
Pengalaman Tes COVID-19 Perdana di Jerman
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Bismillahirrohmaanirrohiim…
Sejak Maret 2021 lalu pemerintah Jerman secara resmi mengijinkan dilakukan pemeriksaan COVID-19 secara mandiri. Jadi jika di beberapa negara lain pemeriksaan mandiri ini sudah dilakukan sejak jauh hari, tidak begitu dengan negara Jerman. Pemerintahnya mengkaji terlebih dahulu dengan seksama sebelum akhirnya melegalkan kegiatan pemeriksaan tersebut. Bukan hanya itu, alat-alat apa saja yang diijinkan digunakan di Jerman pun ada daftarnya yang dikeluarkan oleh Bundesinstitut für Arzneimittel und Medizinprodukte (BfArM) atau bahasa Inggrisnya adalan Federal Institute for Drugs and Medical Devices. Menurut artikel dari website DW, pemeriksaan mandiri ini bertujuan untuk deteksi dini yang dapat memutuskan rantai penularan penyakit.
Dengan diperbolehkannya tes mandiri ini warga boleh memilih dua cara yang disarankan oleh pemerintah untuk pelaksanaan pemeriksaan mandiri. Yang pertama adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang dijual bebas. Pemeriksaan ini dilakukan secara mandiri oleh warga. Petunjuk cara melakukan tes ada di alat tersebut. Yang kedua adalah pemeriksaan yang dilakukan di tempat pemeriksaan profesional. Maksudnya adalah pemeriksaan dilakukan di lokasi tertentu baik yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta dan pengambilan sampel dilakukan oleh petugas terlatih. Pada saat pemeriksaan mandiri ini diperbolehkan, bila warga ingin memeriksakan dirinya secara sukarela di tempat profesional ini, warga mendapatkan fasilitas pemeriksaan gratis satu kali tiap pekan. Keren ya?
Lockerung
Setelah berbulan-bulan atau tepatnya sejak bulan Desember lalu pertokoan ditutup, mulai awal bulan Mei pertokoan mulai diijinkan untuk membuka kembali gerainya. Istilah yang digunakan disini adalah Lockerung atau dalam bahasa Indonesianya pelonggaran. Meskipun pertokoan dibuka kembali bukan berarti masyarakat boleh keluar masuk toko seperti halnya saat sebelum lockdown yang lalu.
Saat lockdown ada istilah click and collect yang maksudnya pesan barang online, buat perjanjian untuk ambil barang dan datang ke toko hanya untuk ambil barang. Setelah peraturan lebih longgar ada istilah click and meet dimana konsumen membuat janji untuk datang ke toko. Hal ini tapi boleh dilakukan jika syarat insiden 7 hari di kota tersebut memenuhi syarat untuk pembukaan toko ya.
Pemerintah Jerman mengijinkan warga untuk datang secara langsung ke toko. Namun saat datang ada syarat yang harus dipatuhi, yaitu menunjukkan hasil pemeriksaan tes antigen yang negatif. Beberapa toko yang aku ketahui mewajibkan pemeriksaan antigen ini dilakukan di tempat pemeriksaan profesional. Sejauh pemahamanku tidak semua toko memberlakukan ketentuan ini. Aku berasumsi ada ketentuan-ketentuan tambahan terkait hal ini. Oh ya satu hal lagi yang perlu digarisbawahi meskipun pertokoan sudah boleh buka, ada bukti tes antigen, jumlah pengunjung tetap dibatasi. Jadi protokol kesehatan tetap diberlakukan dengan ketat.
Membuat Perjanjian Untuk Tes dan Masuk Ikea
Apartemen kami masih membutuhkan beberapa mebel dan perabotan untuk menyimpan barang-barang. Kami sengaja menunggu momen pembukaan toko supaya kami dapat melihat barang-barang secara langsung. Sebelumnya kami sudah pernah berbelanja barang-barang online. Jika dibilang kecewa sampai harus dikembalikan tidak juga sih tetapi melihat barang datang dan ukurannya tidak sesuai ekspektasi lumayan bikin gemas. Berhubung pekan ini dalam rangka lebaran pasangan suami-istri mengambil cuti, kami pun menggunakan kesempatan untuk berkunjung ke Ikea di hari kerja.
Cerita tentang apartemen baru bisa dibaca di tulisan family project.
Ide berkunjung ke toko ini pun sebetulnya dadakan. Saat itu kami sedang membahas sesuatu hal lalu menyangkut ke “coba cek Ikea dan Mömax!”. Aku langsung memeriksa website Ikea dan ternyata di Hannover sudah bisa click and meet. Oh ya Ikea masih belum buka di semua kota, tergantung angka insiden di kota tersebut. Seperti yang sudah kutuliskan di atas syaratnya adalah menunjukkan hasil tes. Aku pun bertanya apakah suamiku mau dites terlebih dahulu. Karena beliau tidak keberatan aku pun memproses rencana kami pergi ke Ikea.
Kebetulan di Ikea ada tempat pemeriksaan profesional. Maksudnya tempat pemeriksaan ini bukan milik Ikea tapi lokasinya berada di gedung parkir milik Ikea. Website Ikea Hannover menganjurkan kami untuk tes disana. Kalaupun tidak disana juga tidak masalah selama hasil tes dikeluarkan oleh tempat pemeriksaan profesional. Oleh karena itu yang kulakukan pertama kali adalah membuat perjanjian dengan tempat tes ini. Saat membuat perjanjian sebaiknya pertimbangkan waktu antri, menunggu hasil tes dan jam perjanjian untuk masuk Ikea. Kami membuat buffer waktu 30 menit. Jadi jam perjanjian untuk tes adalah 30 menit sebelum masuk Ikea.
Tes Perdana
Di hari H kami sampai di lokasi mendekati waktu perjanjian sehingga agak terburu-buru. Di Ikea sendiri petunjuk arah antara click and collect dan click and meet cukup jelas. Lokasi parkir antara kedua opsi berbelanja pun cukup jelas. Tapi karena kami agak terburu-buru jadi bingung hehehehe…
Lokasi tempat pemeriksaan berada di gedung parkir Ikea bukan berada di lokasi outdoor. Ada tenda-tenda berwarna putih yang cukup tinggi dan terlihat dengan jelas. Jadi jangan bayangkan tempat pemeriksaan fancy ya. Tempatnya sederhana tetapi appropriate untuk pemeriksaan.
Di pintu depan ada petugas yang memeriksa lembar booking online kami bertiga. Setelah itu masing-masing memperoleh dua buah stiker. Stiker yang pertama untuk diberikan ke petugas pemeriksa. Stiker yang kedua terdapat barcode yang digunakan untuk mengecek hasil tes. Ada tiga buah tenda yang tersedia. Suamiku pergi ke tenda yang lain sedangkan aku dan anakku berada di tenda yang sama.
Jangan lupa print lembar yang memuat barcode perjanjian dan dokumen lainnya, contohnya angket anamnesis, untuk ditunjukkan dan dikumpulkan ke petugas.
Sesungguhnya aku agak merasa dagdigdug saat mau diperiksa. Salah satu temanku pernah bercerita petugas pemeriksa tidak melakukan dengan gentle sehingga membuat hidung sakit. Aku khawatir akan merasakan hal yang sama apalagi anakku akan diperiksa juga. Kalau dia trauma bisa berabe. Alhamdulillah petugasnya baik dan melakukan pemeriksaan dengan gentle. Aku tidak merasakan hal aneh kecuali seperti sedang mengupil dengan perbandingan ukuran jari yang lebih besar. Jika aku tidak kesakitan, aku yakin anakku pun tidak. Betul dugaanku, anakku malah tertawa kegelian sambil menahan seperti mau bersin. Mukanya pun memerah seperti udang rebus hehehe…

Sekitar dua puluh menit pasca pemeriksaan hasilnya pun keluar. Suamiku memindai barcode ketiga stiker yang diberikan kepada kami. Alhamdulillah hasilnya negatif. Setelah mendapatkan hasil kamipun segera menuju tempat masuk Ikea. Titik awal tempat masuk Ikea ini juga berada di gedung parkir. Pada petugas pertama kami harus menunjukkan hasil tes. Setelah masuk nanti ada jalur-jalur yang menunjukkan jam perjanjian, contohnya xx.00 atau xx.15. Di ujung jalur sudah menunggu petugas yang akan memindai barcode waktu perjanjian dengan Ikea. Setelah pemeriksaan beres kami pun bisa melenggang masuk ke Ikea.
Alhamdulillah hari itu kami dapat melihat-lihat barang di Ikea dengan nyaman dan aman. Jumlah pengunjung sedikit. Antrian di kasir pun tidak lama. Kunjungan di Ikea ini tidak dibatasi waktunya sehingga kami pun dapat berbelanja dengan puas.
Nah, bagaimana dengan pengalaman tes mandiri COVID-19 teman-teman? Bagaimana suasana di kota maupun negara domisili teman-teman? Bagikan ceritanya di komentar ya.
Salam,
-ameliasusilo-
Referensi:
- BfArM. (2021) Antigen test for SARS-CoV-2. https://www.bfarm.de/EN/MedicalDevices/AntigenTests/_node.html
- Wesolowski, K. (2021) Fact-Check: Can Coronavirus self-test kits stop the pandemic? https://amp.dw.com/en/fact-check-can-coronavirus-self-test-kits-stop-the-pandemic/a-56584889
- Ikea Jerman. (2021) Click & Meet. https://www.ikea.com/de/de/customer-service/services/click-and-meet-pub5c878850


One Comment
Pingback: