Jurnal Proyek Rawat Diri: Relasi
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Bismillahirrohmaanirrohiim..
Sejak pandemi dan bekerja di ranah publik sepertinya relasi dengan mayoritas manusia lainnya banyak kulakukan melalui aktivitas daring. Pertemuan luring sesama manusia hanya terbatas di dalam keluarga, kantor, antar jemput anak ke TK atau saat playdate. Dua pertemuan yang terakhir pun bisa dihitung dengan jari.
Kata relasi yang digunakan sebagai judul tantangan membuatku ingin mengetahui apa sebenarnya definisi dari relasi itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, relasi memiliki tiga buah definisi. Yang pertama adalah hubungan atau pertalian. Kedua adalah kenalan. Yang terakhir adalah pelanggan. Berkaitan dengan tantangan, menurutku definisi yang pertama adalah yang yang paling cocok konteksnya.
Sebagai makhluk sosial, tentu kita membutuhkan relasi dengan sesama manusia. Hanya saja, apakah relasi itu perlu dipertahankan? Atau bolehkah kita putuskan?
Jurnal Ibu Pembelajar
Deretan kalimat tersebut diatas adalah kalimat – kalimat pembuka dari tantangan ke-4 di pekan rawat diri bulan Februari lalu. Jadi apakah relasi perlu dipertahankan atau boleh diputuskan? Apakah kamu:
Tim Rio Febrian dengan “Aku Bertahan”
atau
Tim Sule dengan “Lo gue end!”
Tantangan Mengulas Relasi
Mbak Fardha mengajak peserta pekan rawat diri dengan jenag mengulas kembali relasi dengan orang-orang yang berada di sekita peserta. Kami juga ditanya siapa yang membuat kami bertumbuh dan siapa yang butuh untuk di break out sementara waktu. Wah pertanyaan yang terakhir ini cukup sulit.
Apa yang Aku Lakukan
Berpikir dan merenung merupakan bagian dari rawat diri yang menyenangkan bagiku. Entah kenapa selalu muncul insight yang berguna dari hasil berpikir dan merenung ini. Pun dengan tema kali ini.
Tidak mudah ya ternyata apalagi sejak kontak dengan sesama manusia terbatas. Namun dari merenung ini akhirnya aku sampai pada kesimpulan bahwa saat ini tidak ada sosok manusia yang perlu di break out. Mengapa aku bisa berpendapat begini?
Saat ini aku berada di lingkungan yang cukup kondusif. Orang-orang yang berada di sekelilingku saat ini adalah mereka yang supportif. Teman-teman yang memiliki semangat belajar. Orang-orang yang positif sehingga tidak ada hal yang perlu kukhawatirkan.
Evaluasi
Tidak ada yang perlu dievaluasi.
Rencana
Aku perlu lebih sering menyapa orang-orang yang berada disekitarku. Bertemu dengan orang dan membicarakan hal-hal baik adalah sumber energi positif bagiku.
Apresiasi Diri
Aku memberikan diriku tiga buah hati karena sejauh ini aku bisa memilih lingkungan pertemanan dan komunitas yang positif.
Salam,
-ameliasusilo-
Referensi:
- KBBI Daring. Relasi. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/relasi
One Comment
Pingback: