Bunda Cekatan: Tahap Kupu-Kupu Pekan Kedelapan Aliran Rasa
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Bismillahirrohmaanirrohiim…
Pekan Ke-8
Tidak terasa delapan pekan di tahap Kupu-kupu telah berhasil dilalui. Di pekan kedelapan ini tidak ada tantangan khusus yang diberikan kepada para mahasiswa. Sebetulnya kegiatan Mentorship sudah selesai di pekan ketujuh lagi. Di pekan kedelapan ini tugas kami adalah berpamitan dengan mentor dan mentee. Kami diminta untuk mengakhiri tahap mentorship dengan baik. Kami memulai dengan baik (menjalin hubungan dengan mentor serta mentee) dan akhirnya mengakhiri dengan hal yang sama.
Untuk penulisan jurnal terakhir, ada pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab. Pertanyaan ini merupakan komponen dari aliran rasa secara keseluruhan. Jurnal ini akan menjadi jurnal terakhir di tahap Kupu-kupu sekaligus juga di kelas Bnda Cekatan batch 2.
Mentorship
Aku merasa tahap mentorship ini tidak berjalan lancar seperti apa yang kubayangkan saat pertama kali masuk di tahap Kupu-kupu. Aku berpikir di tahap ini aku bisa banyak berdiskusi baik dengan mentor maupun mentee. Sayangnya hal tersebut tidak dapat berjalan dengan baik karena situasi dan kondisi yang terkait dengan pandemi selama dua bulan terakhir ini.
Mungkin karena aku sudah punya ekspektasi tertentu di tahap terakhir ini, aku jadi berkurang semangatnya saat terjadi perubahan situasi. Ketua kelas, magika dan peri hutan sudah memberikan solusi bagi yang mengalami tantangan sepertiku. Namun, sebagai orang yang lambat untuk beradaptasi terhadap perubahan, aku mengalami berbagai tantangan internal dan eksternal untuk melanjutkan proses belajar. Kegiatan belajar mandiri jadi tidak terlalu menarik sehingga beberapa kali aku harus mengingatkan diri sendiri strong why di kelas Bunda Cekatan ini supaya tidak berhenti berjuang.
Meskipun menghadapai kendala dan hambatan aku yakin di akhir perjalanan mentorship ini aku tetap mendapatkan sesuatu yang baik. Aku merasakan ada perubahan yang jauh lebih baik dibandingkan beberapa bulan yang lalu saat memulai kelas Bunda Cekatan. Aku belajar dan diiingatkan hal-hal penting oleh mentorku. Mentorku sendiripun tidak secara spesifik mengajarkan atau memberi tahu. Beliau hanya berbagi cerita tentang pengalaman yang telah beliau jalani sebelumnya.
Untuk mbak Latifah, mentorku, terima kasih telah menjadi mentor yang inspiratif sehingga aku bersemangat memperbaiki manajemen waktuku sebagai ibu yang memiliki peran ganda baik di ranah domestik dan publik.
Di tahap mentorship ini aku mendapatkan kesempatan untuk tidak hanya belajar sebagai mentee tetapi juga mentor. Senang rasanya bisa berbagi apa yang kumiliki, baik itu pengalaman maupun ilmu. Aku bahagia mendapatkan pesan dari mentee yang dapat mengurai permasalahan yang menjadi penghambat utama dalam mencapai tujuannya. Meskipun situasi dan kondisi yang kami hadapi berbeda, aku senang cerita pengalamanku di tanah rantau bisa menjadi inspirasi bagi beliau dalam mencapai cita-citanya.
Untuk mbak Ari, mentee ku, semoga usaha yang akan dilakukan diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalaninya. Semoga setelah usaha awal ini dilakukan menjadi jalan pembuka untuk meraih cita-cita mbak. Terima kasih telah memilih dan menjadikanku sebagai mentor dengan segala keterbatasan yang kumiliki.
Perkuliahan Bunda Cekatan
Secara keseluruhan aku bahagia menjalani perkuliahan di kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional. Berbeda dengan kelas sebelumnya, di kelas ini aku belajar cara belajar. Bukan hanya itu, di kelas ini aku bisa mengetahui berbagai sumber belajar yang belum pernah kugunakan sebelumnya.
Di kelas ini aku bisa mendapat manfaat yang lebih luas karena yang aku pelajari bisa kuterapkan untuk hal-hal lain yang lebih beragam. Jadi, setelah kelas ini selesai jika aku ingin belajar tema lainnya aku pun bisa menerapkan metode yang kudapatkan di kelas Bunda Cekatan ini.
Aku jadi selalu teringat ketika akan belajar sesuatu, yang perlu kulakukan adalah menggali diri sendiri dan menentukan strong why. Kemudian, aku diingatkan untuk mampu jujur terhadap diri sendiri. Ketiga hal ini bila dilakukan dengan baik bisa menjadi pondasi belajar yang bagus. Setiap saat mengalami penurunan semangat atau didera rasa bosan belajar, maka pondasi ini yang bisa mengangkat semangat dan hasrat untuk belajar berjuang meraih cita-cita.
Yang paling penting dari Bunda Cekatan adalah pada saat diingatkan untuk belajar bukan hanya untuk menambah sesuatu yang baru, bukan hanya untuk mencapai cita-cita, bukan hanya untuk mencapai kesenangan yang membahagiakan. Namun, belajar yang bermakna adalah bila belajarnya ini digunakan untuk mempelajari hal-hal yang menjadi tantangan atau penghambat dalam usaha seorang ibu belajar untuk menggapai cita-cita dan kebahagiaannya.
Inti dari belajar adalah sabar dan konsisten. Di kelas Bunda Cekatan ini lagi-lagi dilatih untuk konsisten. Tahap kepompong adalah tahap yang paling kurasakan manfaatnya secara langsung dalam melatih konsistensi ini.
Yamg kusukai berikutnya adalah tentang personal branding dan tentang kebahagiaan. Personal branding ini mampu meningkatkan percaya diri. Selain itu juga mampu untuk lebih menggali diri untuk meningkatkan jam terbang serta menambah kemampuan serta keahlian yang mendukung personal branding tadi. Sejalan dengan peningkatan keahlian dan rasa percaya diri, akan muncul pula bibit-bibit kebahagiaan. Sebagai seorang ibu yang menjadi poros di keluarga, ibu bahagia menjadikan keluarga lebih bahagia. Ibu bahagia menjadikan suasana di rumah lebih hangat dan nyaman untuk seluruh anggota keluarga.
Alasan Bertahan dan Berjuang Sampai Akhir
Aku bisa bertahan sampai menggapai garis akhir adalah karena aku cukup keras terhadap diriku sendiri ketika aku mulai tidak bersemangat. Aku bersikap keras dengan cara mengingatkan diri ini secara berulang tentang strong why yang sudah kususun sejak awal.
Aku ingin berubah menjadi ibu yang cekatan. Ibu yang cekatan memiliki manajemen waktu dan pikiran yang baik. Sehingga aku bisa menjalankan peran sebagai seorang ibu yang berperan di ranah publik tanpa meninggalkan peran di ranah domestik. Supaya aku berbahagia menjalankan peran di ranah domestik dan di ranah publik yang sama-sama memiliki daftar pekerjaan yang sama banyaknya.
Penutup
Kelas Bunda Cekatan batch 2 telah berakhir. Aku mengucapkan terima kasih dan bersyukur kepada diriku sendiri yang sudah bersabar dan tangguh menghadapi tantangan-tantangan selama delapan bulan menjalani perkuliahan. Aku juga berterima kasih kepada Magika, mbak Hamidah, dan para peri hutan Kupu-kupu mbak Ika, mbak Iqiq, mbak Ulfah dan mbak Fardha atas segala ilmu-ilmu yang telah diberikan.
Aku telah melewati fase-fase belajar seperti layaknya Kupu-kupu yang melewati fase-fase kehidupannya. Aku bahagia karena saat ini sudah berhasil bermetamorfosis menjadi kupu-kupu Mama Rantau yang siap terbang tinggi menggapai kebahagiaannya tanpa melupakan fiitrahnya sebagai seorang mama.
Salam,
-ameliasusilo-