Wisata

Hotel atau Hostel atau Air BnB?

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Hotel, hostel atau Air BnB= Ketika berlibur jenis penginapan apa yang kamu pilih? Kali ini aku akan bercerita tentang pengalamanku dan keluarga saat memilih tempat menginap untuk liburan.

Merancang Liburan

Liburan keluarga bisa dijadikan sebuah proyek keluarga yang menarik. Disini antara suami dan istri bisa berbagi tugas merancang liburan yang diinginkan oleh keluarga dan berbagi tugas dalam persiapannya. Bila memungkinkan, anak pun sudah bisa dilibatkan. Banyak caranya untuk bisa melibatkan anak. Salah satunya adalah mengadakan forum diskusi. Forum diskusi ini tergantung keluarga masing-masing ya.. Kalau di keluarga kami contohnya saat makan malam atau saat main.

Liburan musim panas lalu kami ingin berkunjung ke beberapa kenalan yang tersebar di berbagai kota. Pak suami yang merancang perjalanannya setelah kami bersama-sama menentukan siapa yang ingin kami kunjungi. Pak suami juga yang memutuskan moda transportasi yang digunakan. Beliau memilih menggunakan mobil daripada kereta supaya kami dapat lebih fleksibel selama perjalanan.

Kami melibatkan anak saat perencanaan. Caranya adalah dengan menanyakan apa yang ia inginkan untuk liburan. Keinginannya kami pertimbangkan juga dalam merancang rute perjalanan liburan kali ini.

Karena pak suami sudah merancang rute perjalanan, tugasku adalah mencari tempat penginapan di tiap-tiap kota. Nah, kali ini aku ingin bercerita apa dan mengapa kami memilih jenis penginapan tertentu saat berlibur secara umum. Selain itu aku juga ingin bercerita pengalaman menginap kami di masing-masing tempat tersebut.

Jenis Penginapan

Secara umum berdasarkan pengalamanku dan suami dari mulai kecil sampai dengan dewasa saat ini terdapat tiga buah jenis penginapan yang biasanya kami tempati saat berlibur. Jenis penginapan tersebut adalah hotel, hostel dan penyewaan rumah atau apartemen. Ketiga jenis penginapan ini bisa dipilih berdasarkan kebutuhan kenyamanan dan dana yang tersedia. Sejak punya anak ada pertimbangan lain yang biasanya menjadi penentu jenis mana yang akan kami pilih. Di bawah ini aku akan bercerita ketiga jenis penginapan tersebut.

Hotel

Memilih tinggal di hotel bukan selalu berarti punya budget lebih. Kadang kala harga hotel bisa setara dengan harga hostel maupun sewa apartemen. Tapi pernyataan ini tidak bisa digeneralisir ya karena terkait dengan level hotelnya. Jika sekelas hotel bintang 3-5 kemungkinan pernyataan ini bisa terbantahkan. Yang jelas, orang yang menginap di hotel bukan berarti selalu orang yang dana liburannya berlebih.

Setelah menginap beberapa kali di hotel, menurutku beda hotel dengan jenis penginapan lainnya ada di situasi kondisi bangunan dan interior hotel, ruang kamar dan segala fasilitas yang ada di dalamnya serta kenyamanan baik bagi pengunjung dewasa maupun pengunjung yang membawa anak-anak. Sejauh ini hotel menjadi prioritas pilihan pertama saat aku mencari tempat penginapan. Budgetnya disesuaikan dengan dana yang kami miliki. Menurut pengalamanku, aku dapat mengelompokkan hotel-hotel menjadi beberapa kategori seperti di bawah ini.

Hotel berbintang

Sebelum menikah pernah menginap di hotel bagus yang memiliki ruang besar seperti di beberapa hotel Jerman dan ada pula yang menyediakan kamar berukuran kecil seperti di Paris. Semua hotel ini memberikan kesan yang mewah. Jika menginap di hotel jenis ini asesoris yang disediakan pihak hotel pun lebih lengkap. Intinya terasa perbedaan antara tidur di kamar hotel dan tidur di kamar rumah sendiri.

Setelah menikah apalagi punya anak sepertinya aku baru sekali menginap di hotel berbintang yang ada di Eropa. Itupun karena harganya tidak jauh berbeda dari hotel budget. Selain itu alasanku memilih hotel tersebut karena ruangnya jelas lebih luas sehingga untuk ditempati oleh keluarga kecilku ditambah ibuku dan seluruh koper-koper sepertinya lebih nyaman.

Cerita hotel berbintang yang pernah kuinapi kutuliskan disini penginapan di sekitar Schipol.

Hotel budget

Hotel budget menurutku untuk keluarga kami lebih ramah untuk budget. Selain itu beberapa jenis hotel budget yang pernah kutemukan biasanya menyediakan kamar untuk keluarga dengan anak-anak. Jenis kamar seperti ini lebih menyenangkan untuk anakku daripada kamar yang relatif lebih mewah. Entahlah.. mungkin karena suasana di kamar lebih mendekati suasana di apartemen ya..

Yang membuatku menyukai hotel budget adalah karena adanya fasilitas dapur umum yang memiliki peralatan masak dan makan yang lengkap. Tidak jarang disebelah dapur umum di hotel budget ini disediakan ruang makan bersama dimana tamu yang menggunakan ruangan ini diizinkan untuk mengkonsumsi makanannya sendiri. Ruang makan pun dilengkapi oleh piring, gelas dan sendok garpu yang dapat digunakan secara bergantian. Tentu saja setiap tamu hotel yang menggunakan fasilitas ini harus mencuci semua barang-barang yang dipakai dan membersihkan meja yang digunakan.

Hostel

Terakhir kali aku mengajak anakku menginap di hostel adalah saat kami berlibur bersama keluarga besar ke Kroasia dan Slovenia. Waktu itu kami berlibur di akhir tahun dan saat memesan penginapan sudah mepet dengan tanggal liburan kami. Hostel adalah pilihan terakhir waktu itu setelah mencari hotel melalui situs pencari hotel dan langsung ke situs resmi hotel.

Tentu selain mencari harga yang murah yang perlu diperhatikan saat memilih menginap di hostel adalah kebijakan untuk menerima anak dibawah 12 tahun dan orang tua. Tidak semua hostel menerima tamu dengan rentang usia ini sebab hostel biasanya dihuni oleh anak-anak muda. Oleh karena itu saat aku sudah menemukan hostel yang cocok, baik harga maupun kondisi hostelnya, aku memastikan kebijakan ini dengan mengirimkan surat elektronik langsung ke pengurus hostel.

Alhamdulilllah hostel di Zagreb dan Ljubljana tidak keberatan menerima tamu anak kecil dan orang tua. Lokasi hostel yang tidak jauh dari pusat kota serta fasilitas berupa dapur dan ruang makan membuat pengalaman kami tinggal di hostel jadi nyaman. Kekhawatiran bahwa hostel berisik pun hilang karena ruang penginapan privat dan dormitory yang biasa disewa untuk banyak orang tidak berdekatan.

Sewa rumah atau apartemen

Kalau membicarakan tentang penyewaan rumah atau apartemen sebetulnya aku agak sedih. Soalnya aku jarang dapat yang harganya murah seperti halnya cerita teman-teman disini. Apakah itu melalui Air Bnb atau website persewaan, aku dan suami jarang sekali bisa mendapat tempat penginapan yang sesuai ketentuan kami dengan budget yang sesuai.

Pengalaman pribadi

Terakhir kali aku mendapatkan pengalaman yang mendekati penyewaan adalah saat berlibur ke Budapest, Hungaria. Pada waktu itu aku menyewa satu kamar di apartemen yang disewakan. Kebetulan saat itu kebutuhannya hanya untuk satu kamar saja. Jadi kami pun berbagi dengan tamu-tamu lainnya yang juga menyewa apartemen tersebut.

Berdasarkan pengalaman tersebut aku bisa menceritakan bahwa lokasi penginapan berada di tengah-tengah pemukiman penduduk lokal. Alhamdulillah waktu itu dapat lokasinya di tengah kota Budapest.

Di apartemen tersebut kami boleh menggunakan kamar mandi dan toilet yang tentunya berbagi dengan penyewa lainnya. Kami juga boleh menggunakan dapur yang sudah tersedia lengkap peralatan untuk memasak, lemari es, microwave, minyak dan bumbu dapur. Ada pula teh dan kopi yang boleh kami konsumsi. Mesin cuci beserta sabun cuci dan pewanginya tersedia dan boleh digunakan. Pemilik apartemen juga menyediakan koneksi internet gratis.

Jika aku membaca informasi yang diberikan para penyewa di deskripsi propertinya masing-masing, fasilitas yang diberikan relatif mirip. Perbedaannya dengan pengalamanku adalah sebetulnya jika bisa menyewa satu properti, para penyewa bisa memiliki privacy.

Saran

Bagi yang punya anak dan bepergian dengan orang tua, menginap di jenis seperti ini bisa dijadikan sebagai prioritas pilihan untuk penginapan saat travelling. Tapi sebaiknya perlu bertanya ke pemilik properti tentang lift di apartemen, jam boleh berisik, lahan parkir (jika membawa mobil) atau halte terdekat jika menggunakan transportasi publik.

Penutup

Kebutuhan, budget dan selera tiap keluarga berbeda oleh karena itu antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya tentu saja tidak bisa dibandingkan. Selera maupun preferensi dari tiap-tiap anggota keluarga pun juga bisa saja berbeda. Supaya liburan menjadi pengalaman menyenangkan untuk semua anggota keluarga, sebaiknya sebelum memutuskan untuk menginap dimana perlu didiskusikan bersama.

Seiring dengan bertambahnya pengalaman, bertambahnya usia anggota keluarga, keluarga kami pun memiliki preferensi yang berbeda jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Untukku pribadi, pengalaman selama liburan akan lebih menyenangkan jika bisa mengkombinasikan seluruh preferensi tiap anggota keluarga. Apalagi jika budgetnya bisa sesuai atau bahkan kurang dari yang sudah dialokasikan hehehehe…

Jadi bagaimana dengan teman-teman pembaca? Pilih hotel, hostel atau sewa rumah/apartemen?

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!