Kegiatan Anak,  Kesehatan Fisik

Kilas Balik Periksa Gigi Anak Pertama Kali di Jerman

Assalamualaikum warohamtullahi wabarokatuh..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Menurut informasi yang aku peroleh di halaman web perusahaan asuransi kesehatan yang keluarga kami gunakan di Jerman ini, pemeriksaan gigi untuk anak yang bertujuan untuk pemeriksaan rutin pencegahan penyakit dan menjaga kesehatan mulut sudah dapat dilakukan sejak anak berusia enam bulan. Bahkan pemeriksaan rutin ini berhak diperoleh oleh anak sampai berusia 18 tahun. Dalam rentang usia 6 bulan sampai 18 tahun ini akan ada pembagian pemeriksaan-pemeriksaan sesuai dengan kelompok usia anak.

Contoh pembagian pertama adalah untuk anak usia 6 bulan sampai 33 bulan. Pada rentang usia ini, masih ada pembagian rentang usia lagi menjadi tiga kelompok usia, dimana anak di tiap kelompok usia tersebut berhak untuk mendapatkan masing-masing satu kali pemeriksaan. Durasi antara pemeriksaan yang satu yang lainnya harus berjarak minimal 4 bulan. Di usia 6 sampai 33 bulan ini fokus pemeriksaan antara lain adalah pemeriksaan kesehatan mulut dan rongga mulut secara keseluruhan, kemudian pemeriksaan dan pencegahan karies serta pemberian fluorid.

Setelah rentang usia tersebut diatas masih ada kelompok usia 34 bulan sampai dengan 6 tahun. Lalu setelah itu 6 sampai 18 tahun. Di tiap kelompok usia ini akan ada fokus-fokus pemeriksaan lainnya yang untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di halaman web Techniker Krankenkasse.

Pemeriksaan anakku di awal tahun 2021 pernah kutuliskan di cerita Pemeriksaan Gigi Anak Awal Tahun.

Oh iya aku tidak tahu persisnya apakah tiap perusahaan asuransi disini memberikan fasilitas pemeriksaan yang berbeda. Jika membandingkan antara perusahaan privat dan publik mungkin saja ada. Namun khusus untuk perusahaan-perusahaan asuransi publik yang memiliki katalog yang telah diatur oleh badan pemerintah tertentu, mungkin perbedaannya tidak terlalu banyak. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap dapat ditanyakan langsung ke perusahaan asuransi terkait atau mengakses informasi tersebut melalui halaman web masing-masing perusahaan asuransi.

Periksa Gigi Di Usia 3 Tahun

Bila melihat rentang usia fasilitas pemeriksaan gigi yang ditanggung oleh perusahaan asuransi sebetulnya aku bisa dibilang terlambat. Aku baru memeriksakan gigi anakku saat usianya sudah tiga tahun. Waktu itu aku mengira bahwa pemeriksaan gigi anak baru bisa dilakukan setelah anak berusia tiga tahun. Anaknya sudah lebih besar dan lebih bisa dikondisikan. Waktu itu aku hanya berasumsi dan tidak mencari informasi terlebih dahulu. Apalagi aku masih dengan bayang-bayang pemeriksaan gigi masa kecil dulu. Rasanya tidak mungkin dan tidak terbayangkan gimana caranya anak bayi diperiksa giginya hehehehe…

Memang sebaiknya jangan berasumsi ya.. Apalagi dengan era saat ini dimana informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat di internet. Atau bisa juga bertanya ke ibu-ibu lainnya yang memiliki anak yang sudah lebih besar dan tinggal lebih lama disini. Intinya jangan malu bertanya dan mencari informasi saat tinggal di perantauan.

Saat periksa di dokter anak untuk pemeriksaan rutin tahunan di usia 3 tahun, aku masih ingat aku bertanya kepada ibu dokter apakah sudah perlu untuk melakukan pemeriksaan gigi saat itu. Ibu dokter menjelaskan bahwa pemeriksaan gigi sudah bisa dilakukan. Dokter gigi akan memberikan fluorid dan pemeriksaan kesehatan mulut anak. Jadi pemeriksaan gigi anak dianjurkan sekali. Ndilalah kok ya pas banget besoknya setelah pemeriksaan kami mendapat surat dari perusahaan asuransi kesehatan yang menganjurkan pemeriksaan gigi anak.

Setelah itu aku baru mencari dokter gigi khusus anak di Hannover. Aku ingat bebarapa temanku di Hannover ini pernah bercerita membawa anaknya ke dokter gigi khusus anak. Aku memilih dokter gigi khusus anak karena aku ingin saat anakku diperiksa suasana ruang pemeriksaannya sesuai untuk anak-anak. Pasien-pasien yang datang kesana ya anak-anak saja dan orang tuanya bukan orang dewasa yang sakit gigi. Setelah berselancar di internet dan melihat bahwa dokter gigi khusus anak ini sangat totalitas dalam menyediakan setting tempat praktek dan ruangan-ruangannya, maka ketakutanku bahwa anakku akan memiliki rasa takut sepertiku saat pemeriksaan gigi pun hilang.

Saat pertama kali datang ke tempat praktek, anakku tidak merasa berada di tempat dokter gigi. Jauh sekali pengalaman pertamanya dengan pengalamanku dulu hihihi.. Ia tertarik dengan ruang praktek yang disetting dengan suasana khas anak, cat temboknya warna-warni dengan pilihan warna yang cceria,banyak boneka dan banyak dekorasi yang child friendly contohnya seperti koala. Di ruang tunggunya pun tersedia pojok main anak dengan berbagai jenis mainan dan buku-buku anak.

Pemeriksaan Gigi

Pemeriksaan giginya berlangsung dengan singkat dan cepat. Perawat yang memanggil nama anakku dan membawa kami ke ruang periksa, ramah. Di dalam ruang praktek dokter pun menyapa anakku dengan ramah. Setelah menyapa anakku, dokter baru menyapaku dan mempersilakanku duduk. Sebelum melakukan pemeriksaan ibu dokter melakukan anamnesis terlebih dahulu. Tentu saja yang dianamenesis aku bukan anakku. Kemudian formulir yang sudah kuisi sebelumnya di ruang tunggu juga diperiksa kembali.

Setelah anamnesis selesai anakku diminta untuk duduk di meja periksa. Betul sekali teman-teman tidak salah baca dan aku pun tidak salah menulis. Pemeriksaan gigi tidak dilakukan sambil duduk melainkan sambil tiduran di meja periksa. Bayangkan meja untuk setrika?! Nah, kurang lebih meja periksa gigi anakku seperti itu. Anakku diminta duduk terlebih dahulu sebab perawat akan melakukan simulasi pemeriksaan gigi dengan menggunakan boneka. Awalnya perawat yang memeriksa gigi boneka lengkap dengan alat ala anak-anak. Setelah itu giliran anakku yang memeriksa boneka dengan alat yang sama. Setelah itu ia diberi tahu bahwa berikutnya giliran dia yang akan diperiksa oleh ibu dokter.

Simulasinya menyenangkan sekali loh! Simulasi ini bagus untuk membangun rasa percaya anak terhadap pemeriksaan gigi. Jadi perawat memberi contoh bagaimana boneka ditidurkan, kemudian lampu periksa gigi dinyalakan dan diarahkan ke mulut boneka. Setelah itu si boneka membuka mulut. Kemudian mulut dan gigi boneka diperiksa dengan kaca periksa yang seperti di alat-alat dokter gigi tapi ini versi besaaar sekali. Pemeriksaannya simpel dan ada hitung gigi boneka. Setelah perawat mencontohkan, berikutnya gigilran anakku yang memeriksa boneka dengan cara yang sama dengan perawat.

Pemeriksaan oleh ibu dokter berlangsung sesuai dengan pemeriksaan boneka tadi. Persis plek tidak ada yang ditambah ataupun dikurangi. Anakku bahkan tetap boleh memegang kaca besar untuk memeriksa boneka tadi. Alhamdulillah anakku waktu itu sangat kooperatif. Pemeriksaan gigi berlangsung dengan lancar. Anaknya juga tidak trauma. Setelah pemeriksaan selesai anakku mendapat koin emas yang boleh ditukarkan dengan hadiah di resepsionis.

Serukaaan?

Alhamdulillah sejak pemeriksaan pertama tersebut sampai dengan pemeriksaan terakhir di awal tahun lalu anakku tidak memiliki trauma apapun. Bahkan ia sudah pernah dibor giginya, sudah pernah dilakukan tindakan lainnya tetapi karena pendekatan yang dilakukan oleh dokter dan timnya bersahabat untuk anak-anak, anakku tidak khawatir dan takut setiap kali aku mengajaknya untuk periksa rutin ke dokter gigi. Lain kali aku akan bercerita tentang pengalaman pertama kami berdua dengan tindakan gigi yang cukup membuat dagdigdug diriku. InsyaAllah..

Nah, bagaimana cerita pemeriksaan gigi perdana anak-anak teman-teman? Boleh dong berbagi ceritanya di komentar 🙂

Salam,

-ameliasusilo-

Referensi:

Techniker Krankenkasse. (2021) Zahnärztliche Vorsorgeuntersuchungen für Kinder – was zählt die TK? Tersedia di: https://www.tk.de/techniker/leistungen-und-mitgliedschaft/informationen-versicherte/leistungen/zaehne/zahnvorsorge-und-bonusheft/zahnaerztliche-vorsorgeuntersuchungen-fuer-kinder-zahlt-tk-2002380

One Comment

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!