
Haji 2024 Menyiapkan Uang Saku Selama Pergi Haji
Jumlah uang saku selama pergi haji sebaiknya direncanakan dengan baik agar tidak kekurangan uang saat di berada di sana dan terhindar dari hutang.
Hai teman pembaca Michdichuns!
Setelah menyelesaikan urusan pembelian paket, memperoleh visa dan tiket pesawat, tahap berikutnya adalah menyiapkan segala hal yang terkait dengan kebutuhan selama di tanah suci. Selain persiapan fisik, mental, spiritual dan ilmu, aspek finansial juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
Aspek finansial ini dibagi dua, finansial untuk mencukupi kebutuhan jamaah haji dan finansial anggota keluarga yang ditinggalkan di rumah. Untuk yang terakhir ini, aku dan suamiku meninggalkan anak – anak bersama keluarga yang menemani mereka di Jerman.
Kali ini aku akan bercerita tentang aspek finansial yang pertama, uang saku selama di tanah suci untukku dan suami. Uang saku selama haji harus dipersiapkan dengan baik untuk nantinya dikelola dengan bijak agar perjalanan ibadah tetap lancar tanpa kendala finansial.
Apa saja yang perlu diketahui dan dipersiapkan?
Bagaimana dan apa saja pengalaman kami saat mempersiapkan finansial untuk perjalanan haji 2024?
Berikut ini beberapa tips dalam menyiapkan dan mengelola uang saku selama haji berdasarkan pengalaman kami pribadi.
Daftar Isi
Mengetahui Paket Haji Nusuk yang Dibeli
Mengetahui tentang informasi umum paket haji dan apa saja yang ditanggung dalam paket haji yang kita beli adalah hal pertama yang paling penting bagi calon jamaah haji Nusuk. Kenapa?
Semua informasi yang ada di sana akan berpengaruh dalam proses budgeting kita. Oleh karena itu, jangan sampai kita mengabaikan informasi yang ada di sana dan menggampangkan, khususnya bagi calon jamaah haji yang bergabung dalam biro perjalanan yang terbiasa mendapat informasi.

Aku coba jabarkan apa saja yang perlu diketahui dari paket Nusuk dan kaitannya dengan persiapan finansial calon jamaah haji. Kadang kala ada informasi yang menurut kita tidak penting tetapi ternyata mempengaruhi pengeluaran saat berada di tanah suci.
Jumlah hari di tanah suci
Jumlah pakaian yang dibawa untuk mengetahui apakah perlu membeli baju tambahan di Indonesia atau tanah suci.
Bandara dan tanggal keberangkatan dan ketibaan
Kami berangkat dari dan tiba di bandara Brandenburg – Berlin. Jadwal berangkat dan ketibaan pesawat sore hari.


Suami memilih untuk datang di Berlin satu hari sebelum hari keberangkatan untuk menghindari keterlambatan kereta Deutsche Bahn. Oleh karena itu, kami perlu menganggarkan biaya tiket kereta pulang pergi Hannover – Berlin.
Adapun untuk biaya penginapan, kami hanya bermalam selama satu malam di Berlin sebelum berangkat ke tanah suci. Setelah tiba kembali dari tanah suci, kami langsung segera pulang ke Hannover.
Cerita Haji: Tiket Pesawat.
Madinah atau Mekah dulu?
Dari Jerman ke Madinah dulu atau langsung ke Mekah?
Berapa hari di masing – masing kota?
Ini ada kaitannya dengan pakaian, khususnya cuci pakaian di laundry. Selain itu, ada hubungannya juga dengan jumlah umroh yang dapat kita lakukan. Hal yang terakhir ini berkaitan dengan biaya transportasi untuk ambil miqot yang letaknya di luar kota.
Pertimbangan untuk yang ingin membeli oleh – oleh juga berpengaruh di sini. Menurut teman – teman yang sudah berpengalaman, beli oleh – oleh di Madinah lebih murah daripada di Mekah.
Aku dan suami tidak bisa membandingkan harga karena kami memilih fokus untuk ibadah dulu sampai rangkaian ibadah haji utama dan yang kami inginkan selesai. Kami baru sempat membeli oleh – oleh di Mekah menjelang pulang ke Jerman.
Waktu makan yang ditanggung paket
Paket yang kami beli adalah paket premium dari operator haji Rawaf Mina. Makanan yang ditanggung adalah sarapan dan makan malam saja di luar hari – hari pelaksanaan haji.
Kami perlu menghitung budget untuk makan siang berdua. Apakah kami memilih untuk membeli dari katering orang Indonesia atau jajan di tempat makan yang berada di sekitar hotel, Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram.

Oh ya untuk makan selama berada di Mina dan Arafah tidak perlu khawatir. Paket Nusuk kami memberikan makanan berat tiga kali sehari. Minuman dan camilan jumlahnya tidak terbatas dan bebas diambil kapan saja.
Lokasi hotel
Lokasi hotel terkait dengan apakah kita perlu menganggarkan untuk transportasi. Biasanya ada bus shuttle yang disediakan oleh hotel atau pemerintah Arab Saudi. Namun, tetap perlu dianggarkan siapa tahu butuh taksi untuk transportasi.
Uang Saku Pergi Haji
Sebelum berangkat, calon jamaah haji perlu memperkirakan kebutuhan selama di Tanah Suci. Contohnya adalah seperti makanan tambahan, transportasi lokal dan komunikasi. Kita juga perlu mempertimbangkan biaya tak terduga lainnya.
Apakah dalam bentuk uang tunai atau kartu, semuanya tergantung calon jamaah haji. Langsung membawa uang Riyal atau membawa uang Euro atau Rupiah tergantung preferensi teman pembaca Michdichuns.
Berdasarkan pengalaman kami, inilah hal yang kami lakukan saat berhaji tahun lalu.
Kartu debit atau uang tunai?
Sebagian besar toko di Arab Saudi menerima kartu debit dan kredit, terutama di kota besar seperti Makkah dan Madinah. Menggunakan kartu bisa menjadi alternatif yang lebih aman dibandingkan membawa uang tunai dalam jumlah besar. Namun, pastikan kartu yang digunakan memiliki jaringan internasional
Meskipun kartu dapat digunakan, tetaplah membawa uang tunai dalam pecahan kecil untuk kebutuhan sehari-hari, seperti membeli makanan, transportasi, atau keperluan mendesak. Simpan uang tunai di tempat yang aman dan terpisah agar tidak mudah hilang atau dicuri.
Untuk transaksi, aku dan suami lebih memilih menggunakan uang tunai daripada kartu. Jika keadaannya terpaksa baru kami menggunakan kartu yang kami bawa.
Tukar Riyal di Jerman atau Arab Saudi?
Satu hal yang tidak terpikirkan olehku sejak jauh hari adalah menukarkan uang ke Riyal. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa Riyal tidak sulit untuk diperoleh, dari pengalamanku tahun lalu sebaiknya calon jamaah haji sudah membawa sedikit Riyal.
Paling mudah sebenarnya meminta tolong keluarga di Indonesia yang akan datang ke Jerman untuk menukarkan Rupiah di Indonesia. Lebih mudah memperoleh Riyal di Indonesia dan nilai tukarnya lebih baik daripada di Hannover.
Jika tidak memungkinkan seperti kami tahun kemarin tidak perlu khawatir. Segera ambil uang melalui mesin ATM atau tukar uang di money changer. Hindari menukar uang di tempat yang tidak resmi karena bisa berisiko terkena penipuan atau nilai tukar yang mahal.
Budgeting
Mencari informasi tentang harga – harga di sana dari teman – teman jamaah haji tahun – tahun sebelumnya atau dari media sosial. Yang paling penting untuk diketahui adalah harga makan, kartu operator komunikasi, jasa laundry, biaya taksi dan oleh – oleh.
Godaan untuk berbelanja suvenir berlebihan sering kali muncul. Oleh karena itu perlu direncanakan siapa saja yang akan diberikan dan berapa anggarannya. Jika ingin membeli oleh-oleh, belilah secara bijak di tempat yang menawarkan harga terjangkau.
Prioritaskan budgeting untuk pengeluaran kebutuhan primer dan bila mungkin menghindari pembelian barang yang tidak terlalu penting. Uang tak terduga juga perlu dipersiapkan. Contohnya biaya taksi atau tip untuk pegawai hotel, local staff Balcok yang sangat membantu operasional di Tanah Suci, tip untuk petugas di tenda Mina.
Tempat penyimpanan uang
Keamanan penyimpanan uang juga perlu diperhatikan. Gunakan dompet atau tas dengan ritsleting untuk menyimpan uang. Simpan uang di beberapa tempat berbeda untuk menghindari kehilangan seluruh uang sekaligus.
Untuk sehari – hari selama di Tanah Suci suami membawa tambahan tas pinggang untuk membawa dompetnya. Aku memilih untuk memanfaatkan dompet yang diberikan oleh Balcok dan kumasukkan ke dalam tas punggung yang diberikan oleh Balcok.
Berapa Uang Saku yang Kami Siapkan?
Kami menyiapkan 500 Euro dalam bentuk cash. Uang ini kami sudah pisahkan untuk kebutuhanku dan suami. Masing – masing membawa 250 Euro supaya kami tidak saling bergantung mengingat kami masih belum tahu apakah saat di Tanah Suci kamar kami berdekatan atau tidak.
Selain itu, aku membawa uang Rupiah dan masih menyiapkan uang dalam Rupiah di bank Mandiri. Waktu itu aku mengirimkan sekitar 300 Euro ke bank Mandiri. Aku juga mengirimkan uang cadangan ke kartu Wise. Suami juga menyadangkan uang di kartu kreditnya.
Apakah uang ini habis semua?
Alhamdulillah uang yang kami siapkan tidak habis terpakai. Kartu Wise dan kartu kredit suamiku sama sekali tidak terpakai. Uang Euro yang kami bawa juga bersisa.
Kami lebih banyak mengambil uang di mesin ATM menggunakan kartu bank Mandiri daripada menukarkan uang Euro kami. Menurut kami lebih praktis antri mesin ATM daripada menukarkan uang di money changer.
Dengan perencanaan keuangan yang matang, insyaAllah calon jamaah haji dapat menjalankan ibadah selama di tanah suci dengan tenang dan nyaman tanpa perlu khawatir mengenai keuangan. Agar tidak boros, biasakan untuk mencatat setiap pengeluaran.
Pencatatan pengeluaran akan membantu jamaah mengontrol keuangan dan memastikan uang saku cukup hingga akhir perjalanan. Tentu saja dari semua hal ini yang paling penting adalah gaya hidup dan pengendalian diri dalam berbelanja.
Semoga dimudahkan persiapan finansialnya ya, teman pembaca Michdichuns!
Salam,
-ameliasusilo-

