Sekolah

Thesis Defence

Assalamualaiku..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Lanjutan cerita: Pekan ke-50

Jadi gimana cerita ujian?

Sampai hari Senin malam saat latihan presentasi dan konsultasi sama Kiki aku baru merasa siap 70-80%. Kayak masih ada yang mengganjal saja gitu.

Hari Selasa pagi aku ketemu pembimbing. MasyaAllah hati plong setelah ketemu beliau. Yang diperbaiki dari slide power point yang kutunjukkan, hanya masalah minor-minor. Beliau bilang nothing to loose saja. Lalu seperti biasa kami diskusi. Sebelum pulang beliau cuma pesan, “Tidur!”

Hari Rabu seharian latihan dan baca skript thesis lagi. Latihan terakhir sama suami dari alokasi waktu 30 menit, aku bisa sekitar 28 menit tapi katanya, “ngomongnya jangan cepet-cepet.” Terus tidur cepet, ngantuk banget rasanya.

Kamis pagi ada drama jam 4 pagi hahaha.. tapi itu mungkin caranya yang Maha Kuasa membangunkan supaya aku masih bisa baca bab yang masih belum aku kuasai banget. Tiba-tiba sudah jam 6, saatnya siap-siap. Jam 7 aku harus sudah berangkat supaya sampai kampus jam 8. Sampai di kampus, langsung siapkan laptop, beamer dan latihan terakhir. Dilatihan terakhir itu aku butuh 26 menit untuk presentasi. Jujur saat itu juga aku rasanya pasrah dan siap. Tidak lama pembimbingku datang, teman-teman dan suamiku datang. Tepat jam 9.05 CEST, aku mulai presentasi.

Terus gimana?

Lancar.. Tanganku dingin banget tapi aku gak nervous sama sekali. Aku tahu sedang diuji tapi wajah-wajah yang ada di ruangan itu bersahabat semua. Rasanya beda jika dibandingkan ketika aku ujian skripsi dulu. Rasa siap dibantai yang kemarin itu beda hihihi.. Butuh waktu 27 menit untuk mempresentasikan thesisku. Ketika audiens ketok meja dan bertepuk tangan, masyaAllah rasanya… Tapiii saat menjawab pertanyaan memang agak kurang yakin sih. Durasinya 30 menit untuk tanya-jawab. Apalagi ketika fokusnya di statistik duuh…

Setelah selesai kami diminta keluar. Waaaah diluar itu senang banget bisa peluk teman-teman, tanya pandangan dan pendapat teman-teman tentang presentasiku. Kira-kira 5 menit kemudian, aku dipanggil masuk.

Bestanden!

Lulus!

Dapat evaluasi dari pembimbing dan penguji supaya aku bisa lebih memperbaiki diri lagi. Lalu, semua yang diluar dipersilakan masuk. Pembimbing kasih pengumuman bahwa aku lulus, semuanya tepuk tangan huhuhu terharuuuu.

Setelah itu teman-teman mengeluarkan camilan yang mereka bawa. MasyaAllah.. Aku ga perlu minta tapi mereka inisiatif bawa. Saat skripsi dulu aku harus menyiapkan kue-kue dan boks makan siang untuk 2 pembimbing, 2 penguji, dan audiens. Kalau disini ga perlu yang seperti itu (kecuali PhD ya, ini pasti ada makan-makannya). Bahkan aku lupa minta air mineral botolan di sekretariat untuk pembimbing dan penguji haahaaha..

Sekarang rasanya gimana?

Antara plong dan degdeg-an sih. Plong karena tanggung jawab untuk menyelesaikan sekolah sudah ditunaikan. Dagdigdugderr karena harus cari kerja dan urus ijin tinggal disini. Mohon doanya ya teman-teman semoga fase berikutnya bisa dilalui dengan baik juga.

Jadii setelah baca ceritaku gimana teman-teman pingin ngerasain sekolah dan ujian juga kah?

-ameliasusilo-

0 Comments

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!