Bunda Cekatan: Tahap Kupu-kupu Mentorship Pekan Keempat
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Bismillahirrohmaanirrohiim…
Tidak terasa tahap Kupu-kupu sudah sampai di pekan keempat. Artinya perjalananku di tahap ini sudah separuh jalan. Empat pekan lagi, jika aku masih terus mempertahankan konsistensi belajar dan semangat menuntaskan perkuliahan, maka aku dapat lulus dari kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional. Namun pertanyaannya adalah apakah ketika aku lulus berarti aku sudah menjelma menjadi seorang bunda yang cekatan dalam menjalankan perannya?
Jika menilik perjalanan di kelas Bunda Cekatan dengan gamifikasi perjalanan hidup kupu-kupu, maka pertanyaannya adalah.. Apakah aku dari sebuah telur bisa menetas kemudian bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu dewasa yang cantik?
Bagaimana perjalanan di pekan keempat ini?
Tantangan Pekan Keempat
Pekan ini kami diminta oleh peri Iqiq untuk melakukan proses pendampingan ditambah dengan check in. Kegiatan yang terakhir ini bertujuan untuk mengetahui progres dari proses pembelajaran, mengetahui isi hati mentor dan mentee, serta merupakan saat yang tepat untuk mengetahui hal-hal baik yang telah dilakukan selama program berlangsung. Cara mengetahuinya dengan cara saling mengungkapkan isi hati masing-masing. Menurut mbak peri, kegiatan ini bisa juga dilakukan untuk kegiatan berkelompok lainnya, khususnya dalam keluarga kecil kita. Sebaiknya check in ini dilakukan di pertengahan kegiatan.
Dalam proses check in ini kita melakukan beberapa langkah. Yang pertama adalah eksplorasi dari kegiatan yang dilakukan bersama, kemudian merumuskan pemahaman baru, lalu yang terakhir adalah lakukan action plan. Untuk dapat merumusukan pemahaman baru sebaiknya saling memberikan umpan balik. Supaya dapat memberikan umpan balik yang konstruktif ada metode yang disarankan oleh mbak Iqiq, yaitu metode sosis.
Apakah proses check in antara aku, mentor dan mentee berjalan dengan baik?
Peranku Sebagai Mentee
Komunikasi yang terjalin antara aku dan mentorku baik-baik saja. Mbak Latifah dengan kondisi kesehatan yang sedang kurang fit ditambah dengan kondisi anaknya yang juga sedang tidak sehat masih menyempatkan untuk menjawab pesan di Facebook Messenger. Tidak hanya itu beliau juga menyempatkan untuk menyapaku disaat aku tidak ada kabar beritanya.
Kondisi di pulau Jawa saat ini yang mengkhawatirkan membuatku khawatir akan kesehatannya. Sehingga aku merasa tidak enak untuk menyapa dan mengirimkan pesan melalui Messenger. Selain itu entah kenapa pekan ini aku selalu bangun lebih lambat dari jadwal yang sudah kutetapkan. Sehingga menyebabkan waktu yang sudah kualokasikan untuk program mentorship ini hanya menyisakan sedikit waktu. Pernah juga terpaksa harus kurelakan karena aku sudah harus mengerjakan hal lainnya. Akhirnya karena kebutuhanku, aku pun tetap mengirimkan pesan disela-sela waktuku mengerjakan hal yang lain. Hal seperti ini berkaitan dengan manajemen waktu bukan?
Selama empat pekan ini aku merasa tidak ada kendala untuk bercerita kepada beliau apa adanya. Ketika kami tidak memahami tugas yang diberikan, kami cukup terbuka untuk mengatakannya. Apa saja kesulitan, tantangan yang kuhadapi dalam menggapai tujuan pembelajaran di program mentorship ini dapat kuungkapkan dengan jujur dan santai. Beliau pun bercerita tentang contoh-contoh beliau sehari-hari sehingga aku bisa mendapatkan inspirasi dari sana.
Check in
Alhamdulillah aku paling senang jika ada orang yang memberi umpan balik atas apa saja yang telah kulakukan. Umpan balik yang kuterima menjadi dasar bagiku untuk melakukan perubahan, untuk mencari lagi cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu. Bukan hanya melakukan sesuatu, namun juga dalam hal cara berbicara. Dengan umpan balik aku mampu naik kelas menjadi orang yang lebih baik.
Meskipun sering kali aku harus menahan napas atau membesarkan hati jika kalimat atau cara bicara yang digunakan oleh seseorang membuatku sakit. Alhamdulillah dinamika bakat yang kumiliki mampu menyembuhkan rasa tersindir ini dengan sangat cepat. Biasanya meskipun sakit, otakku tetap mencerna pesan yang masuk dan langsung memunculkan ide-ide perbaikan dan strategi untuk perbaikan di waktu yang akan datang.
Proses mendengar (atau membaca pesan) dan refleksi di mentorship Bunda Cekatan ini sejujurnya belum berjalan dengan frekuensi yang sering. Namun untukku pribadi tiap kali ada kesempatan mendapat umpan balik dari mentor, aku berusaha menelaah dan memilah untuk kemudian diadaptasi serta dimodifikasi menjadi sesuatu yang aku banget.
Pesan yang belum terjawab
Pesan terakhir yang kukirimkan ke mbak Latifah mencakup tentang:
- prioritas yang ingin kubahas di pekan depan
- menyebutkan kembali tujuan mentorship
- mengirimkan action plan yang sudah kubuat di pekan ketiga
- melaporkan perjalanan belajarku selama di pekan keempat termasuk tantangan yang kuhadapi
Di pekan depan aku juga ingin mendiskusikan tentang cara mengevaluasi dari proses belajarku ini. Bagaimana caranya mengetahui bahwa aku sudah maju ke depan atau berjalan di tempat atau bahkan mundur ke belakang. Pesanku yang terakhir ini masih belum mendapat tanggapan dari mentor.
Peranku Sebagai Mentor
Sampai dengan pekan keempat ini sayang sekali aku belum dapat menjalankan peranku sebagai mentor dengan baik. Mentee ku saat ini sedang dalam kondisi yang kurang fit. Bukan hanya beliau saja, orang tua dan anaknya pun saat ini sedang dalam kondisi yang kurang sehat. Oleh karena itu aku berusaha maklum jika komunikasi yang terjadi diantara kami belum cukup intensif.
Walaupun begitu aku tetap berusaha di waktu yang telah kami sepakati maupun di luar waktu tersebut untuk menyapanya. Aku juga telah mengajaknya untuk pelan-pelan memulai kembali merunut tantangan di mentorship dengan memulai dari menentukan tujuan belajar. Aku mengajaknya untuk memulai kembali dari tugas di pekan kedua. Sampai saat ini masih belum mendapatkan jawaban.
Penutup
Seperti yang sudah kutuliskan diatas, kondisi di Indonesia saat ini yang sedang tidak kondusif mempengaruhi proses belajar di tahap Kupu-kupu. Semoga mentor dan mentee ku selalu dalam kondisi sehat. Bukan hanya mereka, semoga seluruh mahasiswa, peri hutan, Magika dan tim Bunda Cekatan selalu diberikan kesehatan dan kekuatan menghadapi bencana ini. Akhirnya proses belajar diri di tahap terakhir di kelas Bunda Cekatan dapat berjalan dengan baik, lancar dan membawa manfaat bagi semuanya.
Salam,
-ameliasusilo-