Bunda Cekatan,  Ibu Profesional

Bunda Cekatan: Tahap Telur Oranye

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Tema di pekan ketiga tahap telur-telur ini membicarakan tentang belajar. Kami diajarkan bagaimana cara menentukan kebutuhan belajar dan bagaimana cara belajar. Materi pekan ini diberikan oleh mbak Itsnita Husnufardhani atau yang biasa disapa mbak Fardha.

Mbak Fardha bukan sosok yang asing bagiku. Beliau adalah narasumber sekaligus mentor di kelas selfcare yang sudah beberapa kali kuikuti di tahun 2020 lalu. Cara beliau membawakan materi Belajar Cara Belajar di pekan ini pun sama menariknya seperti halnya saat beliau membawakan materi selfcare di kelas yang sudah kusebutkan diatas.

Salah satu jurnal selfcare yang kutulis selama kelas berlangsung adalah jurnal pekan rawat diri

Menentukan Kebutuhan Belajar

Saat ini ketika para penjelajah berpetualang di Hutan Kupu-Kupu sesungguhnya kami semua sedang belajar. Para ibu yang bergabung semuanya disini adalah ibu-ibu pembelajar yang memiliki tujuan belajarnya masing-masing.

Kelas Bunda Cekatan ini berbeda dengan kelas Bunda Sayang di tahap sebelumnya yang fokus untuk meningkatkan kapasitas diri ibu khususnya di ranah edukasi anak. Tujuan dan apa yang menjadi topik pembelajaran di kelas Bunda Cekatan ini ditentukan oleh para mahasiswa sendiri. Tetapi perlu diingat meskipun pembelajaran antara satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lain berbeda, penjelajahan di Hutan Kupu-Kupu atau penggodokan di kelas Bunda Cekatan ini, akan membentuk para mahasiswanya menjadi seorang perempuan, istri dan ibu yang cekatan.

Oleh sebab itu untuk mengetahui apa kebutuhan belajarnya para mahasiswa diminta untuk memikirkan, merenungkan apa yang menjadi kebutuhan belajarnya saat ini. Ilmu apa yang paling penting untuk dipelajari. Ilmu apa yang paling mendesak dan harus dikuasai dalam waktu enam bulan kedepan (sesuai linimasa kelas Bunda Cekatan). Para mahasiswa yang merupakan penjelajah hutan diminta untuk jujur terhadap kebutuhan belajarnya masing-masing. Kami diminta untuk dapat fokus, memasang kacamata kuda dan tegas terhadap diri sendiri dan mampu memutuskan apa yang paling menjadi kebutuhannya saat ini.

Konsep 5W dan 1H.
Sumber gambar: Canva.

Untuk mengetahui kebutuhan belajar, Kunang-Kunang memberikan bekal berupa konsep 5W 1H dan Feel. Apakah konsep tersebut akan coba saya jabarkan dengan pemahaman dan kalimat saya sendiri seperti dibawah ini.

  • What: ilmu apa yang ingin dipelajari saat ini?
  • Why: kenapa ingin mempelajari ilmu tersebut?
  • When: kapan jangka waktunya ingin mempelajari ilmu tersebut?
  • Who: apa saja sumber ilmu maupun guru yang mendukung kegiatan belajar ilmu tersebut?
  • Where: dimana belajarnya?
  • How: bagaimana cara belajar yang sesuai denganku?
  • Feel: apakah yakin dan sudah jujur dengan diri sendiri bahwa ilmu yang akan dipelajari ini adalah benar-benar ilmu yang dibutuhkan untuk segera dikuasai?

Prinsip I CAN

Tips berikutnya yang dibagikan oleh mbak Fardha adalah mengenai prinsip I CAN yang dibutuhkan untuk mengkonfirmasi ulang mengenai kebutuhan belajar kita.

  • Intelectual curiosity: apakah ilmu yang ingin kita pelajari tersebut terus menerus memantik rasa ingin tahu kita?
  • Creative imagination: apakah ketika mempelajari ilmu tersebut semakin membuat kita kreatif untuk mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan dan semakin menulusuri dan mengulik keilmuannya?
  • Art of discovery and invention: apakah dengan mempelajari ilmu tersebut membuat kita menemukan ilmu-ilmu lainnya yang terkait? membuat kita menemukan teori, produk atau pemahaman baru? Apakah fitrah belajar kita bertambah kuat saat mempelajari ilmu tersebut?
  • Noble attitude: apakah setelah mempelajari ilmu memberikan dampak langsung kepada diri kita berupa perubahan ke arah yang lebih baik?

Menemukan Cara Belajar

Untuk mengetahui cara belajar diri sendiri yang paling mudah adalah dengan mengobservasi kebiasaan kita sehari-hari. Sama halnya pada saat ibu mengobservasi cara belajar anaknya. Amati kebiasaan, perilaku atau tindakan sehari-hari. Misalnya pada saat belanja lebih suka menulis catatan, bisa jadi cara belajarnya adalah melalui media tulis. Atau misalnya saat menghafal Al Quran lebih mudah saat melihat video di kanal Youtube, bisa jadi cara belajarnya audio visual.

Aku pernah membahas tentang gaya belajar anak di jurnal bunda cekatan: level 4.

Setelah mengetahui gaya belajar maka perkuat niat pembelajaran dengan mencari strong why belajar. Cari lalu pahami alasan tersebut!

Setelah itu cari sebanyak mungkin sumber ilmu berdasarkan cara belajar yang cocok dengan diri kita masing-masing. Sumber ilmu tidak harus selalu dari buku ataupun manusia. Saat ini sumber ilmu banyak sekali tersebar dan mudah didapatkan. Syaratnya hanya satu: mau dan niat untuk mencari!

Don’t teach me because I love to learn

Ibu Profesional

Peta Belajar

Membuat peta belajar akan dibahas di materi berikutnya. Di tahap telur oranye, Kunang-Kunang Fardha hanya membahas mengenai garis besarnya saja.

Yang harus dipahami dari pembuatan peta belajar adalah peta ini akan memudahkan pembelajar untuk menelusuri kebutuhan ilmu-ilmunya. Kadang kala dari satu ilmu yang awalnya diniatkan untuk dipelajari ternyata dalam perjalanannya dapat merambah ke ilmu-ilmu lainnya yang terkait. Peta ini akan memudahkan pembelajar untuk memutuskan apakah ilmu tambahan ini penting atau tidak untuk dipelajari.

Selain itu ada pula kemungkinan pembelajar akan tersesat dalam proses belajarnya sebab terjebak dalam berbagai disiplin ilmu lainnya yang sangat menarik pada saat proses mempelajari satu buah ilmu. Contoh seorang ibu ingin belajar membuat kurikulum homeschooling. Ternyata dalam perjalanannya ada ilmu tentang evaluasi kurikulum, pembuatan jurnal dll. Masih terkait tetapi merupakan bidang ilmu yang lain. Peta ini akan membantu untuk mengembalikan pembelajar ke posisi awal dan menjaga agar tetap berada di jalur untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Jurnalku untuk menjawab tantangan penjelajahan mencari telur oranye dapat dibaca pada tulisan yang berjudul Bunda Cekatan: Jurnal telur oranye.

Semoga rangkuman bekal yang diberikan oleh Kunang-Kunang di tahap telur oranye ini dapat bermanfaat bagi penjelajah Hutan Kupu-Kupu yang membaca maupun pembaca lainnya.

Salam,

-ameliasusilo-

Referensi:

Itsnita Husnufardhani. 2021. Belajar Cara Belajar Materi Bunda Cekatan Tahap Telur Oranye Institut Ibu Profesional.

error: Content is protected !!