Bunda Sayang,  Ibu Profesional

Bunsay #5: Menstimulasi Anak Gemar Membaca

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Ketika membaca halaman pertama dan kedua materi level 5 aku merasa tertampar. Disitu tertulis perintah untuk bermain peran. Apa yang terjadi ketika kita disuruh membaca koran dengan huruf mandarin padahal kita sama sekali tidak mampu berbahasa mandarin? Sekarang bayangkan anak kecil yang kemampuan bahasanya belum baik, dalam hal ini belum terbiasa mendengarkan berbagai dialog bahasa ibunya dengan baik dan belum belajar berbicara bahasa ibunya dengan baik, kemudian disuruh belajar dengan cara membaca bahasa ibu tadi.

Bagiku yang saat ini berdomisili di luar Indonesia, aku menghadapi dilema dalam mengajarkan anakku berbahasa. Anakku lahir dan besar di Jerman. Sejak usianya 10 bulan sudah rutin terpapar dan berbahasa Jerman karena kutitipkan selama aku kuliah. Aku tahu bagaimana dia struggle menghadapi perubahan bahasa. Di rumah berbahasa Indonesia, di luar rumah berbahasa Jerman.

Sebagai orang Indonesia, aku dan suamiku ingin anak kami dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pendapat ini mungkin yang secara tidak langsung mempengaruhi kami berdua, sehingga bila kami berbicara dengan bocil sedapat mungkin menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar.

Di sisi lain, anak ini juga butuh untuk berbahasa Jerman. Dengan keterbatasan kemampuan berbahasa Jerman kami, kedua orang tuanya, kami pun tetap menanggapi dia ketika di rumah berbahasa Jerman. Suamiku yang sudah tinggal bertahun-tahun disini tentunya bahasanya lebih baik dariku. Beliau lebih mengerti ketika anakku mengucapkan kata-kata yang tidak kupahami. Alasan lain kami membolehkan berbahasa Jerman di rumah adalah agar bahasa Jerman ku tidak hilang. Aku tidak memiliki teman ataupun komunitas yang memungkinku untuk rutin berbahasa Jerman. Kemampuanku akan menurun apabila aku tidak rutin menggunakannya. Anakku adalah kontak terdekat yang menjadi temanku untuk berbahasa Jerman.

Pada materi stimulasi membaca di kelas Bunda Sayang ini, para siswa diberi tahu mengenai tahapan yang perlu dilalui oleh anak-anak sebelum akhirnya belajar membaca. Ada beberapa tahapan keterampilan yang sebaiknya dipelajari, dipahami dan dikuasai anak terlebih dahulu sebelum akhirnya belajar membaca dan menulis. Secara keseluruhan keterampilan-keterampilan ini adalah tahapan keterampilan berbahasa.

Materi #5: Stimulasi Gemar Membaca

Anak yang memiliki kemampuan mendengarkan (menyimak) dengan baik, maka ia akan mampu berbicara dengan baik. Dengan catatan organ tubuhnya yang menjalankan fungsi ini dalam keadaan normal dan sehat. Ketika anak mampu berbicara dengan baik, maka ia akan dapat membaca dengan baik. Selanjutnya, ketika anak dapat membaca dengan baik seharusnya diikuti pula dengan mampu menulis dengan baik. Bagaimanya kenyataannya? Bagaimana kondisi anak kita? Bagaimana kondisi kita sendiri?

Kalau aku pribadi, aku berusaha untuk mengaca ke diri sendiri dahulu sebelum menerapkan ke anak dan suami. Apakah aku sudah mendengarkan dengan baik? apakah aku mampu berbicara dengan baik? apakah aku sudah membaca dengan baik? dan apakah aku sudah menulis dengan baik?

Kebanyakan yang terjadi adalah orang tua ingin anaknya begini dan begitu padahal orang tuanya tidak mencontohkan. Untuk itulah diawal paragraf aku menulis bahwa ketika mendapat materi ini aku merasa seprti ditampar.

Bila melihat tahapan diatas berarti ketika seseorang mampu membaca dengan baik, maka orang itu dapat menulis dengan baik pula. Kenyataannya banyak yang dapat membaca tetapi memiliki kesulitan menuangkan gagasan dari apa yang dibaca dalam bentuk tulisan. Pun juga memiliki kesulitan dalam menulis. Selain karena tidak memiliki bakat, salah satunya disebabkan karena yang distimulasi adalah kemampuan bisa membaca bukan suka membaca.

Ketika anak suka membaca, maka ia akan otomatis membaca dimanapun dan kapanpun. Anak akan haus membaca dan mencari informasi serta ilmu melalui membaca.

Pada saat menghadiri kajian kang Abik di Hannover beberapa bulan lalu, beliau mengingatkan membaca dan tulis menulis erat dengan Islam. Ayat Al Quran, sebagai pedoman hidup manusia, yang pertama berbunyi, “Iqro.”. Kelima ayat wahyu pertama Rasulullah SAW dimulai dengan perintah membaca. Sehingga sebagai umat muslim sebaiknya memiliki minat membaca, suka membaca.

Bila sudah terstimulasi suka membaca dari kecil tentunya akan memudahkan orang tua dalam proses belajar dan kehidupan anak itu sendiri kelak. Melalui membaca pun anak akan dapat mengenal Allah, sebagai Penciptanya.

Tips yang kudapat di level ini antara lain:

Keterampilan Mendengar

  1. Sering ajak anak berkomunikasi mulai sejak di dalam kandungan, ketika bayi belum bisa berbicara dan tentu saja saat mereka sudah bisa berbicara.
  2. Buat forum keluarga atau ajak ke forum dimana anak dapat mendengarkan komunikasi orang tua atau orang dewasa lainnya.
  3. Bacakan buku dengan suara keras.
  4. Sering membaca buku atau mendongeng sebelum tidur.
  5. Tidak bosan dan lelah meskipun diminta membaca buku yang sama berulang kali.
  6. Mengajak anak berinteraksi dengan anak yang lebih kecil untuk berlatih mendengar.

Keterampilan Berbicara

  1. Menyediakan waktu untuk mendengarkan anak berbicara.
  2. Mempersilakan anak berbicara di forum keluarga.
  3. Menjadi pendengar ketika anak membacakan buku dengan gayanya, mengarang cerita atau bermain peran menjadi guru.
  4. Mengajak anak berinteraksi dengan anak sebayanya dan anak yang lebih tua untuk berlatih berbicara.

Keterampilan Membaca

  1. Menempelkan tulisa dan gambar yang jelas dan besar di lokasi-lokasi yang sering dilewati anak.
  2. Tempelkan tulisan kata pada benda yang ada di rumah.
  3. Membaca bersama.
  4. Ajak anak ke perpustakaan, ke toko buku, pameran buku.
  5. Rekam suara kita dan suara anak saat membaca buku.
  6. Menempelkan pesan-pesan atau gambar2 ekspresi di rumah.
  7. Membuat ruang baca atau memposisikan buku di tempat yang terjangkau oleh anak.
  8. Mengajak anak untuk memilih buku yang disukai.
  9. Membuat pohon literasi keluarga.

Setelah mendapat materi ini aku ingin dapat menerapkannya dalam dua bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Jerman. Semoga dimudahkan proses pendidikan dan stimulasi anakku berbahasa. Semoga anakku, anak teman-teman dan para pembaca semuanya dapat berbahasa dengang baik.

Semoga tulisa ini memberi manfaat untuk teman-teman yang membaca.

-ameliasusilo-

Referensi:

Institut Ibu Profesional 2019. Menstimulasi Anak Suka Membaca Materi Sesi #5 Program Bunda Sayang Institut Ibu Profesional.