-
Jurnal Proyek Rawat Diri: My Expectation vs My Reality
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Topik harapan dan kenyataan adalah tema menarik untuk dibicarakan khususnya ketika aku ngobrol bersama ibu-ibu. Inginnya begini tetapi kenyataannya begitu. Inginnya kesana tetapi kenyataannya ya masih disini-sini saja. Ada yang stres karena tidak dapat menggapai harapannya. Ada juga yang santai karena menganggap rejekinya belum sampai di titik mencapai harapannya. Aku termasuk kelompok satu, yaitu golongan orang-orang yang stres jika harapannya tidak tercapai. Sejak kecil aku terbiasa untuk memperoleh apa yang aku inginkan dan harapkan. Baik itu melalui usahaku sendiri maupun dengan bantuan kedua orang tuaku. Tidak semuanya sih. Sebab jika sesuatu yang kuinginkan mahal harganya, orang tuaku juga tidak akan mengijinkan. Lain halnya jika sesuatu yang…
-
Jurnal Proyek Rawat Diri: Menyadari dan Menemukan Sesuatu yang Membuat Tidak Nyaman
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Akhir-akhir ini alarm tubuh sudah memperingatkan untuk slowing down. Tepatnya sejak bulan Februari lalu, sejak proyek keluarga dimulai, banyak hal-hal yang biasanya paralel kulakukan menjadi tidak bisa kulakukan. Energiku jadi cepat habis. Tubuhku juga mulai mengeluh dengan munculnya keluhan di beberapa lokasi. Bukan hanya kondisi fisik saja yang memberi alarm, kondisi mental pun ikut memunculkan lampu kuning. Aku harus berhati-hati beberapa pekan terakhir. Sinyal yang paling terasa adalah energi dan sensitivitas. Ketika energiku sudah mendekati batas minimal, aku harus berusaha agar emosiku tetap terjaga. Menjaganya agar tetap di batas yang baik tentu bukan hal yang mudah. Emosi yang terkontrol menyebabkan aku bisa sadar dan tingkat sensitivitasku…
-
Jurnal Proyek Rawat Diri: Berbenah Jiwapun Lega
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Akhirnya aku bisa menuliskan kembali jurnal Proyek Rawat Diri yang diadakan oleh mbak Fardha melalui Facebook Fanspage Ibu Pembelajar. Sebelumnya aku ingin meminta maaf dahulu kepada mbak Fardha karena jurnal ini harusnya disetorkan di pekan rawat diri di bulan Februari lalu. Apa daya sejak bulan Februari lalu aku sedang berjibaku dengan proyek besar keluarga yang cukup menyedot energi dan waktu. Meskipun proyek keluarga ini masih berlangsung sampai dengan saat ini, aku justru merasa harus “memaksa diriku untuk melakukan observasi diri. Tema yang diangkat di bulan Februari lalu sangat berkaitan dengan situasi yang kualami saat ini. Pengamatan terhadap diri sendiri ini perlu kulakukan supaya aku lebih peka…