Bunda Cekatan,  Ibu Profesional

Bunda Cekatan: Tahap Telur Merah

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Di pekan ini saatnya masuk tahap Telur Merah. Sebelum masuk ke video materi bersama Kunang-Kunang di pekan kedua penjelajahan Hutan Kupu-Kupu, Magika, mbak Hamidah menyapa para penjelajah dengan mengingatkan kembali tentang slogan dan konsep di kelas Bunda Cekatan.

Merdeka Belajar

Merdeka Belajar dan Belajar Merdeka

Slogan Kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional

Konsep belajar di Bunda Cekatan adalah belajar mandiri. Jadi bila mahasiswa membutuhkan ilmu, maka mahasiswa ini akan berpikir dan mencari cara bagaimana caranya supaya dapat mempelajari ilmu pengetahuan yang dibutuhkannya. Dengan cara seperti ini kita dapat belajar sesuai gaya, kebutuhan dan kapasitas kita sendiri.

Dengan cara belajar sendiri seperti ini tentu saja membutuhkan motivasi dari dalam diri sendiri yang kuat. Sebab ilmu yang dibutuhkan tidak akan disuapi seperti biasanya, seperti halnya saat bersekolah di zaman ku bersekolah maupun kuliah dulu. Bila tidak belajar yang tidak mendapatkan ilmu. Oleh karena itu pencarian dan penetapan strong why di awal kelas Bunda Cekatan sungguh sangat perlu dilakukan oleh seluruh mahasiswa. Agar ketika menghadapi halangan dan rintangan dalam penjelajahan di Hutan Kupu-Kupu ini bisa kuat dan tetap tangguh.

Diri kita saat ini adalah hasil dari pembelajaran diri kita sendiri.

Magika, Hamidah Mantiri

Kalimat dari Magika ini langsung kuingat dan kucatat sebab menjadi kalimat yang memotivasiku dalam perjalanan di perkuliahan kali ini. Bila ingin menjadi diri yang lebih baik di akhir penjelajahan, maka aku harus belajar dengan bersungguh-sungguh. Selain itu kalimat ini bagiku juga bermakna bahwa apa yang terjadi saat ini tidak perlu disesali ataupun sibuk menyalahkan orang lain jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab diri sendiri memiliki peran menuntun diri kita yang dulu menjadi diri kita yang sekarang.

Yang aku sukai dari belajar di Ibu Profesional adalah kami diperbolehkan untuk mencoba dan belajar. Menyemangati untuk tidak perlu takut berbuat salah dalam prosesnya dan bilapun terjadi kesalahan, maka belajar dari kesalahan tersebut. Meyakinkan untuk tidak perlu khawatir tertinggal karena masing-masing manusia memiliki kapasitas belajarnya sendiri. Sehingga tiap pembelajar sebaiknya melakukan proses setahap demi setahap.

Semangaaat ibu pembelajar!!

Tahap kedua telur merah.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Refleksi Telur Hijau

Setelah Magika selesai memberikan pengantar, giliran Kunang-Kunang di pekan kedua, mbak Maria Ulfah, memberikan materi yang bertema tentang menggali keterampilan yang dibutuhkan dan menentukan prioritas.

Sebelum masuk ke materi, Kunang-Kunang mengingatkan kembali bahwa para penjelajah harus memastikan kembali bahwa aktivitas yang dipilih di telur hijau merupakan aktivitas yang kami bisa lakukan. Kemudian kami benar-benar menyukai aktivitas tersebut. Selanjutnya apakah aktivitas tersebut adalah aktivitas yang penting. Terakhir, aktivitas tersebut sudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kisah mengenai telur hijauku dapat dibaca pada tulisanku yang berjudul: Jurnal Telur Hijau.

Kami diminta untuk memikirkannya pilihan kami kembali. Apabila ternyata kami merasa tidak cocok dengan keputusan kami sebelumnya, kami diperbolehkan untuk mengganti telur hijau tersebut. Kami pun boleh mengurangi aktivitas yang dipilih.

Garis Merah Telur Merah dan Telur Hijau

Selanjutnya untuk mencari dan mendapatkan telur merah kami dianjurkan untuk melakukan beberapa hal. Yang pertama kami diminta untuk memikirkan apakah untuk melakukan aktivitas yang ada di telur hijau tersebut kami membutuhkan keterampilan tertentu. Keterampilan yang dibutuhkan ini bebas dan boleh apa saja selama mendukung aktivitas di telur hijau. Aspek lain yang pelu diperhatikan adalah apakah keterampilan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kebahagiaan kami, para penjelajah.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang keterampilan, sebaiknya kita memiliki Frame of Reference yang sama mengenai keterampilan. Pertama dimulai dengan pengertian kata dasar keterampilan menurut KBBI, yaitu terampil. Terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan bermakna kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Bila dikaitkan dengan bidang tertentu, maka dapat bermakna kecakapan seseorang dalam bidang tertentu untuk mencapai sebuah tujuan.

Berikutnya yang perlu direnungkan oleh penjelajah adalah apakah ada situasi atau kondisi yang menjadi pengganggu pada saat mengerjakan aktivitas di telur hijau tersebut. Adakah faktor penghalang yang menyebabkan pencapaian kebisaan atau keahlian atau kebahagiaan ke tingkat yang lebih tinggi terhambat. Kemudian yang perlu dipikirkan adalah keterampilan apa yang dibutuhkan agar dapat menghilangkan situasi yang mengganggu maupun faktor penghalang tersebut.

Setelah mengidentifikasi kebutuhan keterampilan, berikutnya adalah menentukan prioritas. Menyusun prioritas ini perlu dilakukan supaya kita dapat mengetahui apa yang paling dibutuhkan untuk mendukung pencapaian kebahagiaan dalam mengerjakan aktivitas tersebut. Telur merah adalah satu sampai dengan lima keterampilan atau ilmu yang teridentifikasi penting dan prioritas untuk dipelajari.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prioritas adalah sesuatu yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain. Prioritas antara satu orang dengan orang yang lain tentu saja berbeda sebab masing-masing orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Adapun tips yang diberikan oleh mbak Ulfah untuk menentukan prioritas adalah tentukan beberapa filter. Salah satu filter yang menarik adalah tentang nilai agama.

Sekarang saatnya aku memikirkan kembali telur hijau dan mulai mengidentifikasi dan menetapkan telur merah. Bila tertarik mengetahui telur merahku, silakan membaca jurnal telur merah!

Semoga catatan ini memberi manfaat bagi yang membaca.

Salam,

-ameliasusilo-

Referensi:

  1. Maria Ulfah. 2021. Prioritas keterampilan Materi Bunda Cekatan tahapan telur merah Institut Ibu Profesional
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2021. Prioritas
  3. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2021. Terampil
error: Content is protected !!