Kesehatan Mental

Manfaat Mama Merawat Diri

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Merawat diri biasanya dijadikan prioritas terakhir oleh mama-mama yang memiliki beragam peran dalam kehidupannya. Hal ini dibuktikan oleh hasil survei tahun 2015 yang dilakukan Healthy Women and Working Mother. Sebanyak 78% responden mengaku sering tidak mengurusi dirinya sendiri karena terlalu sibuk merawat, memperhatikan anggota keluarganya. Kenapa ya fenomena ini terjadi?

Memilih Tema Merawat Diri

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, aku ingin menceritakan terlebih dahulu kenapa memilih tema merawat diri akhir – akhir ini. Aku menjadikan rawat diri sebagai salah satu tema yang diangkat untuk tulisan – tulisan blog Michdichuns dibawah kategori mindfullness. Kebetulan dua pekan lalu aku kembali mengikuti festival Pekan Rawat Diri yang diinisiasi oleh mbak Itsnita Husnufardani – Jurnal Ibu Pembelajar. Selama satu minggu ini mbak Farda menjadi mentor melalui media Whatsapp Group. Agar rawat diri menjadi kebiasaan baik, setiap hari kami mendapat satu tantangan. Setelah mengerjakan tantangan kami diminta untuk menuliskan jurnal sebagai bahan refleksi diri.

Salah satu tantangan di pekan rawat diri yang paling kusukai kutulis di jurnal tidur siang.

Sebelum festival ini dimulai mbak Fardha berbagi ilmu melalui acara talkshow di IG momilenial.id pada tanggal 24 Januari 2022. Siaran yang berjudul “Mama Rawat Diri, Egois?” tersebut dapat disaksikan di akun Instagram Momilenial.id. Dari siaran inilah aku tambah yakin bahwa ibu merawat diri itu penting dan perlu menjadi prioritas.

Merawat Diri, Apa Itu?

Kenapa merawat diri perlu dijadikan prioritas?

Sebenarnya apa maksud merawat diri?

Prioritas

Sebaiknya perawatan diri perlu ditempatkan di prioritas pertama. Sebagai seorang ibu hendaknya kita melakukan perawatan dan memberikan perhatian seperti halnya kita melakukan hal tersebut kepada anak kita. Kenyataannya, dari artikel – artikel yang pernah kubaca ibu tidak melakukan hal tersebut. Contohnya ada pada satu artikel yang dipublikasi oleh Mercury News yang menyebutkan bahwa ibu – ibu yang perhatian terhadap tema kesehatan justru memiliki kecenderungan memiliki urutan prioritas yang unik. Prioritas perhatian yang pertama adalah anak, kemudian disusul oleh hewan peliharaan, lalu pasangan atau anggota keluarga lainnya. Kesehatan diri sendiri malah menempati prioritas yang paling akhir.

Self-care is a necessity, not an indulgence.

Emma Bennet – LCSW

Padahal sebaiknya tidak seperti itu. Jangan sampai sebagai seorang ibu, kita menjadi seperti lilin yang menerangi dan memberi manfaat kepada orang lain tetapi membakar dirinya sendiri sampai habis. Dengan banyaknya peran yang dijalani seorang ibu harus selesai dan sehat terlebih dahulu baru bisa membantu anggota keluarga lainnya. Analogi yang paling mudah adalah saat berada di pesawat atau kapal biasanya ada pesan dari pramugari. “Jika tekanan di dalam kabin turun kenakan masker terlebih dahulu baru membantu anak.” Mengerti kan maksudnya?

Merawat diri itu bukan egois, Ma! Jangan sampai seperti lilin. Pesan untuk Michdichuns dari Michdichuns
Perhatikan dirimu mama, jangan sampai seperti lilin. Sumber gambar: Canva

Prioritas sehat pertama adalah sehat diri sendiri terlebih dahulu. Ibu dalam keadaan sehat fisik, mental dan sosial. Setelah sadar dan yakin bahwa dirinya sehat, baru mengurusi kesehatan anak beserta anggota keluarga lainnya.

Merawat diri

Dulu ketika aku belum tahu ilmunya, aku menganggap merawat diri berkaitan dengan kecantikan fisik. Contohnya mandi, bersolek, perawatan wajah maupun tubuh. Setelah aku memuaskan rasa ingin tahuku tentang tema self care yang akhir – akhir ini booming, aku jadi mengetahui bahwa merawat diri itu bukan hanya sekedar tampilan fisik untuk memuaskan orang lain. Merawat diri, khususnya bagi seorang mama, bermakna lebih dari itu.

Merawat diri adalah wujud kepedulian kita terhadap diri sendiri. Kadang saking sibuknya, seorang mama tidak menyadari bahwa tubuhnya sudah memberikan sinyal ingin diperhatikan dan diisi kekurangannya. Dari apa yang kupelajari, merawat diri antara lain:

  • cara untuk lebih mencintai diri sendiri
  • membuat diri merasa lebih nyaman dan bahagia
  • menjaga kesehatan fisik dan mental
  • meningkatkan kepercayaan diri

Peran Seorang Mama

Setiap manusia bisa memiliki lebih dari satu peran dalam hidupnya. Aku dan juga mama – mama lainnya di berbagai belahan dunia juga menjalani banyak peran di kehidupan sehari – hari. Sayangnya sebagian dari kita tidak menyadari bahwa seluruh peran – peran tersebut itu tidak mendefinisikan kita sebagai seorang manusia. Diri kita itu terpisah dari peran – peran yang sedang kita jalani.

Contohnya, aku sebagai seorang individu terpisah dari aku sebagai seorang istri. Aku sebagai ibu juga berbeda dari aku sebagai seorang anak.

Mbak Farda bercerita banyak ibu – ibu yang merasa bingung dengan kebutuhan dirinya dan merasa kehilangan jati dirinya. Menurut beliau ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ini seperti, self critic, tuntutan, tekanan, budaya patriarki, dan stigma sosial. Sehingga seorang mama terkadang merasa bersalah ketika ingin memenuhi kebutuhan dirinya, memenuhi sinyal dari tubuhnya yang minta diperhatikan. Sepertinya tidak ideal jika kita ingin tidur siang bersama anak – anak sebab masih ada jemuran yang perlu dilipat. Padahal waktu itu badan terasa lelah dan sudah memberi kode untuk istirahat. Lama kelamaan kita jadi bingung terhadap diri kita sendiri.

Real self berubah menjadi ideal self.

Itsnita Husnufardani

Apakah Merawat Diri Mama Berarti Mama Egois?

Ketika real self tidak ternutrisi, tidak dipenuhi kebutuhannya bisa membawa efek yang kurang baik. Bisa jadi pada akhirnya menjadi kumpulan emosi negatif yang meledak. Atau yang lebih parah adalah timbulnya gangguan maupun penyakit kejiwaan. Duh, jangan sampai ya!

Mbak Farda mengingatkan agar kita jangan sampai larut dengan perasaan bersalah terus menerus tentang gambaran ideal sebuah peran. Tidak membersamai anak sesekali karena mama perlu baca buku bukan berarti kita mama yang buruk. Tidak memasak satu kali karena mama merasa lelah dan butuh tidur bukan berarti istri yang buruk.

Sempurna belum tentu bahagia.

Itsnita Husnufardani

Ledakan emosi negatif

Pernahkah mama merasa menjadi seorang monster?

Apakahkah mama pernah merasa menjadi seperti seorang ibu tiri?

Seberapa sering mama memukul, membanting dan berteriak?

Apa mama merasa menjadi seseorang yang hawanya panas terus menerus dan sering marah?

Ledakan emosi negatif. Sumber gambar: Canva.

Nah, bisa jadi pada diri mama sedang terjadi ledakan emosi negatif. Sebuah perasaan yang muncul karena kebutuhan diri tidak terpenuhi. Bila tidak diatasi efeknya bukan hanya pada diri sendiri tetapi juga bisa ke suami dan anak. Pada akhirnya banyak yang perlu diterapi jika permasalahan gangguan pada diri ini tidak segera diatasi.

Jadi merawat diri itu tidak egois ya, Ma!

Merawat Diri Yuk!

Mbak Farda menyebutkan ada enam aspek merawat diri atau self care:

  • Fisik
  • Pikiran
  • Emosi
  • Pekerjaan
  • Relasi
  • Spiritual

Kita penuhi keenam aspek itu sesuai dengan kebutuhan diri saat itu. Dengan memenuhi kebutuhan diri, akan ada energi baru yang kita peroleh. Menurut pengalaman mbak Farda, energi ini bisa bertahan cukup lama loh!

Bagaimana caranya?

Hanya kita sendiri yang tahu dengan cara apa kita merawat diri yang sesuai dengan kebutuhan kita saat itu. Namun, ada cara merawat diri paling dasar yang paling mudah dilakukan: mindfulness, nutrisi makanan dan tidur cukup. Ketiga hal ini sebisa mungkin dilakukan tanpa perlu menunggu sinyal tubuh dan dilakukan setiap hari.

Dalam hal merawat diri juga perlu ada yang perlu diperhatikan. Contohnya waktu, biaya, kesepakatan dengan suami dan juga menata ekspektasi. Antara satu orang dengan orang lain berbeda. Jika bisa dilakukan dengan teratur dan membahagiakan, bagus. Jika tidak, maka harus cari strategi dan cara lainnya untuk merawat diri yang sesuai dengan kebutuhan kita dan memang kita banget.

Watak dari seseorang juga dapat berpengaruh dengan pemilihan kegiatan merawat diri yang sesuai. Mama dengan watak ekstrovert tentu akan beda caranya dari mama yang memiliki watak introvert. Sesuaikan.. sesuaikan dengan diri sendiri. Tujuannya boleh sama, yaitu memenuhi kebutuhan diri. Tapi caranya boleh berbeda.

Menemukan caranya

Lakukan observasi diri!

Ajak bicara diri sendiri tentang apa yang kita mau!

Jujur terhadap kebutuhan diri!

Uji coba apakah kegiatan yang dipilih bisa memenuhi kebutuhan diri!

Bicarakan dengan suami dan anak!

Jangan sampai kita melakukan perawatan diri tetapi mendapat keluhan dari anggota keluarga lainnya. Perhatikan pula bahwa rawat diri yang dilakukan jangan sampai berlebihan. Karena sesuatu yang berlebihan tidak baik.

Semoga informasi dan ilmu yang kuperoleh dan kemudian kutuliskan di sini dapat bermanfaat bagi teman – teman pembaca michdichuns lainnya. Adakah pengalaman teman-teman dalam merawat diri?

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!