Membuang Sampah Alat Tes Antigen di Rumah
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Membuang sampah alat tes antigen yang dipakai secara mandiri di rumah perlu diperhatikan dengan baik. Jangan sampai salah mengelompokkan sampahnya sebab dalam tes tersebut terdapat cairan yang mungkin berbahaya. Di Jerman kebetulan ada petunjuk alat yang bekas pakai ini dimasukkan ke jenis apa. Oleh karena itu aku ingin berbagi siapa tahu bisa bermanfaat juga bagi teman – teman di Jerman dan di seluruh dunia yang belum pernah mengetahui informasi ini.
Cerita ini ditulis untuk diikutsertakan dalam tantangan menulis di bulan Maret Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP).
Tantangan Menulis KLIP Pekan ke-9
Setelah mendapatkan tema yang cukup unik di pekan lalu, pekan ini temanya menurutku seru. Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi atau kotoran. Definisi lainnya yang kutemukan adalah suatu keadaan yang hina. Jadi, aku berpendapat bahwa cerita yang ditulis untuk memenuhi tantangan pekan ini bisa membahas sesuatu yang luas. Tidak hanya tentang sesuatu yang dibuang, tetapi juga tentang sesuatu yang tidak sesuai dengan masyarakat.
Petunjuk tantangan yang diberikan oleh tim ketua kelas KLIP adalah kita boleh menuliskan apa saja tentang yang terkait dengan pembuangan sampah, baik itu pengelolaan, frekuensi, jadwal maupun lokasinya. Jenis yang dibahas pun boleh bebas, seperti sampah produk rumah tangga, perasaan atau pikiran.
Berhubung beberapa tulisan terakhir di blog ini berkaitan dengan COVID-19, aku ingin menceritakan tentang pengelolaan di rumah terhadap alat bekas tes antigen yang kami gunakan di rumah.
Tes antigen rutin yang dilakukan oleh anakku sebagai syarat untuk bisa masuk sekolah bisa dibaca di tulisanku yang berjudul Tes Antigen Rutin Anak di Jerman.
Alat Tes Antigen Termasuk Sampah Apa?
Menurut beberapa sumber yang aku baca ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuang sampah tes antigen ini. Bahkan di Jerman ada rekomendasi khusus yang mengatur tentang pembuangan sampah. Rekomendasi ini dibuat bersama – sama beberapa institusi terkait seperti Robert Koch Institute (badan pemerintah yang mengurusi kesehatan), Umweltbundesamt (badan pemerintah yang mengurusi lingkungan), Bundesamtes für Verbraucher – schutz und Lebensmittelsicherheit (badan pemerintah yang mengurusi kebutuhan hidup dan perlindungan konsumen), Bundesanstalt für Arbeitsschutz und Arbeitsmedizin (badan pemerintah yang mengurusi perlindungan dan kesehatan pekerja), Paul Ehrlich Institute dan beberapa badan pemerintah lainnya.
Adapun hal x hal yang perlu diperhatikan anatara lain:
- Apakah alat tes menunjukkan hasil positif atau negatif tidak mempengaruhi perlakuan pembuangan sampah.
- Untuk mencegah penularan virus, alat tes sebaiknya dibuang di dalam kemasan plastik sampah yang tertutup, terikat kuat dan tebal.
- Sampah ini dibuang ke sampah residu (Restmüll).
- Kemasan karton atau kardus yang membungkus alat tes dan kertas petunjuk pemakaian dibuang ke sampah kertas (Blaue Tonne).
- Plastik yang mengemas alat tes dibuang ke sampah plastik (Gelbe Tonne).
Caraku Membuang
Jika dalam kardus tes terdapat plastik bening yang bisa disegel biasanya aku menggunakan plastik tersebut untuk menyimpan hasil tes. Plastik tersebut kemudian dibawa oleh anakku ke sekolahnya. Di pintu gerbang setelah ditunjukkan ke guru yang berjaga, anakku akan membuang di tempat sampah yang telah disediakan oleh sekolah.
Jika tidak ada plastik bening aku menggunakan plastik yang biasa untuk menyimpan makanan di lemari pendingin. Ujung atas plastik kuikat dengan rapi. Alternatif lainnya adalah plastik yang bisa disegel berukuran kecil. Aku jarang pakai ini karena harganya relatif lebih mahal.
Memang pada akhir ya kita masih menggunakan plastik. Kita atau mungkin tepatnya aku masih belum dapat meninggalkan plastik. Tapi demi untuk keamanan, adakah yang mungkin memiliki alternatif lainnya?
Kardus serta kertas petunjuk cara penggunaan alat kubuang di sampah kertas. Untuk alat swab biasanya aku masukkan kembali ke dalam kemasan pembungkusnya sendiri. Sedangkan untuk tempat cairan yang sudah bercampur dengan sekret hidung kumasukkan ke dalam plastik yang tadinya digunakan untuk mengemas alat tes. Semuanya ini langsung kubuang di tempat sampah residu yang tertutup.
Tahun lalu aku juga pernah menulis tentang pemilahan sampah di Jerman. Tulisan tersebut berjudul “Pemilahan Sampah di Jerman.”
Dengan adanya petunjuk jenis sampah dari pemerintah menurutku menunjukkan manajemen pengendalian infeksi COVID-19 yang baik. Pemerintah tidak hanya memberikan peraturan untuk tes tetapi juga menyediakan informasi pengelolaan sampah dari alat – alat tes ini. Bisa terbayangkan berapa banyak sampahnya di negara ini setiap hari jika anak – anak sekolah tes setiap hari? Itu belum ditambah orang dewasa yang juga membutuhkan tes untuk masuk ke lokasi – lokasi tertentu.
Semoga kita semua memperhatikan manajemen sampah ini ya untuk menjaga lingkungan dan kesehatan kita bersama. Bagaimana dengan manajemen sampah tes antigen di tempat teman – teman pembaca michdichuns berada saat ini?
Salam,
-ameliasusilo-
Referensi:
- Abfallmanager-medizin. 2022. Corona-Schnelltests entsorgen. Abfallmanager-medizin.de
- Umweltbundesamt. 2022. COVID-19: Schnelltests und Impfabfälle richtig entsorgen. Umweltsbundesamt.de
- AHA. 2022. Restabfall. aha-region.de