Bunda Cekatan Michdichuns
Bunda Cekatan,  Ibu Profesional

Strong Why Mengikuti Bunda Cekatan Batch 3

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…

Bismillahirrohmaanirrohiim…

Ada Apa Dengan Kelas Bunda Cekatan Batch 2?

Bila teman-teman pembaca mengikuti cerita-cerita di blog MICHDICHUNS mungkin sudah pernah membaca berbagai tulisan tentang kelas Bunda Cekatan (Buncek). Salah satu kelas perkuliahan yang diadakan oleh Institut Ibu Profesional (IIP) ini memang sudah pernah kuikuti sebelumnya. Aku adalah lulusan resmi kelas Buncek batch 2.

Di akhir perjalanan di kelas Buncek batch 2 alhamdulillah aku mendapatkan pencerahan tentang ilmu manajemen waktu. Bagaimana cara menyiasati manajemen waktu bagi seorang ibu, istri maupun individu sepertiku. Jadi sesungguhnya aku sudah memperoleh sesuatu.

Salah satu ceritaku di kelas Buncek dapat dibaca di jurnal Bunda Cekatan.

Lalu, jika sudah pernah mengikuti perkuliahannya, sudah mendapatkan hasil belajar serta dinyatakan lulus dari kelas ini, untuk apa mengikuti kelas ini lagi?

Kita Mulai Dengan Strong Why

Perjalanan perkuliahanku di kelas Bunda Cekatan lalu tidak selalu berjalan mulus. Beberapa kali aku menghadapi tantangan yang mempengaruhi semangatku dalam menyelesaikan perkuliahan ini. Aku mampu menyelesaikan tugas dan memperoleh banyak pengalaman di segala tahapan proses belajar. Sayangnya setelah kelulusan diumumkan aku merasa ada sesuatu yang kurang lengkap. Hal ini menyebabkanku berpikir untuk mengambil ulang perkuliahan yang sama di angkatan berikutnya.

Beberapa pekan setelah perkuliahan dimulai aku harus mulai menyiapkan diri untuk pindah apartemen. Proses pindah apartemen ini tidak bisa berjalan cepat karena kondisi pandemi. Statusku dan suami sebagai pekerja di ranah publik pun mempengaruhi kecepatan kami dalam membenahi dan merapikan barang-barang.

Walapun aku mampu menghadapi tantangan-tantangan saat pindahan ini, bisa menyelesaikan jurnal tepat waktu, aku banyak merepotkan para koordinator dan ketua regu. Mereka sering kali mengingatkan melalui pesan pribadi atau kelompok di aplikasi Whatsapp. Beberapa kali bahkan sampai ada yang meneleponku. Disini aku merasa bahwa aku tidak maksimal dan kurang bertanggung jawab terhadap tugas-tugasku sebagai seorang siswa.

Berikutnya adalah pada saat kasus COVID-19 di Indonesia meningkat dengan pesat. Kebetulan saat itu para mahasiswa sedang dalam tahap membutuhkan peran mahasiswa lainnya. Kondisi di Indonesia yang sangat dinamis mempengaruhi proses belajarku bersama dengan mahasiswa lainnya. Aku merasa sangat tidak maksimal di tahap ini. Padahal di tahap itu adalah tahap yang sudah kutunggu-tunggu. Jadi ketika aku tidak terlalu merasakan manfaatnya aku merasa sangat sayang sekali.

Perasaan yang mengganjal ini membuatku merasa tidak cukup percaya diri untuk melangkah ke perkuliahan tahap berikutnya. Aku merasa ada yang belum tuntas. Akan ada kaitan antara kelas Buncek dengan kelas Bunda Produktif. Sehingga aku merasa jika aku belum tuntas di kelas Buncek, aku merasa tidak cukup punya bekal untuk melangkah.

Cari alasan yang paling kuat sebelum melakukan sebuah kegiatan. Sambil juga berniat untuk kebaikan, kebermanfaatan dan ridho Allah SWT ya…
Sumber gambar: Canva dan kreativitas penulis.

Jadi jika disimpupkan strong why mengulang mengikuti perkuliahan yang sama adalah:

  • Aku ingin menjadi mahasiswa yang lebih bertanggung jawab
  • Aku ingin memperoleh pengalaman perkuliahan yang lebih baik yang lengkap.
  • Aku ingin memiliki hasil belajar yang lebih optimal.

Apa Yang Berbeda di Buncek batch 3?

Berdasarkan pengalamanku sejak dari awal proses pendaftaran di Transcity, masa transisi menunggu dibukanya kelas Buncek sampai dengan kuliah perdana ada yang berbeda. Di Ibu Profesional ada saja yang berubah, berkembang dan menjadi lebih baik. Kelas di perkuliahan pun seperti itu. Sudah mulai terbayang ya? Jika kelasnya saja berinovasi, murid-murid yang ada di dalamnya juga akan berproses yang sama.

Karena niat yang kuat, aku rutin memantau Transcity khususnya informasi yang berkaitan dengan waktu pendaftaran dan persyaratannya. Alhamdulillah bisa menyelesaikan persyaratan telat waktu dan bisa mendaftar perkuliahan ini.

Syarat masuk kelas Buncek batch 3 tertulis di ceritaku tentang pengasuhan anak remaja.

Kemudian bersama teman-teman calon mahasiswa lainnya, kami, mendapat kuliah pendahuluan sambil menunggu perkuliahan dimulai. Ada beberapa topik yang disampaikan sebagai modal untuk menguatkan kembali strong why dan value sebagai seorang mahasiswa di kelas Buncek IIP. Untuk tugas kuliah pemanasan ini ada yang baru. Jika biasanya menulis jurnal, kali ini kami diminta mengisi kuis. Daaan seperti halnya kuliah di dunia nyata, kuis-kuis yang diberikan pun memiliki nilai batas lulus dan persyaratan tambahan.

Gimana gimana??? Seru atau malah bikin semangat turun? Kalau aku malah tertantang hihihi… Apalagi banyak teman-teman satu regional yang nilainya bagus.

Setelah lulus di kuliah pendahuluan, kami pun resmi masuk kelas Buncek. Saat inagurasi seperti halnya saat Buncek batch 2 dulu, para mahasiswa mendapat banyak bekal. Bekal ini dapat dimanfaatkan selama perjalanan di kelas Buncek.

Tepat waktu bukan berarti mengumpulkan jurnal di jam Cinderella loh yaa..
Sumber gambar: Canva dan kreativitas penulis.

Untuk syarat jurnal ada beberapa ketentuan yang berbeda. Playbook yang diberikan juga telah disempurnakan. Keren deh!

Semangaaaaatt!

Baiklah saatnya bersemangat untuk menjadi mahasiswa Buncek lagi. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Semoga kali ini dimudahkan. Apa yang dicita-citakan untuk diraih di akhir perkuliahan dapat tercapai.

Semangaaaat penjelajah Hutan Kupu-kupu! Kita berjuang bersama di playground Buncek batch 3. Semoga semuanya lulus..

Bagi pembaca yang belum masuk kelas ini ataupun belum bergabung menjadi bagian dari komunitas Ibu Profesional, silakan mengikuti perjalananku di cerita-cerita berikutnya ya. Jika penasaran ada yang ingin ditanyakan, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar! 🙂

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..