
Elterngespräch Alias Pertemuan Wali Kelas dan Orang Tua Murid di Jerman
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Bismillahirrohmaanirrohiim…
Apa Itu Elterngespräch?
Pada saat pertemuan pertama di awal masuk sekolah, wali kelas anakku sudah menjelaskan bahwa di setiap tahun ajaran akan diadakan beberapa kali pertemuan antara wali kelas dan orang tua murid. Kegiatan atau pertemuan ini di Jerman istilahnya adalah Elterngespräch.
die Eltern = orang tua; das Gespräch = percakapan
Sebenarnya selain di periode-periode yang telah ditentukan, jika memang butuh sekali orang tua atau wali kelas dapat merencanakan perjanjian. Misalnya, anak mengalami kejadian yang tidak menyenangkan di sekolah, anak mengalami kesulitan belajar. Namun, jika memang tidak ada kebutuhan khusus pertemuan orang tua murid dilaksanakan secara serempak di periode tersebut saja.
Kapan Pertemuannya?
Berhubung anakku baru masuk sekolah, pertemuan pertama di tahun ajaran sekolah ini terjadi di bulan November. Tepatnya tiga bulan setelah hari pertama masuk sekolah. Sebelum pertemuan terjadi, beberapa pekan sebelum pertemuan wali kelas telah mengirimkan email pemberitahuan dan juga surat berikut formulir untuk memilih jadwal.
Jika aku tidak salah ingat, wali kelas anakku menitipkan surat dan formulir di awal bulan November. Di formulir itu kami diminta untuk menuliskan nama anak dan melingkari minimal tiga buah pilihan waktu. Jadi ada beberapa tanggal yang diusulkan. Kemudian di masing-masing tanggal itu terdapat beberapa pilihan waktu.
Alhamdulillah pilihan waktunya di sore hari. Aku pun memilih waktu saat aku work from home dan setelah jam kerjaku berakhir. Dua minggu setelah formulir dikumpulkan, anakku memberikan surat yang berisi jadwal pertemuan. Oh ya pertemuan ini sifatnya privat ya jadi setiap orang tua murid memiliki jadwalnya masing-masing.
Lokasi dan Durasi
Pada saat tulisan ini ditulis jumlah kasus baru COVID-19 sedang meningkat lagi di Jerman. Saat ini kami memasuki gelombang keempat peningkatan kasus COVID-19. Peningkatannya tidak main-main per hari dimana tulisan ini ditulis 7-Tage-Inzidenz seluruh Jerman sudah menembus angka 400. Kami sudah mendapat peringatan Warnstufe 1.
Di Hannover sendiri 7-Tage-Inzidenz per tanggal 26 November 2021 ternyata di angka 211 (sumber: Region Hannover-COVID-19 Dashboard). Oleh karena itu Elterngespräch yang tadinya direncanakan dalam bentuk pertemuan langsung di kelas anak-anak langsung diganti menjadi pertemuan melalui telefon. Aku tentu saja kecewa sebab pertemuan ini sudah kunantikan sejak lama. Pertemuan langsung bagiku akan lebih terasa atmosfernya dibandingkan melalui telefon. Namun, seperti halnya orang tua murid lainnya kami tidak punya pilihan lain. Semua ini dilakukan demi untuk melindungi kami orang tau murid dan yang utama wali kelas dan seluruh pegawai sekolah.

Untuk durasi pertemuan dijadwalkan maksimal sekitar dua puluh menit. Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya saat di Krippe maupun di Kindergarten dua puluh menit ini insyaAllah sudah cukup untuk membahas tentang anak.
Apa Saja Yang Dibicarakan?
Berdasarkan pembicaraan yang kami lakukan ada beberapa hal yang kucatat, antara lain:
- Konsentrasi anak saat belajar
- Kemampuan anak untuk memahami pelajaran yang diberikan
- Kemampuan anak untuk memahami tugas atau petunjuk yang diberikan di kelas
- Bagaimana anak menyelesaikan tugas
- Anak menunjukkan ketertarikan dan partisipasi dalam proses belajar dengan cara mengajukan pertanyaan atau berusaha menjawab pertanyaan
- Tingkah laku anak di kelas
- Tentang pekerjaan rumah
- Kerapian anak di kelas
- Hubungan anak dengan guru
- Hubungan anak dengan teman sekelasnya
- Kelebihan anak
- Kekurangan anak
Tips-Tips
Berdasarkan sumber yang aku baca di halaman-halaman parenting online berbahasa Jerman (bisa dilihat di referensi di bawah) partisipasi orang tua murid di pertemuan ini sangat penting. Dari pertemuan ini kita dapat mencocokan apa yang kita amati di rumah dan apa yang terjadi di sekolah. Bagi orang tua yang anaknya tidak terlalu banyak bercerita atau memberikan informasi tentang apa saja yang dilakukan atau terjadi di sekolah, pertemuan ini merupakan solusinya. Syaratnya tentu saja adalah jujur dengan bercerita tentang kondisi anak sebenarnya ya..
Partisipasi orang tua murid terhadap kegiatan ini juga menjadi poin penting agar komunikasi antara orang tua dan guru dapat berjalan dengan baik. Orang tua murid yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini berarti memiliki respon yang baik terhadap perkembangan anak. Pertemuan ini sebaiknya diniatkan sebagai langkah untuk menjalin komunikasi dengan pengajar, membina hubungan yang saling menghormati dan saling menghargai.
Jika tidak ada informasi tentang peserta pertemuan, kita bisa menanyakan siapa saja yang terlibat dalam pertemuan ini. Contohnya apakah ada guru-guru lainnya atau kepala sekolah atau bahkan apakah anak ikut dalam pembicaraan ini. Jika karena kendala bahasa ingin mengajak pasangan ataupun orang lain, sebaiknya juga ditanyakan terlebih dahulu apakah diijinkan atau tidak.
Kemudian agar ketika pembicaraan terjadi kita tidak bingung, ada baiknya dari rumah sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan atau hal-hal yang ingin kita bahas. Berdasarkan pengalamanku, biasanya para guru ini akan memberikan kesempatan bagi kita, orang tua, untuk bertanya. Menurutku terdapat perbedaan ketika kita bertanya dan tidak bertanya. Percaya deh, orang-orang Jerman ini biasanya akan senang jika kita mengajukan pertanyaan.
Berikutnya adalah menjadi pendengar yang baik saat wali kelas berbicara. Sebaiknya hindari memotong pembicaraan. Jika ada yang ingin disampaikan tunggu sampai wali kelas menyelesaikan kalimatnya. Oh ya, akan lebih baik jika kita tidak memahami istilah atau bahkan kalimat yang digunakan, segera bertanya dan tidak berasumsi. Wali kelas atau guru akan berusaha untuk menjelaskan dengan bahasa lain yang lebih mudah kita pahami.
Jika ternyata ada berita yang kurang baik atau misalnya wali kelas menyampaikan bahwa anak membutuhkan bantuan-bantuan tertentu sebaiknya dengarkan dengan baik. Ada baiknya juga jika permasalahan ini dibahas sampai tuntas. Intinya adalah mencari solusi dari permasalahan yang ada secara bersama-sama.
Nah, yang paling penting dari semuanya adalah kita sebagai orang tua sebelum pergi ke Elterngespräch sudah berbicara dengan anak. Kita gali dulu informasi-informasi dari anak. Apa yang kita dapatkan dari anak lalu dikombinasikan dengan hasil observasi kita di rumah.
Penutup
Aku senang bisa memiliki kesempatan untuk berbicara dengan wali kelas anakku dan mengetahui perkembangan anakku di sekolah. Aku jadi bisa bernafas lega bahwa anakku dapat mengikuti pelajaran dengan baik di sekolahnya. Ia juga baik-baik saja dengan teman-teman di sekolahnya.
Melalui pertemuan ini komunikasi dengan wali kelas dapat terjalin dengan baik. Semoga kedepannya komunikasi ini tetap terjaga dan anakku baik dan lancar sekolahnya. Amiiiinnnnn…
Melalui pertemuan ini setidaknya aku bisa mengenyahkan rasa khawatirku beberapa pekan terakhir ini. Wali kelas anakku meyakinkanku bahwa anakku baik-baik saja. Lega rasanya saat beliau mengatakan, “Ich bin ganz zufrieden mit ihm.” (Terjemahan: saya bangga dengan anak anda). Alhamdulillah…
Bagaimana cerita pertemuan teman-teman dengan wali kelas anak? Mau tahu doong ceritanya, silakan tuliskan di kolom komentar yaaa…
Salam,
-ameliasusilo-
Referensi:
- Martina Rosenboom. 2020. Elterngespräch in der Schule- so kannst du dich vorbereiten. Elternleben.de
- Schulranzen.net. 2021. Rund ums Thema Elternsprechtag: Das sollten Sie wissen


One Comment
Pingback: