Bunda Cekatan Michdichuns
Bunda Cekatan

Jurnal Bunda Cekatan Camping Virtual

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Camping adalah salah satu kegiatan yang sudah lama sekali belum pernah kulakukan di dunia nyata. Ketika sekali lagi mendapat kesempatan untuk melakukan camping virtual rasanya senang sekali. Apalagi ketika melihat video penjelasan mengenai perkemahan daring ini saat awal pekan lalu. Ada apa di kelas Bunda Cekatan pekan ini?

Apa yang Dilakukan di Camping Virtual?

pekan kelima di Bunda Cektan tahap Ulat adalah camping
Yukk camping di tepi danau Hutan Kupu Cekatan!
Sumber gambar: Canva dengan kreativitas penulis.

Setelah beberapa pekan berada di kebun Apel yang luas dan puas makan apel – apel yang lezat di pohon keluarga sendiri maupun pohon lainnya, tibalah saatnya para ulat untuk meninggalkan kebun Apel. Magika dan peri hutan Ika memberi komando untuk segera beranjak dari zona nyaman menuju petualan berikutnya di hutan Kupu Cekatan.

Setelah berjalan, kami semua berhenti sejenak di tepi danau di hutan Pinus untuk beristirahat. Selama beristirahat ini kami diminta untuk saling menyapa. Kami diminta untuk mengetahui apakah ulat – ulat lain sama – sama memiliki kebahagiaan seperti kita di kebun Apel lalu. Atau apakah kebun Apel ternyata malah tidak membawa pengaruh apa – apa dan tidak membahagiakan karena teman seperjuangan ini tidak menemukan apel yang lezat.

Untuk menambah greget tantangan di pekan kelima tahap Ulat, Magika meminta peserta untuk menyapa teman – teman baru. Maksudnya adalah kami diminta untuk berkenalan dengan ulat lainnya tetapi yang sebelumnya belum pernah kenal. Kami perlu membangun relasi baru dengan ulat – ulat lainnya selama berkemah di tepi danau.

Tidak hanya sekedar menyapa, di camping virtual kami pun diminta untuk menanyakan beberapa pertanyaan. Tujuan dari pertanyaan – pertanyaan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengalaman mereka di kebun Apel. Apakah bahagia dan sudah cukup kenyang dengan berbagai jenis apel disana.

Diagram Batang Camping Virtual

Setelah berkenalan dan mengajak ulat – ulat lainnya untuk berbicara kami diminta untuk membuat diagram batang. Diagram batang ini memaparkan jumlah keluarga dimana ulat – ulat tersebut berada. Sejujurnya aku pikir aku tidak akan dapat melakukan tantangan ini sebab pekan ini pekerjaanku di dunia nyata, di ranah publik sedang sibuk – sibuknya. Alhamdulillah di hari Jumat dan Sabtu lalu aku berhasil mengajak ngobrol sepuluh ulat kenalan baru.

Kesepuluh ulat tersebut tersebar di keluarga – keluarga yang ada di gambar di bawah ini.

diagram batang camping virtual 1 bunda cekatan batch 3 michdichuns
Diagram batang pertama
diagram batang camping virtual kedua bunda cekatan batch 3 michdichuns
Diagram batang kedua

Sepuluh ulat tersebut tersebar di tujuh keluarga yang ada di kebun Apel. Hampir semua ulat merasa bahagia di keluarganya sekarang dan tidak ingin berpindah keluarga kecuali satu ulat. Ulat tersebut berencana pindah ke keluarga lainnya yang menurutnya lebih sejalan dengan peta belajar. Kebetulan karena nama keluarganya mirip jadinya beliau saat awal itu memilih keluarga yang sekarang. Sayangnya kebutuhan belajar beliau tidak terpenuhi disana.

Selain dari satu ulat yang kurang bahagia tersebut, semuanya merasa bahagia dan senang berada di keluarganya. Kesembilan ulat yang berbahagia ini juga sudah cukup merasa kenyang dengan apel – apel yang dimakan di keluarganya. Sebagian besar juga merasa tidak ada makanan lain yang perlu ditambahkan lagi.

Apel Favorit

Dari kesepuluh ulat ijinkan saya hanya menuliskan 5 ulat yang memaparkan tentang apel favoritnya saat ini. Kelima ulat tersebut adalah…

teman baru di camp virtual bunda cekatan michdichuns
Lima teman baru di hutan Kupu Cekatan
lima apel favorit dari lima ulat berbeda kawan michdichuns
Lima apel favorit dari lima ulat yang berbeda di virtual camp

Ini Makananku Selama Camping Virtual

Makananku di pekan kelima tahap ulat berasal dari hajatan besar yang diadakan oleh keluarga Self Love/Self care, keluargaku di kebun Apel. Kepala keluarga mbak Syifa mengajak diskusi anggota keluarga mengenai tema dan narasumber yang cocok untuk hajatan ini. Alhamdulillah kami menemukan kata sepakat dan memilih mbak Indah, seorang psikolog dan siswa BunCek juga, untuk berbagi mengenai self care.

Banyak sekali ilmu yang kuperoleh dari beliau. Ilmu yang dibagikan tidak hanya bersumber dari teori – teori tetapi beliau juga memadukan dengan pengalaman yang telah beliau lalui selama ini. Yang menarik dan berkesan bagiku dari hajatan ini adalah sebuah reminder bahwa manajemen emosi ini pada dasarnya ada di dalam Islam, agama yang saat ini kuanut. Akan ada banyak hal yang bisa aku kupas dari hajatan besar ini. InsyaAllah akan kutulis di blog lainnya.

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!