Jurnal Bunda Cekatan Gua Jungle of Knowledge
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. selamat datang di gua Jungle of Knowledge! Sebuah gua istimewa di hutan Kupu-kupu virtual yang berisi banyak ilmu. Magika dan Kunang-kunang sudah memperingatkan untuk berpegangan erat ke peta belajar masing-masing supaya tidak goyah. Semakin dalam masuk ke dalam gua akan semakin banyak bertemu ilmu-ilmu. Jika tidak teguh bisa menyebabkan ulat kekenyangan makan ilmu yang ada di dalamnya. Yuk kita berimajinasi bersama-sama menjelajahi tiap sudut yang ada di dalam. Ingat jangan lupa bawa lampu dan peta untuk menemani!
Ini Potluck-ku
Pekan lalu kami diminta untuk menuliskan hal-hal yang kami suka, bisa dan kuasai. Pada saat menulis jurnal aku merasa seperti kembali saat menulis telur-telur hijau. Aku berdiam, merenung dan memikirikan kembali hal apa saja yang sebenarnya memang kusukai, bisa kulakukan dengan ahli. Karena aku sudah pernah melalui Bunda Cekatan tahun lalu, aku tahu bahwa tantangan berikutnya akan terkait dengan hal ini. Akhirnya aku menuliskan beberapa tema kegiatan yang kusukai, mirip seperti telur hijau. Kemudian aku menuliskan subtema kegiatan-kegiatan yang memang biasa kukerjakan dan kukuasai dengan baik.
Jurnal pekan lalu adalah jurnal tentang makananku.
Memilih tema riset
Dari kelima tema yang kusukai aku memutuskan untuk memilih tema tentang riset. Menurutku karena aku sehari-hari mengerjakan riset, aku lebih merasa bisa dan mungkin bisa memberikan informasi berbeda berdasarkan pengalamanku selama ini.
Tadinya aku bingung subtema apa yang sebaiknya kupilih untuk potluck. Sebuah bahasan tentang riset yang bisa dibahas dalam waktu tiga menit saja. Aku masih mempertimbangkan membahas tentang analisis data, kuisioner atau menulis artikel ilmiah. Tentu saja tidak bisa semuanya. Aku harus memilih satu, fokus dan total selama memberikan penjelasan berdurasi maksimal tiga menit. Akhirnya aku memilih kuisioner.
Mempersiapkan kuisioner menurutku tidak mudah. Tapi sering kali hal ini dianggap mudah. Biasanya ketika aku menjelaskan tahapan yang kujalani saat membuat kuisioner, pihak lain baru memahami mengapa penuh tantangan dan membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, pada potluck ini aku memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyusun kuisioner.
Proses pembuatan potluck
Membuat potluck kali ini dapat dianalogikan seperti saat aku beneran masak potluck untuk dibawa ke acara pengajian. Aku harus mikir dulu menunya. Setelah itu cari resep yang kira-kira bisa kulakukan tapi enak. Kemudian berbelanja dan setelah itu baru masak. Sampai disitu saja? Tentu tidak.. Yang terakhir aku harus mengemas potluck tersebut sebelum dibawa pergi menuju pengajian ibu-ibu Hannover.
Menu potluck adalah serba-serbi membuat kuisioner riset.
Resepnya aku peroleh dari buku kuliah mata pelajaran metodologi penelitian saat kuliah master lalu. Aku ingat sekali buku berbahasa Jerman, kulahap habis jauh hari sebelum ujian. Alhamdulillah karena aku melakukan itu aku bisa mengerjakan ujian dengan baik.
Berikutnya aku belanja gambar-gambar dan musik latar di Canva. Setelah puas, baru aku masak semuanya. Oh ya, aku memutuskan untuk membuat potluck audio video. Jadi, pertama kali yang harus kulakukan adalah membuat video presentasi terlebih dahulu dengan menggunakan Canva. Setelah selesai aku mengunduh video tersebut (sudah lengkap dengan musik latarnya). Kemudian aku mengisi suara atau membuat voice over dengan menggunakan aplikasi InShot.
Sepertinya mudah ya?
Proses pembuatan potluck ini alhamdulillah mudah sebab aku sudah terbiasa membuat teaser atau bumping in untuk keperluan kanal Youtube ku bersama para sahabat. Namuuun tetap saja tidak sekali produksi langsung jadi. Yang paling menantang adalah bagian voice over. Aku perlu mengulang sampai lebih dari 5 kali untuk mendapatkan hasil yang menurutku paling baik.
Potluck di gua Jungle of Knowledge
Berikutnya aku harus menggugah potluck ini di album yang telah disediakan oleh tim Bunda Cekatan. Karena tidak ada album yang bertema tentang riset, maka aku memasukkan rekaman tersebut ke album lain-lain. Durasi rekaman diantara 2-3 menit. Tadinya kupikir akan rumit untuk memotong video. Ternyata aku tidak perlu melakukan itu sebab secara keseluruhan aku bisa membuat durasinya kurang dari tiga menit.
Semoga potluck ku bisa bermanfaat untuk teman-teman di kelas Bunda Cekatan yang membutuhkan. Tautan rekamanku hanya kusematkan di album lain-lain di grup Hutan Kupu Cekatan.
Potluck yang Kudapatkan
Setelah memberikan potluck di gua Jungle of Knowledge, saatnya mencicipi potluck lain yang jumlahnya ratusan. Aku perlu mengintip peta belajarku terlebih dahulu sebelum mulai mencari potluck. Aku tidak ingin kenyang makan potluck yang tidak sesuai dengan tujuan belajarku.
Sumber gambar: Canva dengan kreativitas penulis.
Setelah aku melihat lagi peta belajarku, aku pun berburu ke bagian gua yang menampung potluck tentang manajemen emosi. Tapi sebelumnya aku mampir dulu mencicipi salah satu potluck di bagian gua tanpa topik, tempatku meninggalkan potluck ku tadi.
Gua lain-lain
Di gua ini aku mencicipi potluck milik mbak Tika Prasetiawati dari IP Yogyakarta yang membahas tentang masalah tidur. Kebetulan aku sedang memiliki masalah tidur dan ini mempengaruhi emosiku. Oleh karena itu aku ingin tahu tips-tips dari beliau. Berikut ini 5 tips yang beliau berikan:
- meminimalkan cahaya dan suara
- membuat situasi di ruang tidur yang nyaman
- melakukan rutinitas sebelum tidur (contoh: meditasi, menyikat gigi, skin care, menulis jurnal)
- mengelola stres (contoh: teknik nafas, meditasi)
- jika masih belum bisa tidur segera bangun dari tempat tidur lakukan kegiatan lain, misalnya baca buku tapi pilih buku yang tidak menarik
Gua manajemen emosi
Setelah puas melahap potluck tentang tidur, aku segera bergegas mencari potluck lain yang berada di bagian khusus manajemen emosi. Siswa Bunda Cekatan diminta untuk memperoleh minimal tiga buah potluck. Kita lihat yang berapa banyak yang bisa kuperoleh di bagian yang ini.
1. Maulia Nur A. – IP Solo Raya: Dari beliau saya mendapat informasi cara mengendalikan emosi melalui imajinasi. Kebetulan contoh kasus yang diberikan oleh beliau pernah saya alami sendiri. Bedanya waktu itu saya marah dan kesal. Oleh karena itu saya bisa memahami maksud mbak Maulia dengan mudah dan ingin mencobanya jika saya mulai terjebak dalam pergulatan emosi diri.
2. Ernawati – IP Pekanbaru dan Sulfaningsih – IP Sulawesi: Dari keduanya saya diingatkan kembali materi yang dibawakan oleh ibu Aisah Dahlan tentang teknik mengendalikan emosi dengan teknik Release. Caranya saat marah coba berhenti melakukan sesuatu. Berhenti lalu tarik nafas. Kemudian berdoalah kepada Allah minta diangkat perasaan tidak enak yang sedang dirasakan, kesulitan yang sedang dialami. Setelah itu istighfar berkali-kali hingga diri merasa tenang. Berikutnya untuk menurunkan emosi alihkan dengan kegiatan lain yang kita sukai.
3. Elsa Farian – IP Banten: Kesehatan mental istri bisa terjaga jika melakukan hobi atau hal yang menyenangkan dan juga mendapat dukungan dari suami. Contohnya adalah ketika suami mengijinkan istri untuk me time, atau mengajak istri dan anak-anak untuk bepergian bersama. Mbak Elsa juga menceritakan tips untuk menurunkan gengsi ketika ingin dimengerti. Caranya dengan memperbaiki kemampuan komunikasi supaya bisa mengutarakan apa yang diinginkan dengan baik. Tujuannya agar lawan bicara dapat memahami maksud pesan yang kita utarakan tadi.
Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional dan teman-teman Bunda Cekatan yang kucicipi potlucknya.
Ini Makananku
Di pekan kedua ini kami tetap diminta untuk mencari makanan utama disamping mencicipi potluck yang ada di gua Jungle of Knowledge. Aku mencari makanan tentang mindfulness. Aku ingin tahu bagaimana kaitan antara mindfulness ini dengan pengelolaan emosi.
Aku mendapat makanan utama dari salah satu podcast yang ada di gua Jungle of Knowledge dan juga IGTV yang menampilkan narasumber mbak Prisya. Mbak Pi ini adalah seorang praktisi mindfulness. Kebetulan aku juga pernah hadir di salah satu kelasnya dan aku menikmati ilmu yang beliau berikan.
Tentang mindfulness
Mindfulness adalah sebuah kondisi seseorang yang mampu hadir dan mengetahuidirinya berada di waktu tersebut dengan penuh kesadaran. Dalam kondisi ini seseorang tidak memikirkan masa lalu maupun masa depan. Seseorang juga tahu sedang melakukan apa dan dimana. Kemudian menikmati segala sesuatu tanpa prasangka dan penilaian.
Langkah-langkah yang perlu diketahui untuk mencapai mindfulness: tarik nafas dalam, lakukan perlahan dan berulang, memperhatikan pikiran, perasaan dan seluruh indera, merasakan ada disini saat ini, non reaktif, non judgmental menilai baik buruk, suka tidak suka, open heart terbuka dan menerima. Pada akhirnya akan menerima keadaan yang terjadi sekarang dengan ikhlas, menyaksikan dan menjalankan proses yang terjadi dengan sadar.
Saat podcast berlangsung ada yang menanyakan apakah multitasking berarti tidak mindfulness?
Menurut mbak Prisya ternyata being multitaskting itu tidak apa-apa selama bisa tahu sedang melakukan apa saja dan hadir saat sedang melakukan kegiatan tersebut.
Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional dan Canva dengan kreativitas penulis.
Overthinking
Overthinking karena ingin semua ketidaknyamanan selesai saat itu juga. memaksa diri sendiri untuk memiliki solusi saat itu juga. Keadaan ini biasanya terjadi karena seseorang dan emosinya menjadi satu, tidak mengakui emosi, tidak suka dan ingin lepas dari emosi tersebut. akhirnya dipikir terus menerus untuk bisa lepas dari emosi tersebut. Mindfulness akan membuat diri tidak menghakimi diri sendiri, melainkan memberikan jarak kepada emosi, mengakui, menerima kehadiran emosi tersebut dan menyaksikan emosi berproses. Kita akan menjadi lebih legowo terhadap emosi dan situasi yang sedang dihadapi. Terima saja keadaan tersebut dan berproses tanpa menetapkan deadline. Akan ada kekuatan lain yang lebih besar untuk pelan-pelan menyelesaikan kejadian yang sedang kita alami.
Produktivitas
Pada akhirnya jika sudah terbiasa hadir dan sadar, mengenali dan mengakui apa yang terjadi pada diri kita, dan bersabar, kita akan lebih ikhlas, berserah diri dan menghargai diri sendiri atas apa yang terjadi dan usaha yang telah dilakukan oleh diri sendiri. Kita menjadi lebih mengenali diri sendiri, mengetahui potensi diri dan menjadi lebih produktif.
Belajar pekan ini adalah belajar melalui podcast. Aku tidak menemukan masalah dengan belajar cara ini. Aku menikmati cara belajar ini karena memudahkanku untuk stop and go saat mencatat. Aku pun bisa mengulang berkali-kali materi yang kusuka. Aku juga bisa skip ke topik yang memang langsung ingin aku dengar hehehe..
Bagaimana dengan teman pembaca michdichuns? pakah juga menyukai belajar melalui podcast?
Salam,
-ameliasusilo-