Mengurus Pindah Sekolah di Jerman
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Bismillahirrohmaanirrohiim…
Mendekati masa masuk sekolah dasar sepertinya aku akan banyak menceritakan beberapa hal yang berhubungan dengan proses menuju masuk sekolah tersebut. Di bulan September nanti anakku akan resmi menjadi seorang anak sekolah. Sudah semakin besar saja dia.
Time flies…
Cerita tentang mendaftar sekolah ada di tulisan Surat Cinta dari Pemerintah.
Aku selalu merasa anakku baru saja masuk TK. Rasanya aku baru saja sibuk mendaftar TK berkeliling ke beberapa kecamatan untuk mendapatkan TK yang cocok. Tidak terasa tahun lalu aku dan suamiku mendapat surat dari pemerintah yang memberi tahu bahwa anak kami tahun ini wajib masuk sekolah. Anak kami sudah otomatis terdaftar di sekolah yang menaungi area tempat tinggal kami.
Berbicara tentang sistem sekolah disini menjadi topik yang menyenangkan bagiku untuk membahasnya. Jadi untuk masuk sekolah dasar orang tua tidak perlu repot-repot mencari sekolah. Di kota Hannover ini terbagi menjadi beberapa rayon dimana masing-masing rayon memiliki sekolah umum milik pemerintah. Pembuatan rayon ini dilakukan sedemikian rupa sehingga jarak tempuh anak ke sekolah tidak jauh. Anak pun dapat menggunakan sepedanya sendiri untuk ke sekolah. Atau anak bisa diantar ke sekolah tanpa perlu menggunakan mobil. Bagus ya sistemnya?
Tentu saja peraturan yang memgharuskan anak untuk masuk ke sekolah pemerintah ini ada pengecualian ya. Contohnya jika orang tua tidak ingin masuk sekolah milik pemerintah. Di Hannover ini ada sekolah-sekolah dasar yang tidak dibawah pemerintah. Misalnya sekolah dengan latar belakang agama tertentu atau sekolah Montessori.
Pindah Sekolah
Kali ini aku ingin menceritakan tentang proses pindah sekolah yang aku dan suamiku ajukan. Jadi ceritanya karena tahun lalu itu aku sudah ada wacana untuk bekerja di ranah publik (waktu surat dari pemerintah datang aku belum bekerja) kami mempertimbangkan untuk memindahkan anak kami ke sekolah yang memudahkan orang lain untuk menjemput anakku saat aku dan suamiku berhalangan untuk menjemputnya. Kebetulan ada satu sekolah yang masih dalam jangkauan rumah kami yang lama dan lokasinya dekat sekali dengan TK. Kebetulan disana ada beberapa anak-anak Indonesia yang bersekolah dan merupakan tetangga dekat dan baik sekali dengan kami. Selain itu anaknya Echa yang sulung juga akan masuk ke sekolah tersebut. Menimbang hal-hal tersebut kami pun merencanakan perpindahan itu.
Sayangnya pindah sekolah disini tidak semudah itu. Orang tua yang mengajukan pindah sekolah harus mengungkapkan alasan yang jelas dan kuat. Misalnya karena orang tua bekerja atau pindah rumah. Pada waktu wacana pindah sekolah muncul, kebetulan aku masih belum ambil peran di ranah publik jadinya wacana ya baru wacana.
Proses pindah sekolah baru kami angkat kembali saat aku sudah bekerja. Waktu itu aku menghubungi sekretariat sekolah yang kami tuju. Saat itu sebenarnya aku ingin membuat janji. Namun karena pandemi pertemuan darat tidak bisa dilakukan kecuali hal yang sangat penting. Akhirnya aku menjelaskan maksud dan tujuanku. Karena aku dan suamiku sama-sama bekerja, aku pun diperbolehkan untuk mengajukan permohonan. Hari itu juga aku diminta datang untuk mengambil formulir dan dijelaskan prosedurnya.
Setelah mengambil formulir aku tidak langsung mengerjakan prosesnya. Formulir pun tertumpuk dan terlupakan sampai akhirnya tiba di bulan Desember. Suamiku mengingatkan untuk segera mengurus. Khawatirnya bila sudah masuk tahun baru, permohonannya ditolak karena pihak sekolah sudah merapikan administrasi anak-anak baru. Formulir anak-anak baru untuk tahun ajaran berikutnya sudah mulai dikumpulkan di tahun ajaran sebelumnya.
Prosesnya mudah. Aku hanya mengisi formulir yang sudah diberikan. Kemudian formulir tersebut diserahkan ke sekolah dimana anakku terdaftar. Jika pengajuan tersebut disetujui, seluruh berkas yang sudah dikumpulkan di sekolah tersebut akan langsung dikirimkan ke sekolah tujuan yang baru. Orang tua murid akan mendapat surat pemberitahuan dari sekolah lama dan sekolah baru.
Setelah menyerahkan formulir selang sekitar 1-2 minggu berikutnya kami mendapatkan surat konfirmasi penerimaan dari sekolah lama. Selanjutnya kami diminta untuk menunggu surat persetujuan. Surat ini akan diberikan setelah permohonan kami diverifikasi dan disetujui.
Sekali lagi aku lupa sampai akhirnya tiba bulan Maret. Aku yang tiba-tiba teringat langsung panik karena biasanya jika suasana tidak pandemi mulai bulan Maret ini akan ada rangkaian pemeriksaan kesiapan anak untuk masuk sekolah. Betul saja surat untuk pemeriksaan tiba dan anakku masih terdaftar di sekolah lama. Tidak lama dari datang surat tersebut aku mendapat surat dari sekolah lama untuk menghubungi sekolah tersebut karena ada hal penting yang ingin dikonfirmasi.
Alhamdulillah ternyata saat aku menghubungi sekretariat permasalahannya sudah jelas. Aku pun diberi tahu bahwa permohonan kami diterima dan surat persetujuan sudah dikirimkan. Selang beberapa hari, sekrtetariat sekolah yang baru menghubungiku. Aku diminta untuk mengisi formulir lagi. Alhamdulillah jumlah formulir yang diisi tidak sebanyak formulir pendaftaran sebelumnya. Formulir ini segera kuisi dan kuserahkan ke sekolah yang baru.
Surat persetujuan pun kami terima. Anak kami pun resmi terdaftar di sekolah yang baru. Alhamdulillah alhamdulillah prosesnya dimudahkan. Pada saat yang sama, kami juga pindah. Lokasi apartemen baru kami lebih dekat ke sekolah baru dibandingkan apartemen lama. Semoga jadi rejeki kami dan anak kami terus ya disana. Dia bisa sekolah dengan baik disana.
Salam,
-ameliasusilo-
5 Comments
Pingback:
Lelly
Hi mom, mau nanya dg aku punya anak smp dan sma baru awal sekolah di indonesia, gimana yaa cara mendaftarkan anak di sekolah jerman? Apakah ada biaya atau gratis mom? Terimakasih sebelumnya
amsusilo
Hai, terima kasih sudah berkunjung. Apakah mbak Lelly akan pindah ke Jerman?
Nha
Hai mom. Seru kyk nya pindah ke jerman. Kalo anak2 yang sekolah dasar dan SMP yg pindah mama nya nemenin bisa ga ya. Tanpa papa nya. Apa akan ada deposit untuk anak2?
amsusilo
Hallo moms, apakah maksudnya yang pindah anak-anaknya saja tetapi orang tuanya tidak bekerja atau sekolah disini?