Bunda Cekatan,  Ibu Profesional

Bunda Cekatan: Refleksi di Tepi Danau Cermin

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Setelah selesai membagikan potluck dan berkemas-kemas di camping ground, kami pun melanjutkan petualangan kami di Hutan Kupu-kupu menuju lokasi belajar berikutnya. Di ujung jalan yang beramai-rami kami lalui muncul danau yang luas dikelilingi oleh pemandangan yang sangat indah. Peri Ika menyebutkan nama danau ini adalah danau cermin. Kami menghentikan perjalanan dan menikmati indahnya suasana di sekitar danau. Sambil bersantai, sambil duduk dan menikmati pemandangan kami diajak oleh peri hutan untuk mengajak bicara diri sendiri untuk memeriksa makanan apa saja yang sudah kami dapatkan selama enam pekan ke belakang di tahap ulat.

Refleksi di tepi Danau Cermin.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Refleksi Belajar di Tepi Danau

Bagi seseorang yang memiliki bakat intellection, berpikir, merenung dan melakukan refleksi adalah hal yang menyenangkan untuk dikerjakan. Di pekan ke-7 di tahap Ulat akhirnya para petualang Hutan Kupu-kupu kembali diajak oleh Peri Hutan untuk merefleksi hasil belajar selama tujuh pekan kebelakang. Apa sih sebetulnya yang selama ini oleh para ulat pembelajar telah dapatkan?

Karena proses belajar di Institut Ibu Profesional melalui metode gamifikasi, maka kami pun diminta untuk melakukan refleksi sembari membayangkan melakukannya di tepi danau cermin. Sebagai ulat Mama Rantau aku lantas membayangkan bahwa aku sedang berada di tepi danau yang airnya jernih dan dikelilingi oleh pemandangan yang sangat indah. Sungguh menyenangkan melakukan refleksi di tengah suasana yang mendukung seperti ini.

Danau Cermin Hutan Kupu-kupu.
Sumber gambar: Canva.

Seperti namanya danau Cermin, ulat Mama Rantau pun dapat melihat dirinya sendiri yang setengah kelelahan menghadapi perjalanan yang melelahkan selama enam pekan sebelumnya. Aku tahu lelah yang muncul bukan karena lelah belajar melainkan lelah karena faktor-faktor eksternal lainnya yang harus secara bersamaan dihadapi pada saat menjalankan proses belajar di kelas Bunda Cekatan.

Setelah puas bercermin ulat Mama Rantau pun segera kembali dimana ia meletakkan seluruh barang bawaan yang dibawanya. Pelan-pelan kubuka ranselku, mencari alas duduk dan botol minum. Setelah sejenak melepas rasa lelah, duduk dan minum air sambil mengamati pemandangan, aku mulai membuka kembali isi tas. Aku mencari makanan apa saja yang sudah aku dapatkan tetapi belum aku makan. Mengingat kembali makanan-makanan yang sudah kulahap habis. Bukan hanya makanan utama saja yang berusaha kuingat, melainkan pula camilan-camilan yang tersedia selama perjalanan yang mungkin tidak sengaja kuambil karena tampak lezat. Begitu pula mencari dan mengingat hadiah dan kiriman potluck yang belum sempat kumakan. Apa saja yang aku dapatkan selama ini?

Ransel Buncek tahap Ulat.
Sumber gambar: Tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Klasifikasi Makanan

Setelah mengeluarkan seluruh isi di dalam tas ransel aku menemukan bahwa makanan-makanan yang telah kumakan selama ini adalah makanan yang berupa materi yang masih sesuai di tema dan subtema yang tertuang di peta belajar. Rupanya selama ini aku mampu menjaga diriku sendiri agar tidak tergoda dengan camilan-camilan lezat lainnya yang bertebaran di hutan Kupu-kupu.

Materi yang paling banyak dikonsumsi adalah manajemen waktu dan pikiran. Materi ini paling banyak aku makan di dua pekan pertama sebab manajemen ini adalah solusi agar aku bisa lebih bahagia dalam menjalankan berbagai peran yang sedang kujalani saat ini. Aku sangat menikmati proses makan dan melahap makanana selama dua minggu itu. Untuk manajemen waktu dan pikiran, aku berhasil makan:

  • berbagai tips manajemen waktu ibu bekerja
  • Metode Pomodoro
  • Metode heatmap
  • Menyusun prioritas
  • Kandang waktu
  • Manajemen gawai
  • Bullet journal
  • Manajemen waktu muslim

Makanan berikutnya yang sudah kulahap berikutnya adalah tentang menulis artikel ilmiah. Sebetulnya aku ingin belajar dan memaksimalkan waktu selama di kelas Bunda Cekatan ini untuk meningkatkan kapasitas, menjadi lebih ahli di bidang riset. Dalam hal ini aku ingin meningkatkan kemampuanku secara keseluruhan dari awal sampai akhir di proses riset tersebut. Tidak tahu apakah hal ini mungkin dilakukan atau tidak. Karena tidak ada keluarga di kebun apel yang khusus memfasilitasi untuk hal ini akupun memilih keluarga literasi. Di keluarga literasi ini paling tidak aku dapat makan beberapa hal yang berkaitan dengan riset. Makanan yang sudah kumakan dibidang ini antara lain:

  • Menulis non fiksi
  • Critical thinking
  • Mencari ide penulisan ilmiah
  • Riset dalam penulisan
  • Metode kualitatif dalam riset
  • Beberapa cara mengolah data kuantitatif di software excel

Makanan terakhir yang kumakan adalah bahasa Jerman. Disini aku sudah belajar tentang artikel dari beberapa kata dalam bahasa Jerman dan mendapatkan tips tentang audio books.

Kisah awal di tahap Ulat dapat dibaca di jurnal Bunda Cekatan blog MichDichUns yang berjudul Bunda Cekatan: Ulat Belajar Mama Rantau

Camilan

Camilan yang kudapatkan berasal dari teman yang mengirimkan potluck. Camilan ini membahas tentang manajemen emosi.

Refleksi Pekan ke-7

Makanan-makanan yang kudapatkan sampai dengan saat ini masih sesuai dengan peta belajar, sehingga aku merasa tidak perlu memperbarui peta belajarku. Aku banyak melahap makanan yang merupakan makanan pokok. Meskipun ada tiga tema, ketiganya merupakan makanan pokok bagi ulat Mama Rantau. Belajar di hutan Kupu-kupu ini membahagiakan sebab aku dapat melatih diri untuk konsisten melahap ilmu-ilmu yang memang kubutuhkan saja. Aku perlu ilmu-ilmu ini dengan kaitannya dalam hal untuk pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang menjadi prioritas saat ini.

Adapun strategi belajar yang sesuai adalah dengan membaca, mendengarkan materi dan mencatat serta melakukan praktik langsung. Pada saat melakukan praktik pun aku juga sambil mengevaluasi apa saja yang telah kulakukan dalam proses pembelajaran ini.

Peta belajar di kelas Bunda Cekatan milih ulat Mama Rantau dapat dilihat di tulisan yang berjudul Bunda Cekatan: Peta Belajar

Tantangan Pribadi di Pekan ke-7

Tepat saat tahap ulat ini berjalan, proses pindah apartemen keluarga kami juga berjalan. Manajemen waktu sangat terasa sebagai suatu hal utama yang harus dibenahi dari diriku. Tepat satu hari sebelum tenggat pengumpulan jurnal adalah hari terakhir membersihkan rumah yang lama. Hari ini aku dan suami akan mengembalikan kunci apartemen. Aku sangat berharap segera setelah proses pindahan ini berakhir aku dapat mengatur waktuku jauh lebih baik lagi dan mengalokasikan waktu belajar dengan lebih baik dan tepat. Bismillah..

Salam,

-ameliasusilo-