Bunda Cekatan,  Ibu Profesional

Bunda Cekatan: Tahap Kupu-kupu Mentorship Pekan Ketiga

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…

Bismillahirrohmaanirrohiim…

Pekan ketiga di tahap Kupu-kupu membuatku banyak berpikir. Kebetulan pekan ini ada macam-macam yang perlu dipikirkan bersamaan sehingga aku tidak bisa benar-benar fokus melewati, mengerjakan dan memanfaat pekan ketiga. Para penjelajah yang sekarang menjelma menjadi kupu-kupu muda di pekan ketiga ini diminta untuk membuat perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan di pekan kedua lalu.

Tujuan mentorship di tahap Kupu-kupu tertulis di jurnal Bunda Cekatan tahap Kupu-kupu kedua.

Untuk mengetahui seperti apa perencanaan yang kubuat setelah konsultasi dengan mentor dan apa yang dikerjakan oleh mentee, silakan membaca tulisan jurnal Bunda Cekatanku di bawah ini…

Masuk di pekan ketiga masih menjadi kupu-kupu muda yang belajar terbang.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Tantangan di pekan ketiga

Jadi bila di pekan lalu mentee menentukan tujuan selama mentorship, maka pekan ini mentee mendapat tantangan untuk menentukan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Mentee hendaknya membuat sebuah rancangan atau rencana yang terstruktur untuk bisa mencapai tujuan akhir dalam belajar mentorship selama 8 pekan ini.

Bila sudah mendapatkan rencana-rencana, langkah berikutnya adalah menyusun atau mematangkan segala rencana tersebut sehingga menjadi sebuah strategi yang matang. Strategi yang aku banget, yang memang menyesuaikan dengan kemampuanku dan cara-cara yang membuatku bahagia dalam menjalankan rencana demi mencapai tujuan akhir.

Pesan dari Kunang-kunang Iqiq adalah strategi yang ditetapkan ini sebaiknya bisa diukur, jelas dan realistis. Menurutku benar juga. Sebab waktu 8 minggu, sekarang jadi tinggal 5 minggu, adalah waktu yang sangat singkat. Bila tidak realistis malah yang ada nantinya tidak dapat mencapai tujuan yang sudah ditargetkan.

Peran Sebagai Mentee

Bila merunut ulang peta belajar yang kubuat saat di tahap Telur lalu, sebenarnya ada beberapa hal yang ingin kupelajari selama beberapa bulan belajar di kelas Bunda Cekatan ini. Aku merasa bahagia jika aku dapat menggapai target utamaku, yaitu di bidang riset kesehatan dan bahasa Jerman yang tenggat waktunya adalah di bulan Juni-Juli ini. Namun seiring berjalannya waktu, aku menyadari bahwa untuk mencapai kebahagiaan ini ada yang lebih utama untuk dituntaskan.

Manajemen waktu adalah kunci agar aku menjadi cekatan dalam menjalankan berbagai peranku saat ini. Tantangan utama yang kurasakan dalam konsistensi menerapkan manajemen waktu adalah perubahan waktu di eropa yang karena berada di utara bumi memiliki waktu yang memanjang dan memendek sepanjang tahun. Mungkin kurang fleksibel sehingga perubahan-perubahan seperti ini membutuhkan adaptasi terlebih dahulu.

Tantangan yang kurasakan ini masih ditambah dengan perubahan aktivitas yang sering kali terjadi, baik itu karena peranku di ranah publik, aktivitas anak maupun aktivitas dari suami. Mengenai peranku di ranah publik, dalam hal ini di tempatku bekerja, adalah hal yang tidak dapat kutolak. Sedangkan perubahan aktivitas karena aku mengikuti kegiatan-kegiatan di komunitas, ini masih bisa dikendalikan (sebetulnya.. jika aku memang teguh dan konsistensi dalam memetakan prioritas kebutuham belajar).

Bila penasaran dengan peta belajar milikku di kelas Bunda Cekatan, bisa dibaca di jurnal tentang mind mapping.

Menyusun Prioritas

Berdasarkan peta belajar yang disusun di tahap telur lalu, setelah kutelaah kembali, aku kemudian berhasil menemukan apa yang sebetulnya menjadi prioritas saat ini. Seperti yang sudah kutuliskan diatas, manajemen waktu adalah prioritas. Bila persoalan ini bisa kumenangkan dan kujaga konsistensinya, insyaAllah yang lainnya akan mengikuti. Bila ingin tahu prioritasku saat ini adalah seperti gambar di bawah ini:

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional

Rencana dan Target

Setelah menetapkan manajemen waktu sebagai prioritas utama, berikutnya aku pun menyusun target disertai perkiraan waktu pencapaiannya. Untuk target waktunya sudah ada template yang tinggal diisi. Template tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini:

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional

Action Plan

Kemudian supaya tujuan yang ditetapkan bersama mentor di pekan lalu dapat dicapai, di pekan ini kami diajak belajar membuat action plan. Apakah tujuannya, apa langkah yang ingin dilakukan dan kemudian kapan tenggat akhir waktunya. Seru kan? Nah untukku ada beberapa hal yang akan dilakukan dalam waktu dekat dan tertuang dalam gambar di bawah ini:

Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional

Saat berdiskusi bersama dengan mentor di pekan kedua lalu, ada beberapa hal yang menyadarkanku. Mbak Latifah mengingatkan pentingnya hal tersebut dengan tidak disadari. Sesungguhnya beliau hanya bercerita tentang dirinya saja waktu itu. Tapi kemudian aku menganggapnya sebagai pengingat diri. Aku merasa mungkin itulah kunci dari manajemen waktu. Sesuatu yang kembali kusadari sebagai faktor yang sangat penting sebagai faktor pendukung keberhasilan manajemen waktuku. Hal tersebut adalah:

  • Mendahulukan urusan Yang Maha Kuasa setiap harinya sebelum mengerjakan aktivitas duniawi lainnya
  • Cukup tidur dan sadar untuk mengistirahatkan badan

Peran Sebagai Mentor

Pekan ini aku tidak dihubungi oleh mentee. Terus terang aku jadi khawatir apalagi suasana di Indonesia, mungkin tepatnya di pulau Jawa, sedang seperti saat ini. Jumlah kasus COVID-19 yang semakin meningkat setiap harinya. Penularan penyakit terjadi cepat sekali. Oleh karena itu aku jadi berpikir apakah begini dan begitu. Semoga saja mentee satu-satunya mbak Ari dalam keadaan sehat.

Penutup

Semoga apa yang kuperoleh di pekan ketiga ini bisa membantuku menggapai target dan menjadikanku seorang bunda yang cekatan. Aaaamiiiinnn…

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!