Tes Antigen COVID-19 Rutin Anak di Jerman
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Pemeriksaan rutin COVID-19 untuk anak – anak di Jerman sudah dilakukan sejak bulan April tahun 2021 lalu. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan menggunakan tes antigen. Dengan cara ini pemerintah membuat kebijakan anak – anak tetap dapat pergi ke sekolah, taman kanak – kanak (TK) maupun tempat penitipan anak lainnya. Seperti apa praktiknya, aku akan menuliskan pengalamanku selama setahun belakangan ini disini.
Peraturan Pemerintah
Tahun 2022 ini peraturan tes antigen baik di sekolah maupun di TK telah diperbarui. Peraturannya lebih ketat daripada sebelumnya. Kebetulan saat peraturan ini diubah, jumlah kasus baru di Jerman memang sedang meningkat pesat. Jumlah anak – anak yang sakit karena penyakit COVID-19 ini pun cukup banyak. Peraturan yang kutulis di tulisan ini adalah berdasarkan peraturan yang paling baru dan berlaku saat ini.
Tes antigen ini di Hannover dilakukan oleh orang tua atau wali murid. Menurut protokol yang aku baca petunjuk cara melakukan tes yang ada di paket tes yang disediakan memiliki petunjuk cara pemakaian yang cukup jelas. Sehingga tes ini bisa dilakukan sendiri di rumah.
Tes di TK
Sejak 15 Februari 2022 program tes di TK sifatnya wajib. Jadi, apabila tidak dapat menunjukkan bukti hasil tes negatif tidak dapat diizinkan untuk berada di ruangan tertutup yang ada di lingkungan TK. Namun, tes ini tidak wajib dilakukan setiap hari. Pemerintah mewajibkan hanya tiga kali dalam seminggu. Frekuensi tiga kali tersebut apakah dilakukan berturut – turut atau selang seling, tidak ditetapkan secara khusus oleh pemerintah. TK maupun tempat penitipan anak sejenisnya bebas menentukan frekuensi tersebut sesuai kebutuhan.
Tes ini wajib dilakukan untuk anak yang telah berusia tiga tahun. Biasanya anak – anak yang berada di TK sudah berusia tiga tahun jadi mereka dan orang tuanya wajib untuk melakukan tes ini. Tempat lainnya yang berfungsi sebagai tempat penitipan anak – anak adalah Krippe. Normalnya tempat ini dialokasikan untuk anak yang berusia dibawah tiga tahun. Tapi kadang ada anak – anak yang sudah berusia tiga tahun namun masih tetap berada di sana karena masa kontraknya belum selesai dan masih menunggu perpindahan di bulan Agustus. Anak – anak ini juga wajib tes sama seperti anak TK.
Tes di sekolah
Untuk anak yang lebih besar, yaitu yang pergi ke sekolah dasar dan menengah, juga berlaku peraturan tes yang sama. Hanya saja frekuensinya berbeda. Anak – anak sekolah wajib untuk tes setiap hari. Tanpa bukti hasil tes negatif, anak – anak tidak akan diizinkan untuk memasuki area sekolah. Pengecualiannya adalah bagi anak – anak yang sudah mendapatkan vaksinasi sebanyak tiga kali. Bukti vaksinasi ini harus dikirimkan ke sekolah sebagai dokumentasi bagi sekolah.
Cerita tentang vaksinasi COVID-19 ada di tulisan yang berjudul “Imunisasi COVID-19 Anak Usia 5 – 11 Tahun di Jerman“.
Bagi anak – anak yang karena alasan kesehatan tidak dapat di tes pun dibebaskan dari kewajiban tes. Namun, untuk bisa membuktikan alasan ini pihak sekolah meminta bukti resmi dari dokter yang merawat anak.
Biaya Tes
Karena ini adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka deteksi dini dan pengendalian infeksi COVID-19, orang tua atau wali murid tidak mengeluarkan biaya apapun. Tes antigen disediakan oleh sekolah maupun TK melalui dana pemerintah. Biasanya hari Kamis atau Jumat alat tes untuk pekan depannya dibagikan oleh wali kelas.
Bagaimana jika anak tidak masuk sekolah?
Orang tua murid bisa menghubungi sekretariat sekolah untuk membuat janji pengambilan alat tes. Tes yang sudah dibagikan jika tidak dipakai pun tidak perlu dikembalikan ke sekolah.
Pengalaman Keluarga Kami
Pada saat protokol ini diberlakukan anakku masih berada di TK. Waktu itu peraturan untuk anak TK tidak wajib, orang tua boleh memilih melakukan tes atau tidak. Hasilnya dituliskan di sebuah formulir kemudian dikumpulkan ke guru. Tiga kali seminggu kami melakukan tes antigen melalui hidung.
Ketika anakku awal masuk SD protokol tes antigen ini masih tetap sama tiga kali seminggu. Protokol berubah menjadi tes setiap hari di awal tahun 2022 saat angka kasus baru sedang naik dengan cepat. Biasanya tes yang setiap hari ini hanya dilakukan setelah libur anak sekolah. Sampai dengan saat tulisan ini kubuat, anakku masih di tes setiap hari sebelum masuk sekolah.
Di gerbang sekolah biasanya sudah ada guru yang menunggu untuk melakukan pemeriksaan hasil tes antigen. Jika lupa, anak akan diberikan alat tes untuk melakukan tes tersebut disana. Kadang ada juga orang tua yang pulang lagi ke rumah untuk mengambil hasil tes yang sudah dilakukan di rumah. Intinya tidak bisa masuk lingkungan sekolah tanpa menunjukkan hasil tes negatif.
Kesan
Bagiku dan suami sebagai orang tua yang melakukan tes antigen di hidung setiap hari, awalnya merasa kasihan terhadap anak kami. Bayangkan setiap pagi hidungnya dimasukkan alat tes. Tapi lama kelamaan karena sudah terbiasa rasanya sudah biasa saja. Apalagi tes rutin ini dilakukan untuk deteksi dini, untuk kebaikan anakku dan secara umum kebaikan bersama.
Dengan diadakannya tes rutin ini aku pribadi merasa lebih aman ketika mengantarkan anak ke sekolah. Aku juga menghargai pemerintah Jerman yang membuat peraturan sekaligus memberikan fasilitas kemudahan bagi rakyatnya untuk menjalankan peraturan ini. Bayangkan tes dibagikan gratis! Orang tua hanya tinggal melakukan tes tersebut saja. Dengan cara ini deteksi penyakit bisa dilakukan dan penyebaran penyakit juga bisa dicegah lebih dini. Akhirnya kita berperan melindungi anak kita dan keluarga serta melindungi anak – anak lain dan keluarganya serta perangkat sekolah.
Wir schutzen uns, wir schutzen euch!
Anonim
Kalimat di atas artinya adalah kami melindungi diri kami dan secara bersamaan kami melindungi kalian. Bagaimana menurut teman – teman pembaca? Adakah peraturan yang sama di tempat teman – teman michdichuns berada saat ini?
Sebentar lagi di Jerman ada pelonggaran protokol pandemi. Aturan mengenai tes antigen anak – anak pun akan ada perubahan. Jika nanti sudah ada perubahan, insyaAllah aku akan menuliskannya kembali disini.
Salam,
-ameliasusilo-
Referensi:
- FAQ Kindergarten. 2022. Niedersachsen.de
- FAQ Schule. 2022. Niedersachsen.de