Liburan ke Paris: Naik Kereta TGV
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Naik kereta TGV merupakan kesempatan yang sudah ditunggu-tunggu oleh anakku. Sejak kecil ia senang sekali menonton video tentang kereta ini. Oleh karena itu saat liburan ke Paris ini aku dan suamiku sengaja mencari rute perjalanan kereta dimana kami dapat menaiki kereta TGV. Seperti apakah kereta ini?
Beli Tiket TGV
Sebelum menjelaskan tentang kereta aku ingin menceritakan dimana aku membeli tiket kereta TGV.
Alhamdulillah karena saat ini sudah terintegrasi pembelian tiket kereta dapat dilakukan di situs kereta milik Jerman, Deutsche Bahn. Harganya pun akan sama jika membeli dari situs milik Perancis (SNCF). Daaan alhamdulillah lagi, harga tiketnya ternyata tidak semahal yang kubayangkan. Masih sesuai budget dan menurutku cukup terjangkau untuk perjalanan selama 3-4 jam dari salah satu kota di Jerman ke Paris.
Aku tidak mengetahui bagaimana caranya penumpang bisa memperoleh tiket jika membeli tiket secara online di situs SNCF. Jika membeli melalui situs Deutsche Bahn, kami bisa memiliki beberapa alternatif model tiket.
Yang pertama tiket akan dikirim ke alamat penumpang. Jenis pertama ini akan dikenai biaya tambahan untuk ongkos pos. Berikutnya yang kedua adalah menerima tiket dalam bentuk elektronik dimana kemudian penumpang dapat mencetak di kertas ukuran A4.
Pilihan yang paling terakhir adalah alternatif yang paling mutakhir. Apabila kita memiliki akun di situs Deutsche Bahn, kita dapat memasukan kode tiket di akun ini. Nanti tiket akan muncul di akun dan dapat diakses melalui aplikasi Deutsche Bahn yang bisa diunduh di ponsel Android maupun Apple. Praktis dan ramah lingkungan karena tidak membuang kertas.
Jenis Kereta
Berdasarkan cerita dari anakku dan video Youtube yang kutonton bersamanya, kereta TGV dari awal launching sampai dengan sekarang ada beberapa jenis. Yang pertama warna keretanya oranye. Kemudian berganti warna biru. Saat ini keretanya berwarna abu-abu.
Perbedaan bukan hanya dari warna gerbong kereta saja. Moncong dari lokomotif, kepala yang menarik gerbong-gerbong rangkaian kereta pun berbeda. Selain itu kecepatan kereta dan interior gerbong kereta pun berubah.
Ternyata seru juga ya ketika bisa mengetahui perbedaan ini. Apalagi bila kita bisa memiliki kesempatan untuk menaiki jenis kereta yang berbeda. Paling menyenangkan lagi tentu jika dapat menaiki kereta TGV yang terbaru secara langsung.
Suasana Saat Naik TGV
Kami berkesempatan untuk menaiki kereta double decker alias kereta yang terdiri dari 2 tingkat. Saat melakukan pemesanan sebenarnya kami tidak dapat mengetahui kereta jenis apa yang akan kami naiki. Kebetulan kereta jenis ini termasuk yang disukai oleh anakku. Ia sangat gembira ketika mengetahui bahwa kami akan naik kereta TGV double decker.
Sebelum naik kereta
Oh ya sebelum aku menceritakan interior gerbong kereta, aku ingin menceritakan tentang suasana di stasiun kereta Perancis sebelum naik kereta. Stasiun kereta yang kumaksud disini adalah Gare de L’Est, stasiun dimana kami turun dan naik kereta ke Jerman.
Di stasiun Jerman biasanya peron kereta yang berangkat maupun datang bisa diketahui dari papan digital yang terletak setelah melewati pintu utama stasiun. Penumpang juga dapat mencari tahu nomor peron melalui aplikasi maupun situs Deutsche Bahn. Pengalaman di stasiun Hannover nomor peron kereta-kereta biasanya sama. Apabila terjadi perubahan akan ada pemberitahuan melalui pengeras suara mendekati kedatangan kereta ke stasiun Hannover.
Di Gare de L’Est dan mungkin stasiun kereta Perancis lainnya sepertinya tidak seperti itu. Penumpang baru mengetahui peron mendekati waktu keberangkatan. Contohnya saat perjalanan kami yang lalu, peron diketahui sekitar 20-30 menit sebelum jadwal keberangkatan.
Setelah itu kami beserta penumpang lainnya mengantri untuk masuk peron. Ada pemeriksaan tiket untuk bisa memasuki peron yang dituju. Petugas akan memindai tiket para penumpang.
Tidak perlu khawatir berebutan tempat duduk. Semua tiket dari dan ke Paris sudah termasuk reservasi tempat duduk. Setelah memasuki peron penumpang tinggal melihat nomor gerbong kereta yang terletak di pintu gerbong.
Kereta TGV
Setelah masuk pintu gerbong kereta akan ada petunjuk nomor bangku. Jika mendapat tempat duduk di tingkat bawah langsung belok ke sebelah kanan. Jika ternyata beruntung mendapat tempat duduk diatas bisa langsung ke kiri ada tangga untuk naik dan turun disitu.
Ruang gerbong di tingkat atas langit-langit terasa rendah untukku. Meskipun karena aku tidak setinggi orang eropa pada umumnya sebenarnya tidak ada masalah. Jika aku perhatikan penumpang yang tinggi pun sebenarnya kepalanya tidak terantuk atap gerbong. Kesan langit-langit rendah mungkin disebabkan karena bentuk atap gerbong yang melengkung.
Tempat duduknya ada yang dua dan ada pula yang saling berhadapan empat tempat duduk. Untuk yang berhadapan ini ada mejanya. Kami bertiga mendapat tempat duduk empat ini. Namun, karena pembelian tiket suami dan tiketku beserta anakku terpisah, kami pun tidak bisa duduk dalam area yang sama.
Permasalahannya adalah ruang kaki di tempat duduk yang empat ini tidak seluas seperti di kereta ICE. Akibatnya kakiku tidak bisa leluasa seperti biasanya jika suamiku duduk dihadapanku.
Cerita tentang perjalanan dari Hannover ke Paris naik kereta bisa dibaca ditulisanku yang berjudul Liburan ke Paris: Transportasi.
Keunikan dari kereta TGV yang kami tumpangi ini menurutku adalah disediakannya ceruk yang dapat digunakan untuk duduk sebelum memasuki ruang gerbong atas. Tadinya aku ingin mempergunakan ceruk ini untuk makan bekal makanan. Sayangnya saat aku ingin kesitu sudah ada orang yang duduk disana dan sedang bertelefon.
Sebelum pengalaman naik kereta TGV di liburan kali ini sebenarnya sebelumnya aku sudah pernah. Sudah lama sekali waktu itu, keretanya juga berbeda.
Tapi entah kenapa ingatanku tentang kereta TGV yang pertama kali kunaiki dan pengalaman yang terbaru ini berbeda. Aku lebih suka pengalamanku yang dulu. Sepertinya keretanya lebih lapang dibandingkan yang kami naiki kemarin. Entahlah, bisa saja ingatanku tepat atau aku justru tertukar dengan kereta lainnya. Yang jelas, kereta ini nyaman, cepat dan tepat waktu.
Semoga teman-teman pembaca Michdichuns suatu hari nanti bisa berkesempatan untuk menaikinya juga ya!
Salam,
-ameliasusilo-