Hidup di Jerman,  Sekolah

Bewerbungsphase: Belajar Menulis Lamaran Kerja

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Kali ini aku ingin melanjutkan cerita pembelajaranku pada saat mengikuti coaching program beberapa bulan lalu. Cerita terakhirku mengenai program ini adalah mengenai zona belajar yang dapat dibaca pada tautan dibawah ini:

Coaching program: Belajar tentang learning zone model.

Tujuan utama diadakannya coaching program adalah para peserta memperoleh pekerjaan. Oleh karena itu selain menguatkan personalitas, mengulang pelajaran bahasa Jerman, mengulang beberapa mata kuliah di universitas, materi penting yang kami dapatkan adalah mengenai menulis surat lamaran kerja.

Apa dan bagaimana cara untuk mengikuti coaching program dapat dibaca pada tulisan berikut ini: Coaching Program.

Oh iya yang perlu digarisbawahi adalah pengalaman terakhirku menulis surat lamaran kerja di Indonesia adalah sekitar 8-9 tahun yang lalu. Saat lulus kuliah aku belum pernah mendapatkan pelatihan ataupun diajarkan di tempat kuliah bagaimana menulis surat lamaran kerja. Yang aku ingat adalah pada saat aku melamar kerja di Indonesia, untuk membuat surat lamaran aku pun bertanya ke salah seorang teman baikku. Kemudian aku dikasih softcopy surat lamaran yang ditulis olehnya. Lalu aku berimprovisasi dari surat lamaran kerja temanku tersebut untuk membuat surat lamaran versiku.

Pada saat aku kuliah master disini, aku pun tidak mendapatkan pelatihan menulis surat lamaran kerja. Bila ingin mendapatkan pelatihan sebenarnya di universitas-universitas negeri lainnya di Hannover ada kelas-kelas pengayaan yang menawarkan materi ini. Aku belum pernah menanyakan secara langsung apakah mengambil kelas lintas universitas seperti yang kusebutkan diijinkan. Tapi siapa tahu ada teman-teman pembaca lainnya di Jerman yang dapat menanyakan ke sekretariat program universitas tersebut.

Sumber gambar: Freepik

Surat lamaran kerja atau dalam bahasa Jerman diistilahkan dengan Bewerbungsunterlage terdiri dari beberapa komponen. Yang pertama adalah Anschreiben atau cover letter atau surat pengantar. Kemudian Lebenslauf atau curriculum vitae disusul dengan kumpulan fotokopi ijazah dan sertifikat atau jika dalam bentuk softcopy berupa hasil scan yang disatukan dalam format dokumen pdf.

Berikut ini beberapa hal penting yang kudapatkan dan ingin kusampaikan kepada teman-teman pembaca.

Anschreiben

Sebelum menuliskan Anschreiben ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang paling utama adalah usahakan Anschreiben sebaiknya antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya tidak sama meskipun yang memproduksi Anschreiben tersebut adalah orang yang sama.

Yang wajib ada di Anschreiben antara lain:

  1. Informasi nama, alamat tempat tinggal, nomor telepon, alamat email pelamar kerja (kalau aku dibuat sebagai kop surat)
  2. Nama kontak di perusahaan yang kita lamar, nama perusahaannya dan alamat
  3. Tempat dan tanggal penulisan
  4. Judul misalnya “Bewerbung als Assistenzärztin in Weiterbildung Chirurgie
  5. Kalimat penyapa misalnya “Sehr geehrte Frau Dr. med Müller,
  6. Paragraf pertama
  7. Paragraf pendukung
  8. Paragraf penutup misalnya “Durch bisherige Erfahrungen verfüge ich über eine selbstständige Arbeitsweise und eine schnelle Auffassungsgabe. Für ein weiterführendes Gespräch stehe ich Ihnen zur Verfügung.
  9. Sapaan formal “Mit freundlichen Grüßen
  10. Tanda tangan dan nama lengkap

Hal lainnya yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Baca dan pahami iklan lowongan pekerjaan dengan sebaik-baiknya
  • Tulis Anschreiben baru setiap kali melamar kerja supaya menghindari kesalahan penulisan alamat user maupun tanggal penulisan
  • Tujukan kepada user. Misalnya jika melamar sebagai dokter bedah, maka surat ditujukan untuk kepala instalasi bedah bukan kepada kepala HRD/Personalabteilung
  • Tulis kalimat pembuka pada paragraf pertama sesuatu yang baru. Bikin sesuatu yang lebih personal dan menarik rasa penasaran. Hindari menulis kalimat yang berasal dari contoh-contoh Muster maupun yang sudah biasa ditulis orang banyak seperti, hiermit bewerbe ich mich um
  • Pada paragraf kedua tulis tentang diri kita yang relevan dengan posisi yang ditawarkan.
  • Paragraf terakhir berisi pernyataan bahwa kita sebagai pencari kerja tertarik dan ingin bisa mendapatkan kesempatan untuk interview. Jelaskan singkat kekuatan personalitas kita.
  • Anschreiben hanya satu lembar. Isinya singkat, langsung pada pokok sasaran dan bikin penasaran.
  • Bubuhkan tanda tangan
  • Tidak perlu menulis dokumen yang menyertai Anschreiben ini apa saja

Beberapa hal yang sebaiknya dihindari dalam penulisan Anschreiben ini antara lain:

  • Kata-kata yang sering digunakan berulang
  • Curhat, mengeluh atau menjelek-jelekkan pihak lain
  • Menggunakan kalimat yang nadanya pasif
  • Memulai kalimat dengan kata “ich
  • Sebisa mungkin tidak menuliskan kalimat dalam bentuk Konjunktive seperti würde, hätte
  • Kalimat negasi

Menulis Anschreiben tidak pernah dapat kulakukan dalam waktu cepat. Disamping kemampuan berbahasaku yang masih di tingkat biasa-biasa saja, menulis surat pengantar ini buatku sebisa mungkin terlihat bersinar. Coach pada program ini pun bercerita bahwa dirinya yang berbahasa ibu bahasa Jerman pun membutuhkan waktu beberapa hari untuk dapat menulis Anschreiben yang bagus. Jadi bagi yang masih pemula dalam menulis surat seperti ini tidak perlu berkecil hati. Lambat laun dengan latihan tentunya kita akan bisa menghasilkan surat pengantar lamaran kerja yang berkualitas. Not to myself too!

Semangat terus teman-teman yang sedang mencari kerja di luar sana. Semoga tulisanku ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Salam,

-ameliasusilo-

Referensi:

Materi coaching program menulis surat lamaran kerja.

Silakan tinggalkan komentar anda disini..