Bunda Cekatan: Mengirim Potluck Favorit
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Bismillahirrohmaanirrohiim..
Saking serunya perkuliahan di Institut Ibu Profesional, aku sampai tidak merasakan bahwa waktu berjalan dengan cepat. Tiba-tiba di hari pemberian materi hari Senin Peri Hutan Iqiq memberitahukan bahwa petualangan di kelas Bunda Cekatan sudah memasuki tahap Ulat pekan ke-6. Di pekan ini kami masih berada di Camping Ground Hutan Kupu-kupu. Para ulat sudah mulai bersiap membereskan perlengkapan berkemahnya agar dapat melanjutkan perjalanan ke area berikutnya.
Bila ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh ulat-ulat di pekan kelima, silakan membaca artikel sebelumnya yang berjudul Bunda Cekatan: Camping Ground.
Seperti halnya dipekan-pekan sebelumnya, para ulat pembelajar akan ditantang untuk melakukan sebuah tugas. Di pekan ke-6 ini kami diberi tantangan baru tapi sesungguhnya lama. Gimana maksudnya?
Jadi tantangan yang diminta adalah tantangan yang sudah pernah kami lakukan sebelumnya, yaitu membuat potluck. Membuat potluck pertama di kelas Bunda Cekatan adalah saat berada di gua Jungle of Knowledge.
Cerita mengenai jenis potluck pertama yang kubawa untuk ulat lainnya dapat dibaca di Bunda Cekatan: Gua Jungle of Knowledge.
Dibalik Potluck Bunda Cekatan
Sebetulnya apakah tujuan membuat potluck di kelas Bunda Cekatan ini?
Menurut Peri Iqiq ada filosofi dibalik pembagian potluck. Bila seseorang menghadiri sebuah acara dimana untuk pengadaan konsumsinya menggunakan metode potluck, biasanya kemungkinan besar seseorang akan membawakan menu favorit yang disukainya atau menu jagoan yang sudah terjamin rasanya oleh yang memasaknya. Menu ini mencerminkan keinginan dari si pembawa untuk berbagi kelezatan makanan yang ia sukai dan paling ahli memasaknya. Dalam arti kata lain si pembawa potluck ini ingin berbagi kesenangan, kebahagiaan. Bila tidak ada yang makan, ya tidak masalah si pembawa bisa membawanya pulang kembali dan mengkonsumsinya sendiri di rumah. Intinya adalah berbagi kebahagiaan tanpa memikirkan apakah orang lain suka atau tidak. Biasanya jika yang dibagi adalah kebahagiaan, sebuah energi positif, energi jenis ini akan menular kan ya?
Apa bedanya seluruh potluck yang sudah kita bawa selama ini di Ibu Profesional?
Yang pertama potluck dibawa dengan porsi terbatas. Disini ulat akan mengetahui bahwa ternyata di luar sana ada juga yang menyukai potluck yang dibawa. Potluck kedua dibawa dengan jumlah yang berlebih sebab ulat akan dengan sengaja membagikan ke ulat-ulat lain yang bergabung di keluarga pilihannya. Berbagi di pohon Apel bersama keluarga yang sudah dipilih sendiri dengan kesadaran.
Potluck kedua yang kusiapkan bagi teman-teman ulat lainnya adalah saat berbagi ilmu di kebun Apel saat aku bergabung dengan keluarga Literasi. Keseruan saat mendapat kesempatan berbagi tersebut aku tuliskan di blog Bunda Cekatan: Makanan Besarku.
Tantangan di pekan ke-6 ini para ulat diminta untuk membuatkan potluck yang disukai oleh ulat lainnya. Ulatnya tetapi bukan sembarang ulat. Kami diminta membuat potluck untuk minimal tiga orang ulat yang kami ajak kenalan atau mengajak berkenalan.
Tantangan Pribadi Mengerjakan Potluck ketiga
Pekan ini cukup menantang untukku. Tiba-tiba seluruh deadline baik di ranah publik, ranah komunitas dan ranah domestik berada di pekan ini. Sebut saja proyek utamaku di tempat kerja, pindah rumah sampai beberapa hal lainnya. Mungkin karena badanku terlalu banyak menerima stres, akhirnya muncul alarm natural dari tubuhku sendiri. Pekan ini aku sakit punggung. Low back pain ini sangaat mengganggu. Tidur tidak enak, bekerja kurang nyaman, mengangkat barang di rumah untuk dimasukkan ke kardus pun tidak bisa maksimal.
Baiklah cukup tentang low back pain. Apa kaitannya dengan pekan ini?
Jelas ada! Aku tidak bisa mengerjakan tantangan di pekan ke-6 dengan penuh totalitas. Materi potluck sudah kusiapkan sampai setengah jadi sejak tugas diberikan. Tetapi penyelesaian akhir dari potluck ini yang tidak dapat kuselesaikan dengan cepat. Akhirnya aku pun baru dapat membagikan potluck di hari Sabtu. Menurutku pribadi sudah sungguh terlambat..
Potluck Ulat Mama Rantau
Aku membuat dua buah potluck. Yang pertama adalah tentang manajemen waktuku (melalui podcast). Sedangkan yang kedua adalah tentang alasan tinggal di Jerman yang aku publikasikan secara terbatas di akun youtube. Meskipun pekan lalu aku berkenalan lebih dekat dengan sepuluh orang, aku hanya mengirimkan bingkisan potluck penuh cintaku hanya kepada enam orang. Bukan kenapa-kenapa.. Alasannya sungguh sangat klise, aku sudah tidak ada waktu lagi.
Jika ada yang ingin mendengar podcast tentang manajemen waktu bisa klik di tautan ini: Podcast manajemen waktu.
Menerima Potluck
Sebaliknya aku juga mendapat kiriman potluck dari beberapa teman yang kukirimi. Aku mendapat kiriman penuh cinta dari mbak Arsita dan mbak Icha. Mbak Sita menceritakan pembelajarannya mengenai manajemen emosi sedangkan mbak Icha memberikanku satu rantang penuh makanan tentang manajemen waktu. MasyaAllah.. Pas sekali semuanya tentang apa yang aku butuhkan.
Di Whatsapp Group regu 2 juga ada yang dengan baik hati membagikan potlucknya. Ada beberapa yang aku tertarik, contohnya manajemen waktu ala Rasulullah. Ah I can’t wait untuk melahap potluck tersebut.
Salam,
-ameliasusilo-