Bunda Cekatan,  Ibu Profesional

Bunda Cekatan: Menjelajah Gua Jungle of Knowledge

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Pekan ini para penjelajah Hutan Kupu-kupu masih berada di Jungle of Knowledge. Kami masih berada di hutan pengetahuan yang benar-benar lebat pepohonannya dengan daun-daun ilmu pengetahuan. Ulat-ulat kami yang masih muda boleh terus makan selama masih lapar dan belum kenyang. Aku masih mengarahkan ulatku, ulat Mama Perantau, untuk terus makan daun manajemen waktu dan manajemen pikiran saat lapar. Masih ada beberapa target sub topik yang belum dipelajari dan aku bertekad untuk menuntaskannya di pekan ini.

Ternyata meskipun sudah mengarahkan ulat untuk makan daun berjenis tertentu, aku tetap tergoda untuk melirik sub topik yang masih terkait manajemen waktu dan pikiran namun tidak ada di peta belajarku. Sejujurnya aku membiarkan ulat Mama Perantau untuk memakan dedaunan tersebut. Alasannya antara lain daun yang dimakan tersebut memang lezat dan sesuai. Kemudian daun yang lain dapat mendukung pemetaan waktu dan meningkatkan produktivitas penjelajah nantinya. Daun apakah ini aku aku jelaskan di salah satu sub judul di bawah.

Kegiatan lainnya di pekan ini berkaitan dengan kejutan-kejutan yang disiapkan oleh Magika dan peri hutan. Dipekan kedua tahap ulat-ulat Magika meminta kami untuk memasuki Gua Jungle of Knowledge. Kenapa?

Gua Jungle of Knowledge.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Pertama, biasanya di awal pekan akan ada pembekalan dari kunang-kunang untuk penjelajah hutan. Pekan ini yang memberikan bekal bukan kunang-kunang melainkan seorang tamu yang berasal dari kota virtual produktif Hexagonia (tempat belajar kelas Bunda Produktif Institut Ibu Profesional). Materi yang diberikan di pembekalan ini pun bukan materi seputar penjelajahan hutan. Mbak Riefki Amalia membagikan kudapan lezat untuk penjelajah dan ulatnya berupa ilmu tentang komunikasi produktif. Judul materinya adalah Mendisiplinkan Anak Usia 2-12 Tahun dengan Metode 123 Magic.

Kedua, kami diminta untuk masuk gua yang juga berisi berbagai ilmu yang bersumber dari teman-teman penjelajah Hutan Kupu-kupu. Ilmu yang dibagikan di dalam gua ini bentuknya berbeda. Para penjelajah akan belajar melalui suara (media audio) maupun sinar (media audio video). Ilmu yang dibagikan adalah ilmu yang diketahui dan dikuasai oleh para penjelajah tersebut.

Ketiga, sebelum masuk gua para penjelajah wajib menyetorkan suara atau sinar untuk diletakkan di dalam gua. Jadi kami boleh merekam podcast, voice over, video diri, video presentasi slide dan lainnya apa saja selama dalam format audio atau audio-video.

Menyiapkan Potluck

Siapa mau ikutan potluck ala kelas Bunda Cekatan?
Sumber gambar: Canva.

Setoran penjelajah hutan untuk diletakkan di gua dan kemudian dapat dimanfaatkan oleh penjelajah hutan lainnya diistilahkan dengan potluck. Mirip seperti saat kita berkumpul bersama teman-teman di dunia nyata dan mengadakan potluck makanan.

Setelah mendapat panduan mengerjakan tantangan pekan ini, aku langsung memikirkan beberapa topik yang kukuasai. Aku juga meminta saran dari suami untuk membantu ku memutuskan ilmu apa yang paling kukuasai dan dapat kubagikan untuk ibu-ibu lainnya. Akhirnya aku memilih membagikan pengalamanku membersamai anakku yang bilingual. Aku berpendapat hal ini adalah aktivitas sehari-hariku. Aku memiliki tantangan pada hal ini dan sementara ini merasa sudah menemukan solusinya.

Potluck dariku untuk teman-teman penjelajah Hutan Kupu-kupu.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Media yang kupilih adalah audio. Alasannya karena dengan audio aku bisa merekam kapan pun dan dimana pun aku bisa. Jadi aku merekam suaraku dengan ketentuan durasi maksimal tiga menit.

Saat mengetahui tiga menit langsung berasa, “Lama banget yaa! Bicara sendirian selama tiga menit.”.

Setelah dijalani ternyata sebentar hihihi.. Apalagi karena aku menggunakan latar musik tambahan jadinya total durasi sharing yang aku bagikan mungkin totalnya tidak sampai tiga menit.

Aku membagi rekamanku ke dalam beberapa segmen. Tepatnya ada empat segmen, yaitu pembuka, bridging, konten utama dan penutup. Pembuka, bridging dan penutup kurekam sebanyak kurang dari lima kali. Nah, untuk konten utama cukup seru proses rekamannya. Aku merekam sampai lebih dari sepuluh kali. Hal ini disebabkan antara lain karena aku harus memotong durasi dan menyesuaikan dengan latar musik. Rekaman final akhirnya kulakukan diperjalanan menuju tempat kerja. Aku cukup puas dengan hasil rekamannya.

Aku pun meletakkan potluck di gua bagian parenting. Semoga teman-teman penjelajah yang membutuhkan dapat mencicipinya. Bila teman-teman pembaca ingin tahu potluck-ku silakan akses tautan dibawah ini:

Potluck-ku di gua Jungle of Knowledge.

Memasuki Gua Jungle of Knowledge

Sebelum memasuki gua aku bersiap mengenakan head lamp yang diberikan oleh peri hutan. Tidak lupa aku secara terus menerus melantunkan kalimat, “Menarik tapi tidak tertarik.”. Hal ini disebabkan di dalam gua yang gelap akan banyak bertebaran sinar-sinar dan suara yang berisi ilmu pengetahuan. Aku harus benar-benar fokus mencari apa yang kubutuhkan supaya tidak tersesat didalamnya. Oleh karena itu setelah memasuki gua aku pun langsung mencari sisi gua yang menyajikan suara dan sinar ilmu manajemen waktu dan pikiran.

Gua penuh ilmu menarik.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Godaan tentu saja datang hihihi.. Saat menuju ke bagian gua yang aku tuju diperjalanan terdapat suara dan sinar yang diberikan oleh penjelajah di kategori lain-lain. Selain itu aku sempat berbelok ke bagian gua yang menyajikan tema bahass asing dan berbenah rumah. Untungnya aku cepat mengeluarkan petaku. Dikedua bagian ini aku hanya mengamati saja keadaan gua. Aku pun sempat tergiur masuk dan mengulik lebih dalam di bagian parenting. Tadinya hanya mau memeriksa apakah suaraku sudah terpasang disana. Rupanya suara dan sinar-sinar disana cukup menggoda, apalagi yang memiliki judul sesuai telur hijauku. Akupun memantapkan diri kembali untuk keluar dari bagian tersebut dan kembali menyusuri gua menuju bagian manajemen waktu.

Sesampainya di bagian manajemen waktu, aku sangat bahagia. Sinar dan suara yang ada disana memberikan pencerahan. Ilmu yang dibagikan oleh teman-teman memperkaya pengetahuan yang sudah kumiliki sebelumnya sekaligus menjadi pengingat faktor utama dari manajemen waku.

Suara dan Sinar di Gua Bagian Manajemen Waktu

Konsisten belajar manajemen waktu dan pikiran.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Aku menghabiskan waktu beberapa hari di dalam gua bagian manajemen waktu. Aku ditemani oleh suara dan sinar yang berasal dari tujuh penjelajah. Mereka adalah..

MateriNarasumber
Management Kegiatan ala UmiTarisa M.
Bullet JournalBeta L.
How to Manage your Time?Hafifah M.
Bagaimana Saya Memulai Bullet Journal?Ismi F.
Manajemen Waktu ala MuslimahPratiwi
Manajemen WaktuNovya E.
Daftar menu potluck yang kudapatkan di gua Jungle of Knowledge.

Dari mereka bertujuh aku belajar tentang beberapa hal di bawah ini:

  • Mendekat kepada Allah
  • Perbaiki solat
  • Membuat daftar kegiatan sehari-hari
  • Tentukan skala prioritas kegiatan
  • Fokus kepada kegiatan yang suka dan bermanfaat
  • Menghindari procrastination
  • Meminimalisir distraksi
  • Menggunakan alat bantu seperti bullet journal untuk penjadwalan dan atau teknik pomodoro untuk fokus pada satu pekerjaan di satu waktu
  • Delegasi pekerjaan

Sebelum keluar dari gua aku sempat mampir ke bagian lain dari gua yaitu ke bagian perawatan diri/selfcare karena ingin mencari topik tentang mindfulness. Topik mindful merupakan salah satu sub topik dalam peta belajar manajemen pikiranku. Sayangnya tidak ada yang membahas tentang hal tersebut secara khusus disana. Namun alhamdulillah aku sudah cukup mendapatkan sesuatu mengenai hal ini dari potluck teman-teman di manajemen waktu.

Menu makan utama ulat Mama Perantau

Pekan lalu setelah aku mengumpulkan jurnal, aku langsung melanjutkan belajar manajemen waktu dan manajemen pikiran. Kedua topik ini inginnya aku selesaikan di pekan kedua tahap ulat yang sekarang ini. Sehingga pekan depan aku mulai dapat menerapkan teori serta tips yang kudapatkan dan memulai topik belajar sesungguhnya yang ingin kucapai di kelas Bunda Cekatan, bahasa Jerman dan riset.

Ulat Mama Perantau sepertinya gemuk sekali pekan ini. Makan banyak dedaunan yang bergizi sesuai yang ada di peta belajarku. Apa saja yang kupelajari sebagai menu makan utama ulat perantau dapat diakses di tautan berikut:

http://bit.ly/MamaUlatPerantau

Atau teman-teman juga dapat melihat gambar dibawah ini untuk mengetahui daun apa saja yang sudah dilahap oleh ulat Mama Perantau.

Salam,

-ameliasusilo-

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!