Bayi,  Kesehatan Fisik

Hurra, das Baby ist da! -2

Lanjutan dari sini..

Calon bayi tampaknya memang kepingin lahir ditungguin eyang mommynya. Sorenya meskipun jalan mulai agak berat diselingin kontraksi tapi tetep pengen ikut jemput nyokap di stasiun. Jadi nyokap naik pesawat ke Amsterdam trus langsung naik kereta ke Hannover. Masih inget pas di bis kontraksi haha peluk aja suami sakitnya berkurang sedikit kok hihihi..

Beneran jam 9 kontraksi tambah sering, aku mencatat jam muncul dan frekwensinya. Kira – kira tengah malam aku mulai tidak tahan dengan rasa sakitnya kepingin buang air kecil. Muncul flek! Tanda harus segera ke RS. Sengkring – sengkring kontraksinya itu ya jujur saja sakit taaapiiiiii entah kenapa setiap aku peluk baik itu pak suami, mamah ataupun mommy rasa sakitnya berkurang. Semuanya barengan siap, koper kecil juga dibawa.

Alhamdulillah.. Taksi cepet datangnya, dan pak Supirnya cukup sigap, 10 menit tanpa ngebut kami sudah sampai di Rumah Sakit. Langsung menuju ke Kreissaal di lantai 5. Beda dengan paginya, melihat aku jalan tertatih – tatih dipersilakan langsung masuk ke ruang khusus melahirkan.

Yang boleh ada di ruang tersebut hanya 2 orang, aku minta suami dan mommy. Mamah hanya bisa duduk di luar ruang bersalin. Ketika diperiksa pertama kali jam 1 pagi aku sudah pembukaan 7 yang berarti tinggal 3 cm lagi untuk mencapai pembukaan lengkap. Menurut Hebamme harusnya tidak lama kalau tidak ada halangan jam 4-5 bisa lahir. Ternyata sampai jam 4 masih bertahan di 7 T___T akhirnya mau tidak mau induksi. Aku paling takut induksi karena pernah menginduksi pasien dan observasi pasien tersebut sampai lahiran.

Tapi tampaknya ada berkah dari induksi. Awalnya tidak rela bahkan menangis saat bidan sebelumnya pamit mau pulang, sudah saatnya ganti shift. Ibu bidannya baik dan sabar, sempet mijitin yang enak banget rasanya saat kontraksi tidak berhenti datang akibat induksi. Saat mengenalkan bidan penggantinya aku & Tuan Besar senang sekali karena yang mengganti Frau Obert yang mengajar di Geburtsvorbereitungskurs. Pak Suami dipuji, melakukan tugas dengan baik sesuai yang diajarkan didepan Frau Obert.. Alhamdulillah tidak ada drama gigit atau usir atau lempar barang ke pak suami hihihi..

Sebenarnya rasa sakit kontraksi itu seperti mau BAB yang udah lama tidak dikeluarkan -pengalaman 😉 . Yang jadi masalah tidak boleh “ngeden” sebelum diberi instruksi. Dan karena induksi mulesnya terus-terusan.

Jam 6 ketuban pecah, rasanya lucu tiba-tiba keluar air banyak banget mirip pipis. Masih belum pembukaan lengkap.. Aku masih ingat ada mules yang sungguhan tidak kuat lagi kalau tidak ngeden, langsung bilang tuan besar bahwa aku tidak mungkin lagi tahan tanpa ngeden sekarang, dia langsung panggil Hebamme. Akhirnya jam 7 dibilang lengkap dan aku boleh dorong tiap kali kontraksi datang.

Alhamdulillah 16 Desember 2014 jam 8.02 si bayi lahir, setelah didorong perutku oleh 2 dokter hihihi.. Beneran ga pinter dorong keluarin kepala bayi deh aku. Ayahnya lihat, eyang mommynya lihat, aku pun lihat ada kepala kecil keluar diikuti badan yang warnanya putih pucet. Tidak lama dia nangis dan warnanya langsung berubah merah. Bayi laki – laki, lengkap, sehat, berat 3200 gram panjang 52 cm. Tidak dibersihkan dulu, dia langsung diletakkan di atas dada-perut dan dia dikasih selimut penghangat. Pelan-pelan anaknya merayap ke dada, my baby..

Momen kepalanya keluar adalah momen dimana rasa sakit kontraksinya hilang. Ketika badannya keluar itu tidak ada rasa apa-apa lagi, seperti mengalir aja. Pada saat bersamaan baru terasa perut kosong. Semua yang disitu langsung bilang, Herzlichen Gluckwunsch! Detik itu juga aku menangis.. bukan nangis sedih tapi tangis bahagia, tangis yang tak tahu kenapa. Pokoknya nangis aja sambil bilang danke schön.. 

Anaknya ketika sampai di dada tidur sambil ngenyot jempol.. hiyaaa anak ayahnya ini sih hehehe.. Sekitar sejam setelahnya, oleh ibu bidan bayi harus mulai mimik. Alhamdulillah anaknya pinter langsung hop hop.. Jam 10 aku boleh pindah ke kamar. Here we go.. Realita hidup di mulai 🙂

Kapok hamil dan melahirkan? Engga.. Tapi seandainya boleh skip mules dan usaha mengeluarkan kepala bayinya sih bagus banget -yang mana tak mungkin- Buat yang baca, jangan khawatir dan jangan takut. Saat – saat mules kontraksi katanya adalah salah satu waktu doa kita diijabah, daripada sibuk teriak, sibuk menyakiti suami lebih baik berdoa banyak – banyak 🙂

IMG_5995
Halloooo…

Alhamdulillah bisa merasakan melahirkan di Hannover. Bagaimana pengalaman kamu? Ceritain dong?

-ameliasusilo-

0 Comments

Silakan tinggalkan komentar anda disini..