Honeymoon kedua michdichuns
Kegiatan Keluarga,  Wisata

Tips Honeymoon Kedua

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Honeymoon kedua setelah punya anak bagaimana caranya? Pergi berdua saja setelah bertahun-tahun menikah apa rasanya? Pertanyaan-pertanyaan ini sempat muncul setelah seorang teman mengusulkan ide perjalanan ini kepadaku. Katanya momen untuk perjalanan ini tepat sekali sebab aku dan suami merayakan ulang tahun perkawinan yang kesepuluh.

Lalu, apakah kami berhasil melakukan perjalanan tersebut?

Why Honeymoon?

Sejujurnya saat itu ada rencana lain yang kami impikan. Sejak awal tahun kami sangat berharap dapat melaksanakan ibadah haji bersama setelah rencana perjalanan ini tertunda mulai pandemi COVID-19 tahun 2020 lalu. Qadarullah impian pergi haji masih belum dapat direalisasikan. Walaupun impian berhaji ini masih tertunda, Allah memberikan hadiah lainnya, sebuah kesempatan bagi kami untuk dapat bersama-sama merefleksikan perjalanan perkawinan kami selama 10 tahun terakhir ini.

Allah memberikan kemudahan bagi keluarga kami dari Indonesia untuk datang ke Jerman. Rencananya mereka menemani anak kecil selama aku dan suami pergi haji. Ketika kami pada akhirnya mengikhlaskan perjalanan haji tahun ini tertunda, keluarga kami sudah keburu sampai di Jerman. Perubahan rencana pun dilakukan dalam waktu singkat termasuk diantaranya rencana liburan dan cuti kantor.

Pada saat aku menceritakan perubahan rencana cuti kepada teman-teman di kantor, salah satu diantara mereka berkata kepadaku,

„Mumpung keluargamu ada disini kenapa kalian (aku dan suami) tidak melakukan perjalanan berdua?“

Aku langsung merespon ide tersebut dengan senang. Betul juga ya, kapan lagi kami bisa melakukan perjalanan bersama. Jika perjalanan ini bisa dilakukan kami berdua tentu bisa lebih tenang meninggalkan anak kepada keluarga kami sendiri. Untuk kami berdua, pasangan diaspora yang keluarga besar tinggal di Indonesia hal seperti ini adalah kesempatan yang langka. Tapi aku tentu tidak bisa langsung begitu saja memutuskan perjalanan honeymoon kedua ini. Aku harus menanyakan suamiku, keluarga yang akan kami titipi anak dan tentu saja meminta izin ke si bocah.

Honeymoon Kedua

Alhamdulillah keluarga kami tidak keberatan dan membolehkan kami melakukan perjalanan berdua. Tantangannya pada si anak kecil yang belum pernah ditinggal orang tuanya untuk melakukan travelling tanpa dirinya. Jika hanya salah satu dari kami yang pergi karena alasan pekerjaan sudah pernah. Baik yang pergi aku atau suamiku saja untuk anak kami tidak menjadi masalah karena salah satu orang tuanya ada bersamanya di rumah. Oleh karena itu untuk menjelaskan dan memberikan pengertian kepada si bocah memang jadinya agak menantang.

Meskipun akhirnya setengah hati karena tidak ada pilihan lain, akhirnya anak kami pun mengiyakan. Itupun mendekati hari H, ia terus menanyakan apakah kami tetap dapat dihubungi. Kami berjanji bahwa kami tetap dapat dihubungi. Selain sebagai cara untuk meyakinkan dia bahwa kami baik-baik saja dan ingat dirinya, kami juga merasa harus gampang dihubungi supaya kalau ada keadaan gawat keluarga yang awam dengan kondisi di Jerman dan bahasanya keluarga bisa cepat meraih kami.

Tips memberikan penjelasan honeymoon kedua

Nah, berikut ini ada beberapa tips yang bisa kuberikan kepada pasangan yang situasi kondisinya sama seperti kami dimana anak belum pernah ditinggal orang tua dan usianya masih dibawah 12 tahun. Oh ya sebelum aku menuliskan tips menjelaskan, aku ingin menyampaikan bahwa sebaiknya anak dititipkan kepada anggota keluarga yang ia sudah kenal. Atau kasusnya jika tinggal di luar negeri ataupun di sebuah kota perantauan yang tidak ada keluarga, anak dititipkan kepada teman baik keluarga yang anak sudah akrab dan nyaman. Oke, berikut ini beberapa tips memberikan penjelasan ke anak.

  • Sebaiknya anak tidak diberi tahu mendadak atau mendekati hari H
  • Katakan akan pergi kemana, kapan dan berapa lama
  • Jelaskan ia akan tinggal dengan siapa dan dimana
  • Jelaskan alasan kenapa perjalanan ini penting dilakukan oleh orang tua tanpa kehadiran anak (sesuaikan bahasanya dengan usia anak)
  • Jika anak terus menerus bertanya sebaiknya orang tua bersabar untuk menjelaskan kembali
  • Jika anak tidak bertanya pun sebaiknya penjelasan ini dilakukan beberapa kali
  • Bikin perjanjian tentang waktu atau jumlah telepon

Tips umum honeymoon kedua

Berikutnya aku akan memberikan beberapa saran secara umum tentang honeymoon kedua. Lagi-lagi ini tipsnya berdasarkan pengalaman dan situasi kondisi sebagai diaspora. Anak kami berusia dibawah usia 12 tahun dan belum pernah ditinggal kedua orang tuanya dalam waktu bersamaan

  • Durasi optimal perjalanan antara tiga hari dua malam sampai empat hari tiga malam. Menurutku durasi ini menjadi win-win solution baik untuk anak dan orang tua
  • Lokasi honeymoon kedua masih berada di dalam negeri dan jaraknya tidak jauh dari kota domisili
  • Bila memungkinkan pilih lokasi yang berkesan untuk suami-istri
  • Pilih lokasi yang tidak memiliki kendala sinyal
  • Angkat telepon anak dan bila belum bisa mengangkat telepon lakukan saat kondisinya memungkinkan
  • Lakukan pembicaraan dalam durasi yang cukup, tanyakan kabar anak
  • Bila memungkinkan sebelum tidur lakukan video call
  • Meskipun anak berulangkali menghubungi seperti anak kami, tidak perlu khawatir selama ia tampak baik-baik saja. Yang penting tanyakan kepada keluarga kondisi anak dan dirumah
  • Berpikir positif tentang anak dan fokus dengan perjalanan bulan madu

Tips beli tiket kereta di Jerman bisa dibaca di tulisan yang berjudul Naik Kereta di Jerman Menggunakan Bahncard.

Pentingnya Honeymoon Kedua

Sepertinya itu yang sedikit bisa kuceritakan dan kusampaikan tentang melakukan perjalanan honeymoon kedua. Dengan kondisi unik seperti keluarga kami, memang sebaiknya dipahami oleh kami sebagai orang tua jika terjadi hal-hal seperti anak kami. Walaupun begitu aku dan suamiku sama-sama sepakat bahwa perjalanan bulan madu yang kami lakukan kemarin berkesan dan penting untuk hubungan kami berdua.

Yang paling berharga adalah bagaimana kami bisa berkomunikasi tanpa diinterupsi si bocah. Bisa bergandengan tangan tanpa dicemburui anak itu rasanya senang sekali loh hihihi… Kemudian, bagaimana kami (atau tepatnya aku) bisa mengatasi kecanggungan melakukan perjalanan hanya berdua saja. Dan kami jadi bisa menghargai setiap momen saat perjalanan tersebut.

Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman pembaca Michdichuns ya!

Boleh loh berbagi cerita dan tips-tips lainnya di kolom komentar, siapa tahu aku dan suami bisa mengadaptasi tips dari teman-teman untuk perjalanan honeymoon ketiga di masa yang akan datang 🙂

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!