Catatan

Perayaan Idul Fitri 1441 H/2020 Ala Kami

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Alhamdulillahirobbilalamin hari Minggu lalu, 24 Mei 2020, seluruh umat muslim di seluruh dunia bersama-sama merayakan Idul Fitri 1441 H. Semuanya merayakan dalam kondisi yang sama, social distancing. Tidak mudik, tidak ada solat Ied di lapangan atau Masjid yang dihadiri banyak orang dan tidak ada acara kumpul-kumpul silaturahmi.

Sebelum bercerita tentang lebaran ala kami, aku ingin mengucapkan:

Selamat Idul Fitri 1441 H. Mohon maaf lahir batin bila dalam tulisan-tulisan yang tertulis ada kalimat yang tidak menyenangkan, ada topik yang tidak baik.

Di bawah ini aku ingin berbagi kebahagiaan kami melalui video..

H-1 Idul Fitri kami di rumah masih melakukan beberapa persiapan untuk menyambut lebaran. Agak siangan aku pergi ke kantor pos untuk mengirimkan kartu lebaran. Lalu, aku pergi ke kecamatan sebelah untuk berkeliling ke beberapa toko mencari barang-barang. Setelah itu mampir ke kios untuk mencetak hiasan dinding lebaran. Lokasi terakhir yang kukunjungi adalah supermarket besar tidak jauh dari rumah.

Persiapan lebaran sedikit kuceritakan disini: Persiapan Lebaran di Masa Pandemi.

Sampai di rumah ada agenda yang menanti, yaitu beberes. Aku memilih untuk membersihkan dua tempat saja, kamar tidur utama dan ruang tamu. Alhamdulillah Tuan Besar juga ikut bergerak membersihkan kamar mandi dan dapur. Sayangnya ruang tamu tidak kepegang. Kami masih berseliweran disana jadi kalau dibersihkan percuma.

Agenda memasak pun disambi main sama si bocah dan gunting-gunting dekorasi Ied. Masih disambi lagi dengan ngejar target Ramadanku dan si bocah hihihi.. Tiba-tiba sudah mendekati waktu berbuka puasa. Ya Allah Ramadan sudah pergi lagi…

Malamnya kami bertiga sukses ketiduran hihihi.. Tapiiii karena lebarannya #dirumahaja jadinya santai. Waktu juga terasa berjalan lambat. Suami membangunkan di jam biasa sebelum Subuh. Karena kami ketiduran, kami belum sempat solat Isya. Jam biologis yang sudah mulai terbiasa dengan ritme jam Ramadan membuatku segar. Saatnya menuntaskan pekerjaan yang belum selesai.

Aku pun mulai masak menu-menu lebaran yang belum tuntas. Sambil tunggu masakan, sambil pasang dekorasi Ramadan sederhana. Setelah urusan dekorasi beres lanjut membereskan ruang tamu. Tidak lupa setrika baju yang akan dipakai untuk berlebaran hari itu. Pokoknya meskipun lebaran #stayathome tetap harus totalitas. Ketika aku masih ribet, Tuan Besar langsung sigap handle anak bocah mandi dan menyuruh ganti baju. Tidak lupa dia finishing touch ruang tamu tempat kami solat Ied dibantu oleh bocah.

Bunting Flags Dekorasi Idul Fitri

Jam 8.15 kami solat Ied. Oh iya, sebelum solat Ied anak bocah di-briefing dulu what was actually going on today. MasyaAllah, solat Ied pertama di rumah. Yang jadi imamnya suami sendiri. Setelah selesai solat, cium tangan, lalu kupikir selesai. Ehh tiba-tiba pak suami sambil berdiri mengucapkan salam. Si Ayah ngapain?

Katanya, “Tunggu belum selesai!”

Aku pun akhirnya ngeh.. “Loh, Ayah mau ceramah?” Yang ditanya sudah keburu mulai ceramah hihihi.. Aku dan anakku pun menyimak ceramah singkat dari kepala keluarga tersayang.

Jujur aku surprise!!! Pembahasan awal kami tentang solat Ied dirumah sebelumnya adalah keraguan untuk jadi imam solat Ied berikut ceramahnya. Alhamdulillah dengan adanya teknologi dan ilmu-ilmu yang diberikan oleh para Ustadz pada kajian-kajian online mendekati hari lebaran, memberikan penerangan dan membuat kami dapat merasakan solat Ied seperti tahun-tahun sebelumnya.

Kalau melihat curahan hati teman-teman di media sosial sepertinya merasakan hal yang sama ya. Senang sekali menjadi makmum ayah ataupun suami sendiri disaat hari raya kali ini. Ada beberapa cerita juga yang aku baca senang sekali mendengarkan ceramah dari ayah dan suami. Ada ang ceritanya kocak, ada yang punya ide kreatif bikin mimbar pakai kursi dll. Lebaran kemarin itu tentu akan menjadi cerita sendiri untuk kita semua.

Setelah itu, kami telefon orang tua di Jakarta. Setelah selesai, kami sarapan sambil menunggu waktu janjian silaturahmi online dengan keluarga besar dan pengajian kota Hannover. Selesai halal bihalah, aku pun melanjutkan masak menu lebaran. Sore hari kami masih ada jadwal online dengan keluarga Harapan Kita.

Menu Lebaran 1441 H/2020

Hari lebaran ke-2 diisi dengan silaturahmi online lagi. Kali ini aku bersama sahabat-sahabatku dari SD. Senang sekali bertemu dengan mereka. Kangeeen..

Hikmah lebaran kali ini kami bisa ketemu keluarga besar. Biasanya karena disini lebih lambat 5 jam, kami ketinggalan momentum maaf-maafan keluarga. Selain itu, entah kenapa kami selalu buru-buru setiap pagi di hari lebaran mengejar solat Ied. Kali ini rasanya santaaaii.. Oh iya, aku juga berpikir.. Kondisi pandemi ini menyebabkan di rumah-rumah umat muslim mendirikan solat Ied. Bapak-bapak dan anak lelaki menjadi imam keluarganya masing-masing, baik solat tarawih maupun solat Ied. MasyaAllah.. indah sekali ya! Selalu ada hikmah dibalik kejadian-kejadian.

Silaturahmi 1
Silaturahmi 2
Silaturahmi 3

Semoga semua teman-teman melewati hari Lebaran yang membahagiakan dan berkesan juga ya!

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!