Catatan

The Journey of Making Home

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Pindah ke apartemen yang lebih besar merupakan cita-cita yang sudah kumiliki sejak anakku mulai merangkak. Apartemen lama kami yang tadinya luas terasa jadi menyempit ketika ia mulai bisa merangkak kesana-sini. Apartemen tersebut jadi terlihat kecil setelah ia mulai bisa bermain dan lokasi bermainnya tidak memungkinkan untuk memaksimalkan fungsi mainannya. Anakku pun tidak memiliki kamar yang teridentifikasi sebagai kamar anak. Jadi meskipun apartemen tersebut nyaman, ada komponen yang kurang untuk memenuhi kebutuhan anakku.

Cerita tentang pindah rumah bisa dibaca di You make the house, I make the home.

Kebutuhan Anak

Ketika akhirnya kami berkunjung untuk pertama kalinya ke apartemen baru ini, aku langsung jatuh hati dengan pembagian ruangan dan luas yang dimiliki ruangan-ruangan tersebut. Ruangan yang luas menurutku dapat menunjang kebutuhan anakku saat ini. Ia bisa mewujudkan cita-citanya membuat komplek permainan. Ia bisa berguling-guling. Ia bisa mengundang temannya ke rumah dan bermain dengan lapang.

Anakku kami beri kesempatan untuk memilih pertama kali ruangan yang ia ingin jadikan kamar. Ia pun memilih ruangan yang paling besar. Ketika ditawar untuk bertukar dengan orang tuanya, ia tidak mau hehehe… Sebenarnya tidak apa juga. Kalaupun ia tidak memilih ruangan tersebut, kami akan memberikan ruangan yang terbesar itu untuknya. Ia lebih membutuhkan daripada kami, orang tuanya.

Mebel yang berada di kamarnya adalah mebel-mebel yang masuk prioritas penting dan mendesak. Jadi batch pertama sebagian besar adalah barang-barang yang akan ditaruh di kamar anak. Kami ingin membuat ia jatuh hati terhadap kamarnya terlebih dahulu. Oleh karena itu kenyamanan kamar tersebut untuknya menjadi hal penting bagi kami. Selain itu tujuan utama kami adalah agar ia mau untuk tidur sendiri di kamarnya.

Alhamdulillah berhasil! Tidak sulit memintanya untuk tidur di kamarnya sendiri sejak kami pisah tidur.

Kebutuhan Rumah

Berpindah dari apartemen yang kecil ke apartemen yang besar berarti ada penyesuaian baru. Aku dan suami berjanji kami tidak akan menghabiskan ruangan yang lapang ini dengan berbagai mebel. Kami ingin menikmati kelapangan ruangan dan suasana yang lega. Lagipula mebel sedikit berarti lebih sedikit yang perlu dibersihkan bukan?

Apartemen yang lama sudah ada mebel-mebelnya. Oleh karena itu pada saat pindah tugas utama kami adalah melengkapi apartemen ini dengan lemari dan mebel lainnya. Kami memfilter barang-barang apa saja yang menjadi prioritas. Sejauh ini kami masih perlu melengkapi satu demi satu. Alhamdulillah yang paling penting, seperti lemari bajuku dan suami serta anak sudah ada. Lemari buku dan dokumen pun sudah siap. Ketersediaan lemari ini ternyata menyetes pertama.babkan kami mampu menggusur banyak kardus dari apartemen kami.

Membeli mebel di Ikea butuh tes antigen COVID-19, ceritanya ada di tulisan tentang tes pertama.

Masih panjang perjalanan kami membangun apartemen menjadi hunian yang nyaman bagi keluarga kecil kami. Bismillah pelan-pelan kami dapat mencukupkan kebutuhan kami dan menjadikan apartemen ini sebagi tempat yang nyaman bagi kami bertiga.

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..