Jurnal Bunda Cekatan Telur Oranye
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Saatnya menulis jurnal telur oranye di kelas Bunda Cekatan. Terima kasih Magika, mbak Fardha, mbak Iqiq dan mbak Ika dari tim Bunda Cekatan yang telah memberikan pengetahuan yang bermanfaat. Selamat membaca jurnal ketiga di Tahap Telur ini kawan!
Daftar Isi
Ulasan Singkat Tahap Telur Merah
Pekan lalu peserta kelas Bunda Cekatan batch 3 diminta untuk mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kebahagiaan dalam mengerjakan kegiatan yang bisa dan disukai. Dari seluruh keterampilan tersebut kami harus mengkategorikan ke dalam empat kuadran prioritas Eisenhower. Dari kuadran-kuadran ini akan terlihat keterampilan mana saja yang penting-tidak penting serta mendesak-tidak mendesak.
Dari dua kuadran penting, muncul telur merah. Telur merah ini adalah keterampilan yang paling ingin ditindaklanjuti oleh peserta. Kami boleh memilih sampai dengan maksimal lima buah telur. Setelah mempertimbangkan masak-masak, aku memutuskan kelima telur merahku adalah:
- Mental-emotional self care
- Menulis non fiksi
- Blogging
- Public speaking
- Komunikasi asertif
Caraku menemukan telur-telur merah telah kutuliskan di Jurnal Telur Merah.
Tujuan Belajar di Bunda Cekatan 3
Sebelum menentukan telur-telur berikutnya, yaitu telur oranye, oleh Magika kami diminta untuk menilik ulang telur-telur merah kami. Jika kami telah yakin dengan telur merah, kami bisa melanjutkan langkah-langkah identifikasi telur oranye. Apabila ternyata karena satu dan lain hal belum mantap, kami boleh merevisi telur-telur merah.
Bagaimanapun yang mengetahui kebutuhan diri saat ini, kita sendiri bukan? Jadi revisi, bila dirasa perlu, diperbolehkan.
Apakah aku merevisi telurku?
Revisi telur merah atau tidak?
Pertanyaan ini sempat terlintas beberapa hari terakhir. Oleh karena itu, jurnal kali ini baru bisa ditulis di akhir pekan. Aku butuh mempertimbangkan hal-hal yang tiba-tiba hadir dan “dirasa” prioritas. Hal-hal yang muncul tiba-tiba ini mendukung salah satu telur hijau tetapi saat identifikasi telur merah lalu, menurutku, masih belum prioritas dibandingkan dengan keterampilan lainnya.
Setelah aku pikirkan lagi, aku memilih untuk tidak merevisi telur merah. Kenapa?
Gunakan kompas, cari strong why!
Apa yang kubutuhkan saat ini adalah untuk kemanfaatan dalam jangka panjang. Memperkuat telur merah yang kupilih dapat membawa manfaat bukan hanya untuk diriku sendiri tetapi juga bagi suami dan anakku. Aku bisa berubah menjadi individu yang lebih bahagia dan lebih baik. Perubahan yang kujalani bisa kutularkan kepada suami dan anakku. Sebelum-sebelumnya metode yang kulakukan ini biasanya berhasil. Aku merubah dan meng-upgrade diriku dulu baru dampaknya adalah perubahan pada anak dan suami.
Kalimat yang menyatakan bahwa ibu bahagia membawa kebahagiaan di rumah itu benar adanya.
Tujuan belajar tahap Telur Oranye
Dengan berbagai peran yang kuambil saat ini mau tidak mau hampir setiap hari aku berhadapan dengan kelelahan. Bayangkan dalam satu hari ada berapa peran sebagai individu kemudian di ranah domestik, ranah publik dan ranah komunitas yang dijalani. Peran yang kupilih karena aku ingin mengumpulkan amal baik dan menjadi pribadi yang lebih baik. Peran-peran yang kujalani dengan sadar sesuai dengan kapasitasku saat ini.
Ada kalanya saat menjalani peran-peran tersebut aku harus berhadapan dengan lelah. Menurutku ini adalah sesuatu yang manusiawi. Masalahnya adalah bagaimana aku mengelola diri sehingga tidak sampai jatuh di level lelah paling bawah. Aku harus bisa jujur terhadap kebutuhan diri. Aku harus bisa menyayangi dan mengisi kebutuhan diri sehingga kondisiku sebagai seorang manusia tetap dalam keadaan prima. Ibarat handphone bagaimana caranya agar baterai selalu terisi baterainya supaya bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama dan dikelola penggunaannya agar tidak menyebabkan sakit.
Kunci utama keberhasilan seseorang menjalankan peran dan mencapai misinya di muka bumi adalah ibadah. Sebenarnya ketika ibadah kita lakukan dengan benar dan sungguh-sungguh, insyaAllah Allah akan memberikan jalan dan kemudahan bagi kita dalam menjalankan semua peran. Baru-baru saja aku mendengar lagi pernyataan ini dari seorang ustadzah. Kemampuan memilih ilmu-ilmu di dunia untuk mendukung keberhasilan adalah salah satu wujud jalan yang Allah berikan bagi manusia. Wallahu a’lam.
Oleh karena itu telur-telur oranye yang kupilih adalah ilmu-ilmu untuk mengetahui kebutuhan diri dan mengelola energi. Ilmu yang ingin kuketahui dan kuasai agar aku bisa naik kelas dan lebih baik lagi dalam memahami kebutuhan diri serta pengelolaan energi dan emosi. Sehingga aku menjadi pribadi yang lebih bahagia dan dapat menularkan kebaikan dan kebahagiaan tersebut kepada suami dan anakku.
Telur Oranye
Berdasarkan kompas yang telah kuuraikan di atas aku memilih memperkuat satu telur merah saja, yaitu mental-emotional self care. Dari satu telur merah ini aku memutuskan untuk hanya memilih tiga telur oranye saja. Saat ini aku butuh fokus untuk menambah ilmu mental self care, emotional self care dan menulis. Aku berharap dalam waktu enam bulan ke depan aku bisa menguasai ilmu-ilmu ini dan dapat mempraktikannya dengan baik.
Sumber Belajar Untuk Telur Oranye
Sumber ilmu di dunia ini masyaAllah banyak sekali. Sumber-sumber untuk ilmu yang telah kupilih sebagai telur-telur oranye juga jumlahnya banyak. Sebagai seorang pelajar tinggal bagaimana caranya memilah dan memilih sumber yang paling sesuai, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Aku memilih buku, artikel ilmiah, situs online, webinar dan kanal Youtube sebagai sumber belajar. Saat ini aku sudah mencicil mencari sumber-sumber ilmu yang dapat kulahap selama beberapa bulan ke depan.
Pendalaman tentang esensi dari telur oranye sudah pernah kutulis di tahap Telur Oranye Bunda Cekatan batch 2.
Cara Belajar
Yang aku ketahui cara belajar itu ada tiga jenis, visual, audio atau kinestetik. Aku sudah bisa mengidentifikasi cara belajarku diantara ketiganya. Jadi aku akan mengoptimalkan proses belajarku dengan cara yang paling cocok untukku.
Tapi akhir-akhir ini ada pembahasan yang lebih sekedar visual, audio dan kinestetik. Aku sudah pernah mengisi kuisionernya dan sepertinya menarik juga mengetahuinya. Jika teman-teman tertarik bisa lilhat di situs NC State University.
Apresiasi Diri
Kali ini aku agak bingung memberikan apresiasi diri. Biasanya di jurnal-jurnal sebelumnya aku sudah langsung bisa memberikan nilai. Namun mempertimbangkan bahwa aku mampu mempertimbangkan lagi dan bersedia jujur dengan kebutuhan diri, aku menghadiahi diriku sendiri dengan 3 hati. Boleh dong ya?
Bagaimana teman-teman pembaca, adakah yang memilih belajar ilmu yang sama denganku? Adakah yang ingin memiliki keterampilan di bidang yang sama denganku? Belajar bareng yuuks!
Semangaaaattt!!
Salam,
-ameliasusilo
One Comment
Pingback: