
Jurnal Bunda Cekatan Bertemu Keluarga Self Love
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Self love adalah tema yang akan dibicarakan selama beberapa pekan ke depan. Hal ini disebabkan karena aku memilih untuk berkumpul dengan ulat – ulat lainnya di Bunda Cekatan membentuk keluarga Self Love.

Sumber gambar: Canva dengan kreativitas penulis.
Daftar Isi
Tahap Ulat Pekan Ketiga
Akhirnya rombongan ulat – ulat telah meninggalkan gua Jungle of Knowledge. Di ujung gua yang lain telah menunggu pohon – pohon apel yang buahnya lebat. Pohon apel ini adalah tempat ulat – ulat berkumpul untuk makan apel bersama – sama.
Di gua Jungle of Knowledge ilmu pengetahuan diibaratkan seperti cahaya yang menerangi gua. Di kebun apel ini ilmu pengetahuan berwujud apel. Ulat yang semakin besar akan melahap apel – apel yang berwarna merah di pohon bersama dengan ulat lainnya yang memiliki selera apel yang sama. Satu pohon apel tentu saja akan memiliki jenis apel yang sama. Ulat – ulat yang berada dalam satu pohon apel yang sama akan membentuk keluarga.
Di jurnal ketiga tahap Ulat aku akan menjabarkan perjalanan bertemu keluarga setiap hari dalam sepekan ini. Aku juga akan menceritakan tentang rasa apel yang dilahap oleh ulat.
Senin
Setelah menyimak materi di hari Senin pagi, aku bersiap untuk mengisi formulir yang akan dibagikan. Formulir ini ibaratnya untuk memilih pohon mana yang akan dituju. Di pohon itu nanti bersama dengan ulat – ulat lainnya membentuk keluarga topik. Ternyata formulir tidak langsung dibagikan. Aku pun sibuk dengan pekerjaan. Oh ya pekan ini aku sebetulnya masih sakit dan di rumah saja. Namun karena ada banyak kerjaan yang mepet tenggat waktu, aku mau tidak mau harus menyelesaikannya. Setelah urusan di kantor selesai agak sorean, aku baru membuka whatsapp group (WAG) regu Emak Lihai yang jumlah pesannya sudah banyak sekali.
Setelah membaca pesan – pesan yang menceritakan pengisian formulir aku segera bergegas mencari informasi di hutan Kupu Cekatan. Formulir berhasil kutemukan dan aku segera mengisi. Oh ya sebelum memilih keluarga, aku mengintip lagi peta belajarku.

Sumber gambar: Canva dengan kreativitas penulis.
Setelah melihat peta belajar, aku pun dengan mantap memilih keluarga Manajemen Emosi. Saat aku mendaftar aku sudah berada di urutan 30an. Di akhir pengisian formulir sesungguhnya ada tautan yang disediakan untuk mendapatkan tautan WAG keluarga yang dipilih. Sayangnya aku sedang tidak fokus. Akibatnya aku langsung menutup halaman tersebut. Aku langsung melapor ke ketua regu. Beliau menyarankan untuk bersabar menunggu tautan tersebut diberikan oleh peri hutan setelah kejutan yang disiapkan oleh peri hutan siap dibagikan.
Jurnal tentang peta belajar dapat dibaca di jurnal Bunda Cekatan Peta Belajar.
Selasa
Hari ini daftar tautan WAG keluarga dibagikan di hutan Kupu Cekatan. Aku pun segera bergabung bersama dengan puluhan ulat – ulat lainnya yang memiliki topik belajar utama tentang Manajemen Emosi. Aku sudah memprediksi yang memilih topik ini bakal banyak sekali. Konon tema manajemen emosi adalah topik yang diminati oleh banyak mahasiswa Bunda Cekatan setiap batch nya.
Dari kelompok 22, ada tiga orang lainnya yang juga bergabung di keluarga Manajemen Emosi. Alhamdulillah mereka cukup aktif juga di WAG regu 22 maupun WAG keluarga. Senang rasanya ada teman yang berasal dari regu yang sama.
Rabu
Hari ini tumben aku membuka Whatsapp di pagi hari. Aku kaget jumlah pesan di WAG keluarga Manajemen Emosi sudah sampai 800 pesan. Waduh.. Aku sungguh tidak sanggup membca seluruh pesan yang ada.
Pembagian keluarga utama
Berhubung aku membaca pesan dengan cara manjat naik keatas, aku langsung paham bahwa intinya keluarga Manajemen Emosi akan dibagi menjadi beberapa keluarga baru. Satu keluarga tidak boleh memiliki lebih dari 25 anggota. Tujuannya adalah supaya proses belajar di keluarga tersebut lebih kondusif. Coba bayangkan bagaimana caranya belajar bersama di ruang media daring bersama 100 orang? Membahas tentang pembagian keluarga saja jumlah pesannya sudah 800an lebih. Apalagi jika belajar bersama?
Saat membaca pesan terakhir, aku mengetahui bahwa keluarga Manajemen Emosi akan dibagi menjadi 4 keluarga. Keluarga Regulasi Emosi 1 dan 2, keluarga self care/self love dan keluarga self healing. Saat aku membaca itu, keluarga regulasi emosi 1 sudah penuh. Keluarga regulasi emosi 2 sudah tinggal satu tempat kosong. Yang berikutnya banyak diminati adalah topik self healing. Sedangkan keluarga self care/self love masih minim peminatnya.
Rasa saat keluarga dibagi
Sebenarnya saat membaca pesan adanya keluarga – keluarga baru ini aku agak kesal. Perbedaan waktu antara aku dan Indonesia biasanya menyebabkanku tertinggal informasi. Tumben saja di hari Rabu pagi itu aku membuka WAG, jika tidak mungkin aku tidak punya pilihan keluarga selain yang masih tersisa saja. Aku pun mengutarakan keberatanku di WAG tersebut.
Aku merasa tidak adil karena tidak ada pemberitahuan di hari sebelumnya jika akan ada perubahan. Perubahan diberitahukan di hari yang sama dan tidak ada jeda lama langsung dilaksanakan. Entah apa yang terjadi jika aku membuka pesan di jam normal. Ungkapan keberatanku direspon oleh salah satu siswa. Beliau menenangkanku bahwa yang terpenting masih ada keluarga yang bisa kupilih. Saat itu masih ada tiga keluarga alternatif.
Pindah keluarga self love
Aku memilih untuk legowo dan memilih keluarga yang masih ada sesuai yang paling ingin kupelajari selama beberapa pekan ke depan. Berhubung aku baru selesai mengikuti pekan rawat diri dan baru berhasil menyelesaikan jurnal – jurnalnya di blog ini, aku memantapkan diri untuk memilih pindah ke keluarga self care/self love.

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional dan Canva dengan kreativitas penulis.
Setelah jumlah anggota keluarga lebih dari separuh, salah satu anggota keluarga membuka wacana tentang pemilihan kepala keluarga dan wakilnya. Aku langsung mengusulkan untuk pemilihan ini sama seperti penetapan kepala keluarga di keluarga utama. Bedanya karena yang dibutuhkan dua orang, maka aku mengusulkan dua nama yang berada didaftar lah yang sebaiknya langsung ditunjuk sebagai kepala dan wakil kepala keluarga kami.
Alhamdulillah usulku diterima oleh anggota keluarga yang lain. Kedua calon pun meskipun gemas kepadaku, mereka juga segera bersedia terhadap usulan ini. Keduanya pun segera bergerak dengan cepat dan cekatan mengatur agenda lanjutan yang sudah ditetapkan oleh Magika dan peri hutan Kupu Cekatan. Atas usulan dari mbak Halida, hari Rabu ini kami mengumpulkan tujuan belajar sekaligus perkenalan serta hasil belajar di drive yang telah disiapkan. Tugas anggota keluarga adalah membaca hasil belajar tersebut dan memilih kandidat untuk Go Live keluarga kami.
Kamis
Seperti biasa di waktuku membuka pesan di WAG, jumlah pesan yang ada di WAG keluarga sudah banyak sekali. Salah satunya membahas tentang kandidat untuk Go Live. Dari 25 orang ada 5 orang yang dijadikan kandidat. Pada akhirnya karena ada beberapa kandidat kami diminta untuk melakukan voting. Tiga orang anggota keluarga akhirnya terpilih untuk secara bergantian Go Live di hutan Lupu Cekatan.
Jadwal pertama adalah Jumat besok. Go Live berikutnya ada di pekan depannya. Untuk siaran langsung yang terakhir masih ada di pekan yang sama sebelum sesi Go Live ditutup.

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional dan Canva dengan kreativitas penulis.
Jumat
Saatnya menyaksikan tayangan Go Live perdana keluarga self love!
Sayangnya aku tidak dapat menyaksikan tayangan secara langsung karena hari ini aku sudah mulai bekerja kembali setelah selesai karantina. Adapun hasil belajarku dari tayangan Go Live ini aku rangkum di gambar berikut ini:

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional dan Canva dengan kreativitas penulis.
Sepuluh tahapan untuk self love menurut mbak Diah:
- Membangun self esteem atau harga diri. Mencari value diri kita sendiri, bangun nilai tersebut sampai lingkungan di sekitar kita tahu bahwa kita memiliki value tersebut.
- Menerima diri kita sendiri baik itu kelebihan dan kekurangannya. Kemudian bersyukur atas keadaan dan kondisi diri kita seutuhnya.
- Afirmasi diri dengan cara sering – sering memuji diri sendiri atas capaian diri sendiri.
- Mengatakan apa yang sesungguhnya dengan kata – kata yang baik apakah itu hal baik maupun hal buruk.
- Refleksi diri bisa dalam bentuk jurnal harian dengan detil apa saja yang terjadi hari ini baik itu hal yang membahagiakan, sedih, prestasi, kegagalan, apa saja yang telah kita lewati hari itu. Bila perlu bisa juga membuat jurnal syukur.
- Mencari dan memilih teman yang sesuai dengan value kita.
- Melakukan terapi syukur, sarannya dilakukan di pagi hari dengan cara berdoa. Salah satu tips bersyukur adalah dengan merasakan bisa bernafas setelah bangun pagi hari kemudian bersyukur diberi kesempatan untuk bernafas.
- Tidak perlu takut untuk menertawakan diri sendiri bukan untuk membodoh – bodohkan diri sendiri tetapi lebih untuk merayakan bahwa kita bisa salah dan kemudian bisa bangkit dari kesalahan tersebut. Belajar dari kesalahan untuk bisa bertumbuh.
- Membantu orang lain dengan tulus ikhlas agar mendapat bantuan dan kemudahan dari Allah.
- Self care atau merawat diri kita sesuai dengan kemampuan (dana, kekuatan, sumber daya).
Salah satu tulisanku tentang cara rawat diri yang kusukai dan aku bisa mengidentifikasikannya dari Jurnal Ibu Pembelajar bisa dibaca di jurnal pekan rawat diri tidur siang.
Sabtu dan Minggu
Hari Sabtu tidak ada hal khusus yang kami lakukan di WAG selain merencanakan untuk belajar bersama di hari Minggu pagi waktu Jerman. Sayang sekali di akhir pekan ini aku sudah memiliki agenda yang sudah dijadwalkan sejak jauh hari. Aku meminta ijin kepada kepala keluarga dan menyatakan mengusahakan untuk hadir jika ada jeda waktu yang pas diantara agenda yang sudah ada tersebut.
Sayang sekali aku ternyata jadwalnya tidak pas sehingga aku harus absen menghadiri pertemuan keluarga melalui zoom di hari Minggu tadi.
Saat mengetahui bahwa anggota keluarga lain yang sudah melahap berbagai ilmu yang keren selama dua pekan terakhir, aku senang sekali. Aku jadi merasa tenang karena aku yakin selama berada di keluarga ini aku akan memperoleh banyak ilmu. Ulat akan kenyang makan apel. Semoga di akhir kebersamaan bersama keluarga nanti, aku memiliki bekal tambahan untuk menjalankan teknik – teknik self love.
Kalau teman – teman pembaca michdichuns, apakah self love yang kamu lakukan setiap hari?
Salam,
-ameliasusilo-

