Bunda Cekatan: Jurnal Puasa Pekan 3
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Bismillahirrohmaanirrohiim…
Akhirnya aku memutuskan untuk menambah target puasa harian dipekan ketiga. Aku berpendapat manajemen waktu dan manajemen pikiran adalah satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Jika manajemen waktuku baik, maka manajemen pikiranku bisa baik pula. Eh kok jadi seperi hipotesis ya kalimatnya? Hihihihi.. Oleh karena itu aku berusaha untuk menantang diriku untuk menambah hal yang dipuasakan, yaitu tentang mindfulness.
Menjaga diri untuk selalu berkesadaran penuh saat melakukan kegiatan-kegiatan adalah tantangan besar untukku. Sejak kelas Bunda Cekatan awareness ku terhadap hal ini sesungguhnya meningkat. Aku lebih bisa menegur dan mengingatkan diri sendiri. Aku juga mulai merasa terganggu jika melakukan sesuatu sambil menyambi hal lainnya. Seakan-akan sudah ada alarm tubuh yang aktif saat aku melakukan beberapa kegiatan sekaligus. Das geht einfach nicht.
Cerita Hari 1
Manajemen waktu: Aku dapat menahan diri untuk tidak sibuk sendiri bermain dengan handphone berselancar di dunia maya dan tenggelam bersama konten yang disajikan oleh media sosial. Sayangnya aku hanya dapat menahan diri di satu waktu saja.
Manajemen pikiran: Sebaliknya untuk menahan diri agar aku bisa sadar dan fokus terhadap pekerjaan yang kulakukan dalam jangka waktu lama sepertinya masih perlu belajar dan bersabar. Aku masih terdistraksi oleh hal-hal lain yang muncul dibenakki. Walau saat terdistraksi aku masih bisa menyadarkan diri sendiri dan kembali fokus ke pekerjaan yang sedang kulakukan.
Cerita Hari 2
Manajemen waktu: hari ini terpaksa tidak puasa karena aku butuh untuk mencari sesuatu secara intensif melalui media sosial untuk sesuatu yang bermanfaat.
Manajemen pikiran: perjalanan di kereta selama 3-4 jam disertai rasa khawatir membuatku tidak bisa fokus saat berusaha mengisi waktu dengan belajar bahasa Jerman. Pikiranku melayang kemana-mana dan saat aku mulai membiarkan pikiran tersebut, maka muncul berbagai ingatan. Hal ini membuat tubuhku terasa lebih capek.
Cerita Hari 3
Manajemen waktu: meskipun hari cukup hectic dan menguras tenaga karena ada deadline tugas, namun aku merasa aku dapat mengerjakan segala sesuatu berdasarkan porsinya sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan. Hari ini pun berakhir dengan bahagia.
Manajemen pikiran: saat ada deadline ini aku malah bisa fokus mengerjakan sesuatu. Aku sadar sedang mengerjakan sesuatu dan tidak mempedulikan pikiran lain maupun ide-ide yang muncul. Meskipun di akhir hari merasa lelah tapi rasanya tidak secapek kemarin.
Cerita Hari 4
Manajemen waktu: hari ini aku dengan tidak sadar berselancar di dunia maya beralih dari satu media sosial ke media sosial lainnya di saat dimana harusnya aku menjalani puasa. Sembari tiduran di kasur, pegang handphone aku menjelajah kemana-mana. Sampai akhirnya tidak sadar sudah menghabiskan waktu cukup banyak.
Manajemen pikiran: bisa fokus dan berkesadaran selama seharian penuh itu rasanya semenyenangkan itu ya. Meskipun sudah berkegiatan sejak pagi, di waktu sore dan malam rasanya aku masih memiliki tenaga.
Cerita Hari 5
Manajemen waktu: akhir pekan tapi aku bisa menjalankan puasa di waktu yang ditentukan. Alhamdulillah yes.
Manajemen pikiran: hari yang santai meskipun saatnya masak porsi besar. Mungkin karena tidak ada target ini itu, aku bisa menjaga tetap mindful dalam mengerjakan segala kegiatan di hari ini
Cerita Hari 6
Manajemen waktu: puasa media sosial di waktu yang telah ditentukan hari ini berjalan dengan baik. Akhir pekan tetapi aku bisa menjaga konsistensi berpuasa media sosial.
Manajemen pikiran: akhir pekan ini tuntutan untuk mengerjakan ini itu hampir tidak ada. Rasanya nyaman dan enak sekali ketika melakukan sesuatu sambil berkesadaran.
Cerita Hari 7
Manajemen waktu: godaan untuk mencari handphone dan mulai scrolling di media sosial pagi-pagi sungguh tak tertahankan hihihi.. Tapi tentu saja hal ini tidak kubiarkan berlangsung lama.
Manajemen pikiran: aku terdistraksi karena saat bekerja sambil mendengarkan sesuatu yang lain. Untung aku segera ingat untuk kembali fokus ke apa yang kukerjakan.
Apresiasi Diri
Seperti halnya jurnal tantangan 30 hari, di jurnal puasa pekanan tahap Kepompong ini pun juga ada penilaian terhadap usaha yang kulakukan untuk menjaga komitmen puasa dan konsistensi harian. Di pekan ini aku melakukan puasa media sosial dan puasa memikirkan banyak hal dalam satu waktu. Oleh karena itu aku membagi tabel apresiasi diri menjadi dua buah tabel berbeda.
Indikator yang kutetapkan untuk puasa kontraproduktif terkait manajemen waktu di pekan ketiga ini adalah:
- Excellent: puasa media sosial di waktu produktif pagi hari dan menjelang buka puasa.
- Very good: puasa media sosial di waktu produktif pagi hari atau menjelang berbuka puasa.
- Satisfactory: tidak puasa karena alasan yang bermanfaat untuk keluarga atau umat.
- Need improvement: tidak puasa di waktu yang ditentukan.
Indikator yang kutetapkan untuk puasa kontraproduktif terkait manajemen pikiran di pekan ketiga ini adalah:
- Excellent: Mengerjakan 1 pekerjaan dalam satu kandang waktu, fokus dan sadar. Jika muncul pikiran lainnya mampu mengacuhkan.
- Very good: Mengerjakan 1 pekerjaan dalam satu kandang waktu, fokus dan sadar. Jika muncul pikiran lainnya mampu mengendalikan dengan menuliskan di lembar kertas brain dump.
- Satisfactory: terdistraksi oleh munculnya pikiran lain, beralih kegiatan tapi mampu sadar dan kembali mengerjakan kegiatan semula.
- Need improvement: terdistraksi dan mengerjakan kegiatan lain atau mengerjakan beberapa hal bersamaan.
Evaluasi
Aku menghitung capaian badge dalam satu pekan dan membuat rata-rata untuk mengetahui bagaimana capaian dalam satu pekan ini. Badge Need Improvement bernilai 1 kemudian bertingkat sampai badge Excellent yang memiliki nilai 4. Untuk puasa di bidang manajemen waktu, aku memperoleh nilai 3 (Very Good). Sedangkan di bidang manajemen pikiran aku memperoleh nilai evaluasi akhir 3.1 (Very Good). Alhamdulillah capaian pekan ini sudah cukup baik.
Ketika kriteria latih diri yang ditetapkan tidak sulit dan diri ini mau untuk berkomitmen dan semangat menjaga konsistensi, sebetulnya proses memperbaiki diri ini mudah. Hanya saja aku sering tergiur dan tergoda oleh keinginan-keinginan diri sendiri yang tidak bisa dikendalikan. Baby step! Sabar dan selftalk agar tetap konsisten. Ingatkan diri strong why yang sudah ditetapkan dan goal yang ingin dicapai. Puasa ini bertujuan untuk melatih diri menjauhkan dari hal-hal yang kontraproduktif. Aku ingin kegiatan kontraproduktif yang biasa kulakukan bisa berkurang atau bahkan dihilangkan. Huss huss huuss..
Rencana Libur Idul Fitri
Mulai besok kegiatan di Bunda Cekatan akan libur sampai dengan tanggal 22 Mei. Hari Minggu tanggal 23 Mei, para mahasiswa Bunda Cekatan akan mulai berpuasa kembali. Meskipun libur rencananya aku tetap akan berlatih puasa. Tujuannya agar habit baik yang sedang kulatih ini tidak harus mulai dari awal lagi saat puasa pekan keempat nanti dimulai. insyaAllah Bismillahirrohmaanirrohiim.
Sampai jumpa di jurnal puasa pekan ke-4!
Salam,
-ameliasusilo-