Praktikumku di Jerman
Bismillahirrohamaanirrohiim..
Seperti yang sudah kuceritakan sebelumnya, bulan Maret dan April lalu aku menghabiskan libur semester dengan melakukan praktikum. Sesuai ketentuan dijurusan, praktikum merupakan syarat wajib sebelum menulis thesis. Durasinya minimal 8 minggu dan harus dilakukan diinstitusi yang diijinkan oleh kampus. Setelahnya mahasiswa wajib menulis laporan sekitar 12 – 15 halaman sesuai draft yang sudah ditentukan dan batas akhir pengumpulannya adalah 8 minggu setelah hari terakhir praktikum.
Ceritanya dari tahun lalu galau mau praktikum apa dimana. Aku hanya ingin yang seminimal mungkin harus berdialog dengan bahasa jerman, maksudnya seperti melakukan tugas wawancara atau presentasi. Sebetulnya sudah mengincar dua institusi dari tahun lalu, yaitu Departemen Kesehatan Niedersachsen di bagian pencatatan kanker dan Heinholz Institut Braunschweig di bagian infeksi tropis, tapi karena satu dan lain hal jadinya mundur teratur. Targetnya sejak awal tahun ini jadinya tidak muluk – muluk, praktikum di Hannover yang jamnya bisa disesuaikan dengan jam antar jemput bocah.
It’s not easy to be a student and a mother here, really.. There ara many opportunities but hey it isn’t about me anymore and it’s not sacrificing, it’s about what the best is for my family and me 🙂
Sampai akhirnya datanglah email dari dosen akhir Desember lalu yang menawarkan 3 buah tema untuk thesis. Baca pertama masih ragu. Lalu muncul email kedua yang menyebutkan kalau tiga tema tersebut bisa untuk praktikum. Setelah baca email berulang – ulang, setelah mikir bolak – balik, minta pertimbangan Tuan Besar, menyiapkan segala skenario untuk jam kerja, akhirnya ketik email lamaran ke pak dosen. Singkat cerita setelah wawancara singkat, setelah disuruh baca 2 buah paper sebagai bayangan, setelah diskusi paper – paper tadi, setelah disuruh mikir satu minggu, akhirnya ketik email lagi kalau mau praktikum di salah satu bagian di MHH selama dua bulan.
Keputusan untuk praktikum disini alhamdulillah tidak salah. Aku dibimbing langsung oleh sang dosen. Beliau sangaaaatt sabar menghadapi mahasiwanya yang kurang pengalaman sepertiku. Aku beruntung karena beliau sudah sekitar 15 tahun berkecimpung didunia penelitian dan sudah banyak menghasilkan publikasi. Aku tidak merasa dibawah tekanan sama sekali karena ketika aku salah, beliau akan bilang kurang tepat lalu memberikan solusi. Aku bisa berekspresi dan berdiskusi tanpa takut. Bikin janji tinggal telepon atau kirim email dan tepat waktu. Ketika aku harus kerja overtime beliau memastikan bahwa aku sudah menghubungi teman yang bisa menjaga si kecil.
Setelah mengirimkan email berkas yang antara lain: surat lamaran, ijazah s1 dan nilai, surat keterangan sehat dan bukti mahasiswa, aku resmi berkantor mulai tanggal 1 Maret.
Baru kali ini aku merasa menjadi mahasiswa magang tetapi diperlakukan layaknya sesama kolega di kantor. Perlu dicatat, pernyataanku ini tidak mengeneralisir semua keadaan di Indonesia ya, sesuai apa yang pernah kualami saja.. Hari pertama aku dikenalkan oleh sekretaris hampir ke semuanya disana. Lalu aku ditunjukkan dapur dimana aku boleh menggunakan seluruh peralatan disana, ruang tempat ATK dimana aku boleh mengambil peralatan dan perlengkapan apapun yang aku butuhkan dan terakhir aku diantar keruanganku. Aku mendapat ruangan sendiri, bukan kubikel seperti yang kubayangkan sebelumnya, lemari-lemari, whiteboard, printer dan telepon. Sekretaris juga memberikan amplop yang isinya adalah password login komputer dengan username namaku serta email domain MHH dengan namaku didepannya. Bengong.. Terharu.. Dan sangat bersyukur.. Dengan fasilitas seperti itu baik sekretaris maupun pembimbingku masih minta maaf karena tidak bisa memberikan komputer, software dan printer baru.
Tema praktikumku tentang perilaku kebersihan masyarakat di Jerman. Pembimbing memiliki data hasil survei yang dilakukan oleh badan milik pemerintah Jerman. Selama dua bulan aku mengolah data tersebut melalui program SPSS. Datanya memiliki lebih dari 4000 sampel dan ratusan variabel. Diakhir praktikum aku ditanya oleh beliau, problem apa yang menarik kemudian pertanyaan apa yang sekiranya bisa dibuat.
Oh ya pengalamanku ini juga bukan generalisasi semua praktikum di Jerman ya.. Yang jelas dua bulan lalu merupakan tambahan pengalaman yang berharga untukku.
Selain mengolah data, aku juga mencari berbagai literatur, ikut rapat bagian dan hospitasi ketika pembimbingku mengajar. Intinya aku bisa membayangkan, aktivitas kerja apa yang biasanya dikerjakan di sebuah institusi.
Tugas menanti nih.. aku punya sisa waktu 6 minggu lagi menyelesaikan laporan praktikum. Dua minggu ini aku menghabiskan waktu untuk Danesh, mengatur rumah dan senangp-senang jadi ibu rumah tangga. Masih kepingin membayar waktu dua bulan lalu buat dia.
Lalu tentang jadi ibu yang bekerja.. Aku kepingin sekali bisa kerja. Disini insyaAllah jam kerjanya bisa dibicarakan ketika seorang ibu bekerja. Semoga ada rejeki dan jalannya yaa amiiinnn..
Share dong pengalaman kalian disana? 🙂
-ameliasusilo-
0 Comments
denaldd
Semoga lancar Mia
sikiky
Congrats!!! All the best for all those study/work and house chores! Been there done that 6 years ago :))