Membumikan CoC
Assalamualaikum..
Bismillahirrohmaanirrohiim..
Magang internal sudah mendekati selesai. Tidak terasa sudah hampir satu bulan magang di kepengurusan IP non Asia. Materi kuliah ke-3 di penghujung magang diampu oleh teh Thasya Sugito dari Bandung.
Ibu adalah arsitek peradaban, bagaimana mau bangun peradaban kalau diri ibu masih tuna adab – Septi Peni Wulandani, founder Ibu Profesional.
Code of Conduct (CoC) merupakan serangkaian aturan yang dibuat, dipahami, dan disepakati hingga menjadi komitmen bersama pada suatu komunitas. Oleh karenanya CoC yang berlaku dalam sebuah komunitas, ibaratnya sebuah hukum beretika, yang memiliki tujuan untuk menjaga kemuliaan anggota komunitas itu sendiri.
Perumpamaan yang diungkapkan oleh the Thasya adalah anggap sebuah komunitas itu seperti lalu lintas di jalan. Apa yang terjadi apabila di jalanan umum tidak terdapat rambu lalu lintas? Kemungkinan akan terjadi kekacauan karena semua merasa berada di posisi yang benar sampai terjadi kecelakaan. Sebaliknya apa yang terjadi jika di jalanan tadi terdapat rambu lalu lintas? Kalaupun terjadi kecelakaan dapat disimpulkan mana yang benar, mana yang salah. Apabila rambu tersebut dipahami, disepakati, dan dipatuhi oleh pengguna jalan maka angka terjadinya kekacauan tentunya dapat diturunkan.
Begitupun dalam berkomunitas dimana kondisi didalamnya cenderung dinamis. Pergesekan, ketidaksesuaian antara anggotanya tentunya dapat terjadi. Namun, kehadiran CoC tentunya mampu meminimalisir ketidaknyamanan ini.
Penting dalam CoC adalah:
Jadi, bagaimana caranya agar CoC ini mampu diterima oleh semua anggota komunitas?
Beberapa hal yang dibahas teh Thasya antara lain:
- Pertama para pengurus harus menyadari bahwa membumikan CoC ini merupakan sebuah tantangan tersendiri sebab tidak semua anggota komunitas membaca, memahami, dan menjadikan CoC sebagai pedoman dalam mengambil tindakan dan keputusan dalam berkomunitas.
- Penolakan harus dimaklumi, terutama bagi anggota komunitas yang baru menerapkan CoC.
- Memberikan pemahaman bahwa CoC justru menjaga kemuliaan dan meningkatkan kapasitas anggota komunitas.
- Komunikasi produktif dalam usaha menjalankan CoC.
- Karakter dapat ditularkan, jadi lambat laun kepatuhan terhadap CoC pun dapat menyebar
Semoga bermanfaat ya!
-ameliasusilo-
2 Comments
Pingback:
Pingback: