakukan sebelumnya. Penerbangan dari Frankfurt menuju Abu Dhabi adalah penerbangan pagi hari dengan waktu transit selama delapan jam. Sebaliknya penerbangan pulang dari Jakarta ke Abu Dhabi adalah penerbangan sore dengan waktu transit selama lima jam.
Bayiku yang masih berusia dua bulan waktu itu masih sering tidur. Selama dia bangun kemudian disusui, si bayi akan kembali tidur. Paling tidak ia akan tertidur selama dua jam. Waktu penerbangan kapanpun sebenarnya tidak masalah untuknya.
Untuk si bayi kami sudah memesan bassinet atau tempat tidur khusus bayi. Ia dapat tidur dengan nyaman di bassinet tersebut. Tantangan yang kami hadapi kala itu adalah dimana bayi kami dapat tidur dengan enak saat transit lama?
Tentang tiket: Perjalanan Mudik 2023.
Tips Transit Pesawat Membawa Bayi
Suamiku menyiapkan koper kabin khusus barang bawaan bayi. Intinya di dalam koper tersebut hanya boleh dimasukkan barang – barang keperluan bayi saja, baik untuk di dalam pesawat maupun saat transit. Hal ini efektif bagi kami karena kebutuhan si bayi tercukupi di koper kecil tersebut.
Tentang transit: Tips Transit di Abu Dhabi.
Alas tidur
Benda ini menjadi hal terpenting bagi kami. Dengan adanya alas tidur si bayi dapat terhindar dari dinginnya lantai ruang tunggu bandar udara. Selain itu, alas tidurnya jadi lebih empuk dibandingkan tanpa alas tidur.
Kebetulan salah satu hadiah kelahiran yang kami terima adalah alas tidur berukuran sedang yang berbentuk gajah. Alas ini empuk tapi tidak bulky dan mudah dilipat. Saat dimasukkan ke dalam koper dapat dilipat dengan rapi dan tidak membutuhkan banyak ruang.
Selimut
Aku membawa selimut bayi yang memiliki ketebalan sedang biasa dipakai untuk pergantian musim dingin ke panas maupun sebaliknya. Selimut ini biasanya kupakaikan ke anakku untuk musim semi atau musim gugur. Jadi, selimutnya tidak tebal tetapi juga tidak terlalu tipis.
Jenis selimut ini menurutku sesuai dan nyaman digunakan untuk suhu AC ruangan di bandara. Si bayi dipakaikan sweater atau pullover tipis di atas bajunya kemudian diberikan selimut. Untuk memastikan hangat atau dingin aku memasukkan tanganku ke bagian baju di punggung. Ketika aku rasakan hangat insyaAllah bayiku juga dalam keadaan hangat.
Alhamdulillah pesawat yang kami gunakan memberikan bingkisan untuk bayi yang salah satunya adalah selimut wol tipis. Selimut ini kugunakan untuk menutupi kepala bayiku yang waktu itu menolak dipakaikan topi bayi.
Oh ya, jangan lupa bawa sarung atau selimut yang dapat digunakan oleh ibu saat menemani bayi tidur di atas lantai ruang tunggu bandara. Selain berguna untuk melindungi dari dinginnya AC ruangan juga dapat digunakan untuk menutupi lekuk tubuh ibu saat tidur di lantai.
Bantal
Ada dua buah bantal kecil yang dapat dibawa. Bantal bayi dipakai oleh bayiku dan kuletakkan di koper bayi. Bantal lainnya adalah bantal leher yang selain kugunakan untuk menyangga leherku selama duduk di pesawat juga kugunakan untuk tidur di sebelah bayiku. Fungsi lain dari bantal leher ini adalah juga dapat digunakan sebagai penyangga saat menyusui bayi saat transit.
Mainan
Bisa saja si bayi menolak untuk tidur karena excited dengan suasana yang baru atau suara yang berisik. Mainan bayi atau buku bayi dapat menjadi penyelamat kita, orang tua, saat menunggu transit yang lama.
Menyewa atau membawa stroller
Di beberapa bandara internasional menyediakan stroller yang dapat disewa atau lebih tepatnya digunakan secara gratis oleh para penumpang yang membawa bayi dan balita. Tidak ada salahnya jika kita menggunakan fasilitas yang disediakan oleh bandara ini.
Stroller memudahkan kita membawa bayi apalagi jika ruang tunggu transitnya jauh. Selain itu stroller juga dapat digunakan untuk tempat tidur bayi dan membawa berjalan – jalan keliling bandara.
Yang perlu diperhatikan adalah bentuk atau jenis stroller. Untuk bayi kecil sebaiknya tidak menggunakan stroller yang tidak bisa direbahkan apalagi dengan jenis sabuk pengaman yang kurang aman bagi bayi kecil.
Gendongan bayi
Untuk perjalanan jarak jauh membawa alat gendong bayi adalah keharusan bagiku dan suami. Selain untuk membawa si bayi tanpa stroller, gendongan bayi ini sangat bermanfaat jika bayi kami gelisah dan menangis.
Orang Tua dan Anak Kecil
Tentunya tips – tips di atas dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dihadapi oleh teman pembaca Michdichuns ya. Kebutuhan maupun kesukaan bayi satu dengan bayi lainnya juga berbeda. Sebagai orang tuanya usahakan saja yang terbaik untuk si bayi.
Untuk teman pembaca Michdichuns yang memiliki anak balita ada tips naik pesawat bersama balita yang ditulis oleh mbak Risalah Husna. Beliau memberikan tips – tips yang membuat kedua balitanya senang, aman dan nyaman selama penerbangan.
Perjalanan pesawat long haul serta waktu transit yang lama bersama bayi tetap dapat terasa nyaman dan aman selama kita, orang tua, mengetahui tips dan triknya. Yuk, kita berusaha memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi kita dan anak – anak kita yang masih kecil!
Salam,
-ameliasusilo-