Hidup di Jerman

Idulfitri 1442 H

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Eid Mubarak! Taqobalallahu minna waminkum.

Ich wünsche euch ein gesegnetes und schönes Fest. Möge Allah unsere Fasten und all gute Taten in Ramadan Monat annehmen.

Lebaran kedua di masa pandemi. Bedanya dengan tahun lalu adalah kami merayakan Idulfitri di apartemen yang alhamdulillah baru. Apartemen baru berarti lingkungan baru dan suasana baru yang berbeda dengan tahun lalu.

Lebaran Istimewa 1

Yang istimewa di lebaran ini menurutku adalah aku masak rendang daging. Lahh.. Iyaaa ini istimewa sebab aku belum pernah masak rendang daging sebelumnya. Biasanya kalau lebaran dan ada hidangan rendang kemungkinannya adalah suamiku masak dengan bumbu instan Bamboe. Aku terus terang agak kurang tertantang masak rendang from scratch soalnya masaknya pasti lama. Nah tahun ini beda tetiba aku tertantang untuk bikin rendang dengan rasa yang tidak instan. Selain itu aku join masak hidangan lebaran dengan tetanggaku. Jadi dia masak apa, aku masak apa lalu saling memberi deh. Asyik ya?

Alhamdulillah rendang sapiku lulus quality control dari pak suami. Aku yang clueless mengenai rasa masakan terbantu oleh keahlian tuan besar dalam mencicipi rasa makanan dan kemampuannya memberika sentuhan akhir dari masakanku. Khusus untuk rendang kemarin itu kekurangannya adalah ukuran daging kurang besar, dagingnya sebagian besar hancur dan kurang pedas. Walah itu udah masuk cabe merah yang kecil tiga biji dan cabe merah besar enam biji kayaknya. Jadi kuserahkan saja padanya untuk menambahkan cabe. Entahlah jadi ditambahkan atau tidak sebab ketika aku mencoba rendang tersebut rasanya sudah pedas.

Masih membicarakan tentang masakan, selain rendang aku juga membuat teri kacang dan menggoreng kerupuk. Alhamdulillah di toko Asia langganan kami jual teri favorit. Stok kacang tanah dan kerupuk udang juga kebetulan masih ada. Jadinya satu hari sebelum lebaran masakan yang kujanjikan untuk potluck sudah selesai.

Menu lebaran tahun lalu dapat dibaca ditulisan menu lebaran 2020.

Lebaran Istimewa 2

Keistimewaan berikutnya di Idulfitri kali ini adalah kami bebas menentukan jam solat Ied. Kapan lagi? Serba tidak terburu-buru dan santai meskipun last minute. Tetep pagi koook last minute nya sekitar jam 8 pagi hehehe… Kalau mau solat kemrungsung itu agak-agak bikin gemas. Apalagi setelah sampai disana tidak dapat tempat solat.

Pak Khotib pun bebas menentukan tema khutbah sesuai yang ia inginkan saat itu. Akhirnya tema yang dibicarakan tidak jauh dari seputar hikmah pandemi bagi seorang muslim.

Cerita lebaran pertama di masa pandemi dapat dibaca ditulisan Idulfitri 1441 H.

Lebaran Istimewa 3

Alhamdulillah silaturami daring dengan keluarga di Indonesia pun dapat berjalan dengan baik. Berbeda tahun lalu yang sampai dobel sana-sini, tahun ini jam daring cukup bersahabat. Jadinya bisa fokus untuk ngobrol dan ketemu dengan tiap-tiap anggota keluarga disana.

Silaturahmi daring warga muslim Indonesia lokal nelum terlaksana. InsyaAllah rencananya hari Sabtu besok. Kemarin sempat sebentar ikut di silaturahmi daring yang diadakan oleh KJRI Hamburg. Acaranya seru sebab kota-kota yang dibawah naungan KJRI Hamburg memberikan persembahan melalui video.

Kangen rasanya bisa bertemu lagi semuanya kemudian bisa bersalaman dan berpelukan. Semoga Idulftri tahun depan sudah bisa kembali seperti sebelum pandemi ya. Semoga masih menjadi rejeki kita semua.

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!