Catatan,  KLIP

Merdeka Jadi Diri Sendiri

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Disclaimer: Cerita ini ditulis terinspirasi dari #klipwritingchallenge Agustus

Ketika membaca tema tantangan, aku langsung diam dan berpikir. Apakah aku sudah merdeka menjadi diriku sendiri? Kriteria apa yang menjadi patokan merdeka? Apakah aku benar sudah merdeka ataukah aku hanya merasa sudah merdeka.

Sejauh yang aku ingat, aku bebas memilih cita-citaku. Ketika aku memutuskan untuk mendaftar jurusan di perguruan tinggi, pilihan-pilihan jurusannya adalah yang memang aku inginkan. Sebelumnya, aku pun boleh memilih kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sesuai minatku.

Ketika ternyata apa yang aku inginkan tidak disetujui oleh orang tua, aku berpendapat hal itu memang tidak tepat, tidak baik dan bahkan mungkin kurang bermanfaat untukku. Jadi larangan yang disampaikan oleh orang tua tidak kuanggap sebagai perenggut kemerdekaanku. Kadang kala sebagai anak muda yang penuh ide dan energi, aku tidak berpikir panjang. Nasihat dan arahan dari orang tua membantuku agar kehidupan yang kujalani berada di jalur yang tepat.

Setelah menikah ternyata tidak ada perubahan. Aktivitas yang diijinkan dan dibolehkan oleh suamiku justru lebih banyak dibandingkan yang tidak boleh. Selama kegiatan yang pilih bermanfaat untuk diriku, keluarga serta dalam pelaksanaannya tidak mengganggu keluarga, biasanya akan diijinkan. Selain itu, aku sering kali diijinkan untuk me time. Alhamdulillah aku memiliki support system yang baik.

Kemerdekaan yang kurasakan ini tentunya tidak kusia-siakan. Apalagi disini banyak hal yang dapat kulakukan. Kesenangan dalam mencari ilmu dan menambah pengalaman menjadikanku bertumbuh. Hasil bertumbuhku ini tentunya berdampak kepada keluargaku. Perlahan-lahan kami dapat tumbuh bersama.

Pengertian merdeka menurutku adalah ketika aku menjadi diriku sendiri. Dengan adanya media sosial, aku merasa pengaruh dari luar, khususnya untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif, terasa kuat sekali. Dulu ketika aku masih terkungkung dan merasa ketinggalan ketika tidak update dan hip, wah rasanya tidak bisa didefinisikan. Setelah aku mampu memilah dan bersikap sesuai dengan kebutuhan serta kemampuanku, rasanya aku bisa lebih bebas dan merdeka. Aku tidak khawatir tertinggal dan menjadi seseorang yang istilah masa kininya, kudet.

Menurutku, definisi kemerdekaan diri sendiri bagi tiap-tiap orang berbeda. Bagiku, ketika aku bebas belajar dan berkarya, ketika aku dapat beristirahat dengan cukup, ketika aku bisa tertawa, ketika aku bisa tidak tertekan dari pandangan orang sekitarku berarti aku merdeka.

Satu hal lagi, kemerdekaan menjadi diri sendiri yang kurasakan tentunya harus dapat kupertanggungjawabkan di dunia maupun di akhirat nanti.

-ameliasusilo-

error: Content is protected !!