2024
Catatan

Hallo 2024

Hallo 2024!

Awal tahun 2024 biasanya ada resolusi yang dicanangkan. Mumpung masih baru semangat untuk melakukan perubahan masih menggebu-gebu. Semangat yang positif seperti ini biasanya menular. Aku termasuk yang tertular hehehe…


Hai teman pembaca Michdichuns!

Tidak terasa tahun 2024 sudah berjalan satu minggu. Cepat sekali waktu berlalu tapi aku masih belum finalisasi resolusi tahun 2024 ini.

Inginnya membuat sebuah resolusi yang simpel tetapi memuat hal-hal yang memang menjadi prioritas. Setelah melewati kelas Bunda Cekatan dan Bunda Produktif harusnya bisa menyusun prioritas.

Tapi nyatanya untuk memilah dan memilih yang paling prioritas untuk dibenahi tak semudah itu. Meniatkan diri untuk mencoba one bite at a time itu rupanya butuh keikhlasan dan keteguhan.

Yang jelas ada beberapa situasi yang selama 2023 lalu menjadi tantangan. Menurutku, tantangan yang belum terselesaikan atau solusinya belum pas, patut dijadikan prioritas di tahun ini.

Tentang capaian 2023: Catatan 2023.

Pernikahan

Membicarakan resolusi untuk pernikahan merupakan hal baru bagiku. Di usia pernikahan yang sudah lebih dari sepuluh tahun baru kali ini terpikir untuk secara spesifik memiliki gol pencapaian di akhir tahun nanti.

Apa lagi yang perlu dicapai?

Adakah yang salah dengan rumah tangga kami?

Justru karena sudah lebih sepuluh tahun sepertinya perlu mempererat lagi ikatan suami-istri. Jangan sampai getaran atau degupan saat baru pertama kali menikah dulu itu jadi hilang tak berbekas. Sepuluh tahun tinggal bersama itu membuat segala sesuatunya jadi “biasa”. Karena “terbiasa” ini jadinya tidak spesial dan yang paling parah mungkin jadi kurang bersyukur.

Oleh karena itu, saat ini aku dan suami sedang dalam pembicaraan apa yang ingin kami tingkatkan di 2024 ini. Beberapa topik yang dibahas antara lain tentang rencana ibadah kami, manajemen keuangan yang perlu direvisi mengingat tahun ini aku masih dalam masa cuti panjang pasca melahirkan.

Aku dan suamiku sakinah mawadah warohmah 2024 dan seterusnya
Aku dan suamiku, doakan kami rukun dan bahagia selalu ya.. Aaamiiin…

Tema tentang komunikasi dan kesepakatan waktu me time mengerjakan hobi maupun passion masing-masing juga perlu dibahas. Kebutuhan dari masing-masing untuk saling dipenuhi juga perlu dijelaskan oleh masing-masing. Kegiatan atau aktivitas apa yang semakin mempererat dan menambah kualitas hubungan beserta frekuensinya pun pelu dibicarakan bersama.

Parenting di 2024

Aku merasa bersyukur sekali dengan adanya kebijakan cuti melahirkan yang bisa diambil untuk jangka waktu lama di Jerman ini. Setiap orang tua memiliki tantangannya masing-masing dan semakin bertambah usia anak tantangannya berbeda. Jika jumlah anaknya bertambah tantangan yang dihadapi pun sesuatu yang tidak sama.

Tahun lalu fokusnya adalah bagaimana mempersiapkan si sulung terhadap kehadiran si buyung. Bagaimana kami berdua bisa berbagi tanpa mencederai atau membuat si sulung merasa berbeda karena kehadiran anggota keluarga yang baru.

Aku dan suamiku memiliki tantangan yang berbeda tahun ini. Untuk si Mas dan si Adik yang beda usianya cukup jauh fokus membersamainya jelas tidak sama.

Si Mas

Si Mas harus lebih digenjot lagi pendidikan agamanya. Di sekolahnya tidak ada mata pelajaran agama Islam. Untuk membantu kami, anakku itu pergi ke madrasah dua kali seminggu.

Tapi aku selalu merasa kurang. Aku meyakini bahwa yang paling penting memang pendidikan agama di rumah oleh orang tuanya untuk kami yang tinggal di negara dimana muslim adalah minoritas. Semoga kami dimampukan oleh-Nya memberikan pendidikan agama untuk si Mas.

Selain itu, aku dan suamiku sepakat bahwa anakku perlu ditumbuhkan motivasinya untuk belajar di rumah. Disini sistem pendidikannya berbeda dari Indonesia, kapan-kapan mungkin akan aku ceritakan di artikel tersendiri. Sejauh ini aku jarang sekali mendengar ada anak yang dengan sukarela belajar, mengulang pelajaran di sekolah.

Padahal mulai di kelas ini ia akan mendapatkan rapor evaluasi hasil belajar. Setiap beberapa pekan akan ada fase ulangan. Walau hasil ulangannya sejauh ini masih bagus, aku dan suami merasa anakku perlu ditumbuhkan motivasi belajarnya dan mengetahui manfaat dari belajar setiap hari untuk pemahaman materi serta kemampuan mengerjakan ulangan.

Belum lagi aku merasa observasi tentang bakat, kekuatan serta passion anakku sudah perlu ditingkatkan. Aku ingin sekali bisa jurnaling untuk memudahkan evaluasi atas observasi yang kulakukan.

Oleh karena itu, di tahun 2024 ini konsep home education keluarga kami harus lebih lengkap lagi. Cakupannya meliputi agama, sekolah dan potensi anakku yang pertama.

Itu masih ditambah dengan read aloud bahasa Indonesia dan bahasa Jerman. Si Mas sebenarnya sudah dapat pelajaran bahasa Inggris tapi aku masih belum yakin apakah perlu juga untuk menambah membacakan nyaring dalam bahasa tersebut.

Si Adik

Tantangan baru yang belum pernah dirasakan oleh aku dan suami adalah membersamai si Adik yang aktif. Bahwa setiap anak yang dilahirkan berbeda itu memang benar adanya. Pendekatan ke si Mas dulu tidak bisa diterapkan sepenuhnya ke Adik.

Seru juga melakukan observasi dan bermain bersama si kecil. Belum lagi melakukan eksperimen makanan MPASI. Targetnya hanya si Adik on track tumbuh kembangnya.

Untukku pribadi, aku harus mampu mengatur waktu jauh lebih baik lagi. Alasannya adalah aku harus mampu menyesuaikan antara jadwal si Mas dan jadwal si Adik. Si sulung masih perlu diantar kesana kemari untuk kegiatan ekstrakulikulernya yang berarti harus membawa si Adik.

Anakku mengikuti kejuaraan karate diantar ayah, adik dan diriku.
Juara di kejuaraan karate tahun lalu.

Tantangannya adalah saat mengantar ini adalah saatnya makan atau tidur yang kecil. Jadi, aku perlu timing untuk persiapan si adik beserta perlengkapannya sambil tidak lupa bahwa aku juga perlu persiapan.

Oh ya, disamping yang kutuliskan di atas, aku ingin sekali bisa konsisten membacakan nyaring dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Passion

Tentang passion… Yang paling penting adalah dukungan dan pengertian dari pasangan. Ketika pasangan sudah memberikan pengertian, maka pasangan pun hendaknya dapat mengerjakan passion dengan bertanggung jawab.

Hal ini yang sering kukhawatirkan. Apakah ketika aku fokus menulis mengakibatkan aku abai terhadap keluarga? Jangan sampai kesenanganku menyebabkan suami dan anak-anak menjadi kesal. Aku pun berharap yang sama kepada suamiku.

Menulis

Untuk passion menulis, tahun ini aku ingin konsisten menulis blog. Selain blog pribadi berbahasa Indonesia, michdichuns.com ini, aku ingin mencoba menulis blog berbahasa Inggris. Blog yang baru ini karena tergoda tantangan yang diadakan oleh mbak Rora (akun Instagram: @bloggernomad).

Selain itu, aku juga memiliki peran sebagai kontributor di Ipedia Website dan Koran Kampung Komunitas Ibu Profesional. Dua peran ini akan menambah jam terbangku sebagai penulis. Keduanya juga menambah kemampuanku karena apa yang ditulis dan cara menulisnya berbeda dengan blog pribadi.

Nah, sehubungan dengan peran sebagai blogger aku ingin mengikuti pelatihan SEO. Tujuannya supaya blogku lebih luas lagi manfaatnya.

Dari dunia blogger ini aku juga ingin membagikan pengalamanku menulis. Aku akan senang sekali jika kesempatan menjadi Ayunda Guru di Kampung Bakat batch 4 bisa kudapatkan kembali. Berbagi di acara lainnya pun dengan senang hati akan kulakukan sebab dengan berbagi biasanya aku mendapat benefit meningkatkan kapasitas diriku juga.

ayunda kampung bakat
Bakat yang dapat dipelajari di Kampung Bakat.

Kalau ditanya apakah ingin menulis buku, jawabannya mau banget!

Saat ini aku belum ada bayangan. Mungkin aku akan mulai memikirkannya di semester kedua tahun 2024. Akan lain halnya jika diajak untuk menulis buku antologi. Untuk proyek ini aku dengan senang hati berpartisipasi jika temanya sesuai.

Tentang Kampung Bakat: Kaba 3, Ayunda Guru.

Public speaking

Targetnya ada tiga… Pertama, ikut pelatihan yang diadakan oleh lembaga yang mumpuni di Indonesia tentang ilmu public speaking yang belum pernah kudapatkan sebelumnya.

Yang kedua adalah mengaktifkan kembali Rumbel PS di Ibu Profesional Efrimenia yang mangkrak. Aku sempat kebingungan menyusun kurikulum belajarnya. Akibatnya belum sempat mulai lagi setelah aku melahirkan dan mudik ke Indonesia.

Terakhir adalah kolaborasi dengan anakku yang juga merupakan caraku untuk memantik potensinya di bidang ini. Kami punya podcast di Spotify yang sejak aku bekerja di ranah publik hanya beberapa kali diperbarui kontennya. Anakku sudah ikut kelas public speaking tahun lalu. Oleh karena itu, ini saatnya praktik untuknya.


Jika disimpulkan dari keseluruhan resolusi yang ada di atas sebetulnya yang paling penting dari yang paling penting adalah kemampuanku untuk mengatur waktu, emosi dan energi. Jika aku bisa mengatur ketiganya dengan baik didukung dengan meningkatkan ibadah insyaAllah target yang dicanangkan bisa dikerjakan dengan lancar.

Lancar, dimudahkan dan terjaga konsistensinya karena niatnya dari awal adalah untuk kebaikan. Baik itu untuk kebaikan diriku sendiri, keluarga dan masyarakat yang ada disekitarku.

Doakan semoga terwujud ya!

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!