Pilih GoRide atau GoCar?
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Istilah GoRide maupun GoCar saat ini sudah tidak asing lagi. Bahkan mungkin diantara kita ada yang menggunakan istilah tersebut sebagai kata kerja. “Yuk, kita nge-GoCar ajalah!”, merupakan contoh kalimatnya. Adanya alternatif transportasi publik ini termasuk memudahkan urusanku dan suami selama di Indonesia kemarin. Seperti apa kemudahan yang kami rasakan?
Disclaimer: Tulisan ini dibuat bukan sebagai media promosi. Penulis tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun. Penulis hanya ingin berbagi cerita sesuai apa yang dialami saat berada di Indonesia dipertengahan tahun 2023.
GoRide
GoRide adalah sebuat istilah dari Gojek untuk layanan ojek. Kalau dilihat dari daftar transaksiku dan suami, kami lebih sering menggunakan layanan GoRide ini dibandingkan GoCar. Apalagi mengingat trafik lalu lintas di Jakarta yang relatif padat.
Menumpang sepeda motor kepada orang asing pada awalnya tidak nyaman untukku. Kenapa?
Mungkin karena sudah lama tidak menumpang ojek aku merasa kikuk saja saat naik dibelakang pengemudi ojek. Aku juga sempat merasa takut bagaimana jika begini dan begitu. Tetapi setelah bolak balik melihat suamiku pulang pergi dengan GoRide alhamdulillah aman, aku jadi lebih percaya diri.
Lagipula dengan menumpang sepeda motor durasi perjalanan lebih cepat. Ada jalan-jalan kecil yang dapat dilalui lebih leluasa bila menggunakan motor daripada mobil sehingga bisa memotong perjalanan. Cepat tidak berarti abang ojeknya mengendarai motor dengan kecepatan tinggi ya. Dari beberapa kali nge-GoRide hanya satu kali yang mas ojeknya mengendarai cukup cepat. Itupun si mas ojek masih hati-hati tidak srandal srundul.
Yang aku sukai lagi dari layanan ojek motor adalah kecepatan waktu penjemputan. Jadi, mungkin karena armada ojeknya banyak aku hanya perlu menunggu paling lama lima menit. Lokasi penjemputannya pun sesuai dengan yang sudah kupesan.
Setelah pengemudi ojek datang biasanya akan mengonfirmasi apakah aku yang memesan ojek. Kemudian mereka memberikan helm untuk dipakai. Oh ya biasanya aku mengecek nomor kendaraan di aplikasi dengan yang di plat sesaat setelah mas ojeknya berhenti. Jika memungkinkan aku juga melihat foto di aplikasi dengan wajah si masnya. Setelah aku yakin baru aku terima helm yang diberikan.
GoCar
Berbeda dengan GoRide, GoCar adalah layanan dari Gojek yang mirip dengan taksi karena menggunakan mobil. GoCar ini relatif banyak kami gunakan saat berada di luar Jakarta dan tidak ada mobil pribadi. Cara pemesanannya pun sama dengan GoCar tidak ada perbedaan.
Untuk GoCar ini aku tidak pernah pergi sendiri. Suami dan anak-anak selalu pergi bersamaku saat menggunakan GoCar. Mayoritas armadanya adalah mobil yang berukuran kecil. Hanya tiga kali suamiku memesan yang opsi mobilnya besar karena kami gunakan untuk membawa koper-koper dari dan ke stasiun serta pergi agak rombongan.
Secara umum aku tidak ada keluhan dengan mobil-mobil yang digunakan oleh para pengemudi GoCar. Hampir semua mobilnya bersih, rapi dan wangi. Mayoritas pengemudi menyalakan radio atau musiknya sendiri. Dari beberapa kali nge-GoCar hanya satu kali pengemudinya mengajak ngobrol. Itupun ngobrolnya jadi panjang karena ia mengetahui kami tinggal di Jerman dan durasi perjalanannya agak lama.
Satu-satunya hal yang aku dan suami khawatirkan saat naik mobil adalah jika anakku muntah. Ia sering mabok ketika naik mobil atau alat transportasi selain bus. Unik ya?
Alhamdulillah kami tidak pernah kena jackpot muntah setiap kali bepergian menggunakan GoCar. Anakku duduk di kursi depan sebelah pengemudi dan menggunakan sabuk pengaman.
Biaya GoRide GoCar
Biaya yang kami keluarkan untuk GoRide dan GoCar jadi tidak membludak karena kami menggunakan Gopay. Dengan cara pembayaran ini kami bisa mendapatkan harga diskon. Nah, karena kami mayoritas pergi tidak di jam sibuk biasanya bisa dapat harga berbeda dari harga jam sibuk.
Lumayankan jadinya? Bisa dapat harga lebih murah plus masih dikurangi lagi karena menggunakan Gopay. Jika sudah seperti ini apalagi jika dikonvesi ke mata uang Euro jadi kurang dari satu Euro biasanya kami beri tambahan tip.
Pilih Mana GoRide atau GoCar?
Jika diminta memilih mungkin jawabannya tergantung ya hihihi.. Kalau di Jakarta karena biasanya ada kendaraan pribadi, jawabannya GoRide. Itupun jika perginya sendiri ya. Kalau karena satu dan lain hal tidak bisa menggunakan kendaraan pribadi dan bawa anak mungkin pakai GoCar.
Sebenarnya satu hal yang agak kurang sreg bagiku dan suami ketika memanfaatkan layanan GoCar. Jadi, karena kami terbiasa menggunakan carseat untuk anak-anak ketika bolak balik naik mobil umum dan tidak ada carseat-nya jadi bikin dagdigdugser. Apalagi budaya berkendara di Indonesia berbeda dari budaya di Jerman tambah bikin degdegan. Untungnya sejauh ini aman-aman saja.
Tapi bisa dimaklumi mengingat di Indonesia penggunaan carseat belum biasa. Sehingga jika ditransportasi publik tidak disediakan ya wajar. Semoga kedepannya ada perubahan yang lebih baik lagi untuk keselamatan penumpang mobil. khususnya anak-anak.
Nah, kalau teman-teman pembaca michdichuns pilih yang mana?
Cerita pengalaman memanfaatkan fasilitas Gojek lainnya bisa dibaca di tulisan yang berjudul Memanfaatkan Gojek Ketika Mudik ke Indonesia.
Salam,
-ameliasusilo-
2 Comments
dewi laily purnamasari
Hai … Mba Ami, senangnya bisa mudik ya. Kalau aku cuma punya app Gojek nih. Thanks ya info bermanfaatnya.
amsusilo
sama2 mbaaak