
Jurnal Bunda Cekatan Telur Merah
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh… Bismillahirrohmaanirrohiim… Saatnya menulis jurnal pekanan di kelas Bunda Cekatan. Kali ini aku sudah sudah sampai di tahap Telur Merah.

Sumber gambar: Canva dengan kreativitas penulis.
Daftar Isi
Ulasan Singkat Tahap Telur Hijau
Apakah diantara teman pembaca Michdichuns masih ada yang merasa butiran debu?
Siapakah diantara teman pembaca Michdichuns yang masih merasa bosan dengan kegiatan rutin di rumah?
Apakah diantara teman pembaca Michdichuns masih ada yang bingung bagaimana mengapresiasi diri?
Jika masih ada yang merasa seperti debu, bosan dan bingung dengan kegiatan rutin sehari-hari serta tidak tahu cara mengapresiasi diri, ikuti terus perjalananku di kelas Bunda Cekatan batch 3 ini ya.
Sebelumnya di tahap Telur Hijau penjelajah Hutan Kupu-kupu diminta untuk mengenali dirinya. Kami diminta untuk menggali potensi diri serta mencari tahu kegiatan-kegiatan apa saja yang membahagiakan. Tidak perlu repot dan kebanyakan bingung. Menelusuri kegiatan yang membahagiakan bisa dimulai dari rumah. Caranya dengan mencari tahu kegiatan sehari-hari apa sajakah di rumah yang membuat mata berbinar dan hati senang.
Lebih lengkapnya langsung baca Jurnal Telur Hijau.
Perbedaan Antara Keterampilan dan Ilmu
Setelah mengetahui daftar kegiatan yang menyebabkan tatapan mata ceria dan suasana hati baik, kini saatnya menggali lebih dalam apa saja yang dibutuhkan untuk menambah kebahagiaan. Tahukan teman pembaca bahwa saking senangnya terhadap suatu kegiatan, kita cenderung untuk melakukannya terus menerus? Akibatnya cepat atau lambat kita bisa bosan.
Duh, apa ya rasanya jika sudah bosan terhadap hal yang kita sukai?
Menurut artikel yang kudapatkan di Hallosehat, cara meningkatkan kebahagiaan hidup selain melakukan kegiatan yang disukai adalah melakukan hal baru. Melakukan hal baru tidak selalu berarti melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan hal yang kita sukai dan rutin dilakukan. Dari pemahaman materi yang diberikan di kelas justru melakukan hal baru yang bertujuan meningkatkan kebahagiaan saat melakukan kegiatan yang telah disukai, akan lebih menantang dan mengasyikkan.
Di tahap Telur Merah ini para penjelajah diminta untuk mengidentifikasi keterampilan apa saja yang berkaitan dengan telur-telur hijau. Bukan hanya berkaitan, bila perlu sesuatu yang dapat mengoptimalkan telur hijau. Mengapa keterampilan? Kenapa tidak langsung ilmunya saja?

Sumber gambar: Canva.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keterampilan berarti kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Ilmu memiliki definisi pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang itu.
Ibaratnya keterampilan adalah sebuah kebun. Ilmu adalah pohon-pohon yang ada di kebun tersebut. Tujuan di tahap ini adalah untuk mengetahui dari tiap-tiap kegiatan yang bisa dan disukai, apa saja keterampilan yang diperlukan. Keterampilan ini diharapkan agar level kegiatan yang disukai dan bisa dilakukan ini meningkat. Kemudian identifikasi keterampilan yang sudah dikuasai atau butuh untuk dipelajari lebih dalam sehingga kompetensi melakukan kegiatan tersebut upgrade.
Sudah siap meninggalkan zona nyaman?
Identifikasi Keterampilan
Untuk memudahkan identifikasi lagi-lagi aku menggunakan aplikasi Google Sheets. Disini aku menuliskan keterampilan yang kubutuhkan untuk meningkatkan kemampuan melakukan kegiatan serta keterampilan untuk menuntaskan tantangan yang kuhadapi. Untuk hal yang terakhir menurutku perlu ditulis sebab jika tidak memiliki keterampilan menuntaskan tantangan bisa jadi kita mengurangi kebahagiaan mengerjakan kegiatan yang kita bisa dan sukai tadi.
Hasil identifikasi keterampilan dan tantangan kutampilkan pada gambar di bawah ini:

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional
Setelah berhasil mengidentifikasi keterampilan yang diperlukan untuk memperkuat telur hijau, aku hanya bisa berkata, “Wow!”
Ternyata untuk meningkatkan kebahagiaan dari apa yang sudah kita bisa dan sukai sebelumnya ada banyak caranya. Ketika berhasil menguasai keterampilan-keterampilan ini, apa yang kita sukai tadi jadi berbeda tingkat bisanya. Keren!
Identifikasi keterampilan-keterampilan ini ternyata tidak sulit. Aku membutuhkan waktu tiga hari untuk mengidentifikasi. Modalnya hanya duduk, diam dan memikirkan apa yang kubutuhkan. Lalu tuliskan di google sheet yang telah kubuat.
Matriks Eisenhower Cikal Bakal Telur Merah
Langkah berikutnya yang diminta oleh Magika adalah menentukan prioritas keterampilan yang dibutuhkan tadi. Menyusun prioritas bagiku yang memiliki suka belajar dan mengumpulkan sesuatu sangat penting! Hal ini dikarenakan adanya nafsu untuk bisa mempelajari semuanya. Apalagi seorang perempuan yang katanya makhluk multitasking, biasanya akan muncul hasrat untuk ingin tahu, belajar serta menguasai beberapa hal dalam satu waktu.
Agar dapat menguasai sesuatu sampai taraf tertentu menurut ibu Septi sebaiknya lakukan satu dalam satu waktu. Ambil sedikit kunyah pelan-pelan sampai habis baru ambil lagi yang baru.
One bite at a time
Ibu Septi Peni Wulandani
Cara menyusun prioritas antara lain dengan menggunakan matriks Eisenhower. Dari kuliah di kelas Bunda Cekatan serta sumber lain yang kubaca, matriks ini memiliki empat buah kuadran:
- Penting dan mendesak: Kegiatan di kuadran ini harus dikerjakan paling duluan.
- Penting tapi tidak mendesak: Kegiatan disini bisa dijadwalkan.
- Tidak penting tapi mendesak: Kegiatan yang ada sebaiknya didelegasikan.
- Tidak penting dan tidak mendesak: Sebaiknya lupakan, tengok lagi disaat kegiatan di ketiga kuadran lainnya sudah tuntas atau jika kebutuhan prioritas berubah.
Dari keseluruhan keterampilan yang kutemukan di atas, beberapa diantaranya beririsan diantara telur-telur hijau. Sesuatu yang beririsan ini aku anggap lebih prioritas dibanding yang lain. Berdasarkan empat kuadran ini, aku membagi prioritas keterampilan di atas menjadi berikut:

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional.
Telur Merah
Tahun lalu aku sudah pernah mengidentifikasi telur merah. Menurutku apa yang diterangkan di perkuliahan kali ini lebih mudah dipahami. Contoh-contoh yang diberikan lebih nyata sehingga memudahkanku saat mencari keterampilan yang dibutuhkan.
Tahun lalu aku sudah pernah menuliskan pemahaman materi beserta jurnal tahap ini di kelas BunCek batch 2.
Magika meminta penjelajah hutan untuk mencari maksimal 5 buah telur merah. Telur merah ini adalah keterampilan yang dapat menguatkan telur hijau di tahap sebelumnya. Aku memutuskan telur merahku adalah sebagai berikut:

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional dan Canva.
Aku merasa kelima hal ini jika diperhatikan lebih detil dapat mencakup keterampilan lainnya yang ada di kuadran penting. Lima hal ini kubutuhkan untuk mendukungku saat melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di telur hijau. Tiap-tiap telur merah juga berkaitan antara satu dengan lainnya, menurutku. Aku senang dengan temuanku kali ini.
Mental-emotional self care
Aku perlu fokus, berkesadaran, mengendalikan monkey mind saat bekerja melakukan riset di tempat kerja maupun saat melakukan pekerjaan domestik di rumah. Aku butuh mengenal, mampu mengekspresikan dan mengendalikan emosi dengan baik. Aku ingin lebih memperhatikan kebutuhan diri agar aku mempu menjalankan peranku sebagai seorang makhluk Allah, ibu, istri dan bagian dari masyarakat sosial dengan optimal.
Menulis non fiksi
Isi cerita yang ada di blog, agenda menulis buku antologi, target publikasi artikel ilmiah di jurnal internasional semuanya berkaitan dengan menulis non fiksi. Oleh karena itu aku perlu terampil di bidang ini.
Blogging
Yang dibutuhkan oleh seorang blogger bukan hanya kemampuan menulis. Ada berbagai ilmu dan teknik yang dibutuhkan agar blog tumbuh dan berkembang. Keterampilan blogging pendukung ini menurutku bisa mempengaruhi semangat menulis di blog. Hal-hal yang berada di blogging ini bisa diadaptasi untuk optimalisasi wadah edukasi publik lainnya.
Public speaking
Untuk mengedukasi publik baik secara individu maupun di tempat kerja membutuhkan kemampuan ini. Sudah satu tahun terakhir aku belajar sedikit-sedikit di Rumbel Kampung Komunitas Efrimenia. Dari yang sedikit ini saja dampaknya baik untukku. Bagaimana jika aku belajar lebih banyak lagi?
Komunikasi asertif
Di rumah, di tempat kerja atau dimana pun sepertinya bidang ini adalah yang kubutuhkan. Aku tidak ingin bossy. Aku hanya ingin mampu mengeluarkan pendapat dengan baik dan dipahami. Berkomunikasi dengan tenang tapi tegas.
Semoga kelima telur merah ini dapat memperkuat dan memperkokoh telur-telur hijau.
Apresiasi Diri
Kali ini aku ingin memberikan diriku sendiri tiga buah hati sebagai apresiasi karena mampu menuliskan jurnal tepat waktu. Selain itu aku juga menghargai karena aku mampu jujur untuk mengakui kebutuhan keterampilan tanpa sibuk menengok kebutuhan orang lain. Good job!

Sumber gambar: Canva dengan kreativitas penulis.
Teman-teman penjelajah hutan Kupu-kupu lainnya, semangat terus ya mencari telur merahmu! Jujur terhadap kebutuhan diri akan memudahkan proses pencarian. Ceritakan temuan telur merahmu yaa…
Semoga jurnal ini dapat membantu teman pembaca Michdichuns yang belum bergabung di Ibu Profesional. Kira-kira skill apa yang teman-teman butuhkan saat ini?
Salam,
-ameliasusilo-


2 Comments
Pingback:
Pingback: