
Rumah Belajar di Ibu Profesional Efrimenia
Kali ini aku akan bercerita tentang kesempatan menarik yang aku dapatkan saat ini. Kesempatan belajar yang sudah lama kunantikan dan memang sangat kubutuhkan untuk mendukung kegiatanku. Aku merasa dengan mengambil kesempatan belajar ini akan menjadi sebuah paket yang komplek untuk melengkapi proses belajarku yang lainnya. In the end, aku berharap dapat meningkatkan kebahagiaanku dalam menjalankan peran-peran yang kujalani saat ini.
Jadi bulan ini di Kampung Komunitas Ibu Profesional regional Efrimenia launching dua buah Rumah Belajar (Rumbel) baru pasca perubahan struktur di Ibu Profesional tahun 2020 lalu. Sebelum perubahan struktur sebetulan regional Efrimenia (dulunya Non Asia) memiliki tiga buah Rumbel sebagai wadah belajar para membernya. Rumbel tersebut adalah Rumbel Literasi, Rumbel Doodle and Lettering dan Rumbel Playdate. Sayang sekali ketiga rumbel ini terpaksa dibubarkan karena sebagian besar membernya saat di struktur baru tidak memilih komponen Komunitas di penjurusan program Foundation. Setelah satu tahun beradaptasi dengan struktur yang baru serta saling mengenal antara anggota baru, maka tahun ini komponen Komunitas Efrimenia mulai melangkah lebih jauh lagi dengan membuka Rumbel.
Ingin tahu tentang Kampung Komunitas Ibu Profesional? Aku sudah oernah menulisnya di tulisan Kampung Komunitas.
Dua buah Rumbel terbaru di regional Efrimenia adalah Rumbel Literasi dan Rumbel Public Speaking. Pengurus Kampung Efrimenia sepakat untuk membebaskan warga kampung untuk memilih wadah belajar yang sesuai dengan kebutuhan member. Tidak ada pembatasan jumlah Rumbel yang diikuti. Syaratnya adalah mampu menjaga komitmen dan konsistensi.
Rumah Belajar Public Speaking
Aku memutuskan untuk mendaftar menjadi pelajar di Rumbel ini. Saat ini aku membutuhkan ilmu, praktek dan tips praktis karena aku merasa kurang baik saat melakukan bicara di depan publik. Tidak hanya di depan publik, kadang kala aku merasa tidak dapat bicara dengan baik saat bicara di lingkar yang lebih kecil dan sudah dekat. Selama ini aku merasa bahwa aku bisa melakukannya karena aku sudah sering bernicara di depan umum. Padahal aku merasa ada yang perlu dibenahi dan dipoles lagi supaya lebih baik.
Mentor Rumbel ini adalah mbak Febby. Saat ini beliau berdomisili di Amerika Serikat. Beliau berbagi ilmu yang diperolehnya saat di perkuliahan yang sedang beliau jalani. Tidak hanya bersumber dari bahan kuliah, beliau juga membaca buku. Kebetulan pula kuliah beliau saat di Indonesia di ranah komunikasi. Oleh karena itu aku senang sekali dan optimis akan banyak sekali ilmu yang bisa kuperoleh dari beliau.
Tidak cukup dengan mentornya, kawan-kawan yang bergabung di Rumbel ini juga keren-keren dan berpengalaman. Semuanya semangat saat mengikuti kelas perdana. Oh ya, karena ini Rumbel maka proses belajar disini ada kurikulum, materi dan tugas. Bukan hanya sekedar challenge biasa.
Rumah Belajar Literasi
Rumah belajar yang paling kutunggu karena aku suka menulis. Aku ingin belajar dari mentor dan narasumber keren yang akan membagikan ilmunya disini, khususnya tentang kepenulisan non-fiksi. Kenapa non-fiksi? Sebab target Rumbel ini adalah para member yang tergabung dapat mengumpulkan karya tulis dan menerbitkannya dalam sebuah buku.
Yang mengampu Rumbel ini adalah mbak Halida dan mbak Eva. Tentang kepenulisan mbak Halida maupun mbak Halida tidak perlu diragukan. Tentang membaca yang merupakan bagian lain dari literasi juga tidak perlu dipertanyakan lagi. Pernah suatu kali Rumah Bermain Literasi (diampu oleh mbak Halida) mengadakan book cafe dan mereka berdua ini nampak sekali berwawasan luas karena buku-buku yang mereka baca.
Kelas perdana sudah dimulai dan tugas pertamanya menarik. Kami diminta untuk wawancara member lain dan menuliskan dalam paragraf. Tak sabar petualangan disini.
Salam,
-ameliasusilo-


One Comment
Pingback: