Gartenbesuch
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Bismillahirrohmaanirrohiim..
Gartenbesuch atau dalam bahasa Indonesianya kunjungan ke kebun adalah program yang aku ikuti di komunitas lintas budaya yang ada di Hannover. Biasanya kunjungan ke kebun-kebun yang dimiliki oleh teman-teman di komunitas ini dilaksanakan saat musim semi dan peralihan antara musim panas dan musim gugur.
Cerita tentang kunjungan ke salah satu kebun milik pimpinan komunitas lintas budaya sudah pernah kuceritakan di sini: Berkunjung ke Kebun (Kleingarten) di Jerman.
Alasan mengapa aku menyukai program kunjungan ini antara lain karena aku dapat merasakan suasana berbeda saat berkumpul dengan teman-teman. Biasanya berkumpul di apartemen atau kafe atau piknik maupun barbeque di taman umum. Nah disini kita berkumpul di kebun milik pribadi yang suasananya terasa lebih intim sambil melihat berbagai tanaman hijau dan pohon-pohon buah yang dimiliki oleh sang pemilik kebun.
Kali ini kunjungan yang kami lakukan adalah mengunjungi kebun milik salah satu pengurus komunitas sekaligus guru kelas percakapan bahasa Jerman. Lokasi kebunnya berada tidak jauh dari apartemenku. Aku menempuh perjalanan sekitar 15 menit dengan sepeda.
Seperti halnya kunjungan ke kebun lainnya, biasanya para tamu membawa makanan. Karena kami berasal dari berbagai negara, makanan yang dibawa pun bermacam-macam jenisnya. Kadang ada yang bawa salad, kue, makanan berat, manisan wah macam-macam. Dari sini lidahku jadi tertantang untuk mencicipi berbagai jenis makanan. Oh iya karena sebagian peserta komunitas adalah muslim, maka makanan yang disajikan atau dibawa syaratnya adalah vegetarian dan tanpa gelatin.
Pemilik kebun tentu juga menyediakan berbagai jenis kudapan baik makanan ringan dan berat serta berbagai jenis minuman. Yang paling aku suka biasanya mereka memiliki alat untuk merebus air panas dan teh khas seperti yang ada di restaurant makanan Turki. Alatnya masih tradisional dan membutuhkan kayu-kayu supaya api pemanas tungku alatnya ini tetap menyala. Selain itu tuan rumah juga menyediakan kopi buatan sendiri yang rasanya enaak.
Ketika baru datang pemilik kebun akan mengajak tamu-tamu yang baru pertama kali berkunjung untuk berkeliling kebunnya. Menunjukkan tanaman-tanaman yang dimiliki. Membolehkan pengunjung untuk memetik buah-buahannya bahkan memberika potongan tanaman bila tamunya ingin memiliki tanaman tersebut.
Bila di kebun tersebut ada buah-buahan tidak jarang pemilik kebun akan menyajikan buah hasil bumi di meja makan. Bahkan kadang ada yang sudah membuat buah-buah yang dimiliki tadi menjadi selai atau kue. MasyaAllah..
Kunjungan kali ini sungguh menyenangkan meskipun pesertanya tidak banyak seperti biasa. Kami pun tetap berusaha menjaga jarak sesuai dengan anjuran pemerintah. Kami membicarakan banyak hal termasuk diantaranya mengenai Warntag 2020. Sudah lama rasanya tidak berada dalam suasana seperti ini.
Cerita mengenai Warntag Deutschland 2020 dapat dibaca dicerita: Warntag 2020 dan Apa Yang Terjadi di Warntag 2020.
Makanan yang terjadi adalah hasil dari olahan Apel. Kebetulan saat ini Apel sedang musimnya berbuah. Jadi ibu-ibu ini pun membuat kue-kue dari apel.
Semoga aku bisa ikutan lagi kunjungan serupa di pekan-pekan depan.
-ameliasusilo-