Bunda Cekatan: Jurnal Puasa Pekan 1
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Bismillahirrohmaanirrohiim..
Puasa yang dilakukan di tahap Kepompong bertujuan agar dapat melatih diri untuk mengurangi bahkan sampai menghentikan kebiasaan maupun kegiatan-kegiatan yang bersifat kontraproduktif. Melihat kembali peta belajarku, sesungguhnya aku sudah mengetahui bahwa kegiatan kontraproduktif yang kulakukan adalah berkenaan dengan manajemen waktu dan manajemen pikiran. Aku sudah memiliki kandang waktu yang sudah kususun sehingga alokasi-alokasi waktu yang dimiliki cukup untuk setiap kegiatannya. Namun aku sering melakukan kegiatan kontraproduktif yaitu berlama-lama untuk me time. Me time ini bisa hanya sekedar tiduran di atas kasur atau melamun berpikir atau berseluncur di media sosial. Padahal aku sudah menyiapkan waktu khusus untuk melakukan hal ini. Selain itu sering kali aku melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu yang sesungguhnya pekerjaan tersebut tidak ada kaitannya dengan deskripsi kandang waktuku saat itu. Terkait dengan manajemen pikiran aku sering merasa bahwa saat badanku bekerja mengerjakan pekerjaan A, pikiranku memikirkan B, C, D dan seterusnya. Otakku bisa tiba-tiba berpikir memperoleh ide A, B, C dan seterusnya. Jika frekuensinya sudah terlalu sering jujur saja membuatku terganggu. Bahkan mungkin dapat mempengaruhi energi yang ada di tubuhku.
Oleh karena itu di satu pekan ini aku ingin sekali mulai berlatih untuk memenaati kandang waktu yang telah kubuat sendiri. Yang ritmenya sebenernarnya sudah diketahui oleh tubuhku namun aku sering memaksa tubuhku untuk tidak mempedulikannya. Aku memilih untuk one bite at a time. Maksudnya di pekan ini aku hanya akan melatih tentang manajemen waktu saja. Bagaimana caranya agar aku berhenti menghabiskan waktu untuk sering gegoleran dan berselancar di media sosial. Serta bagaimana caranya agar aku tidak melakukan kegiatan lain di luar deskripsi kandang waktuku sendiri.
Cerita Hari 1
Sungguh sebuah tantangan tersendiri ketika seseorang dengan bakat Focus lemah ingin konsisten untuk tidak melakukan beragam kegiatan. Sudah membatasi diri tetap saja kelepasan melakukan kegiatan lainnya di luar yang kusepakati sendiri. Untungnya kegiatan yang dilakukan ini hanya satu saja tidak keterusan seperti biasanya melakukan berbagai macam hal yang tidak direncanakan di kandang waktu.
Cerita Hari 2
Hari ini masih sama dengan hari kemarin. Masih belum bisa menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang tidak direncanakan. Kenapa ya kok terasa sangat menantang ini? hikss..
Cerita Hari 3
Puasa hari ini bubar jalan karena aku gegoleran cukup lama di pagi hari. Durasinya lebih dari satu jam. Setelah itu aku juga overtime mengerjakan tugas. Akibatnya beberapa agenda dilakukan secara paralel.
Cerita Hari 4
Hari ini jauh lebih kacau daripada hari kemarin. Ada kegiatan serondolan yang terjadi akibat komunikasi yang tidak berjalan mulus. Tetapi memang kegiatan serondolan ini sudah pernah di agendakan sebelumnya. Namun, aku tidak memperhitungkan padahal agenda serondolan ini menghabiskan banyak waktuku di luar rumah. Selain itu pagi hari aku juga sibuk scrolling media sosial lebih dari satu jam.
Cerita Hari 5
Ada perbaikan dalam menjalankan puasa. Pagi hari aku masih tidak bisa menahan diri untuk tidak menikmati media sosial. Alhamdulillah masih bisa bertindak tegas terhadap hawa nafsu sehingga aku menengok media sosial tidak lebih dari satu jam. Selain itu karena ini adalah hari Minggu entah kenapa selalu saja ada kegiatan-kegiatan yang tiba-tiba muncul. Akhirnya aku bisa mengerjakan beberapa kegiatan dalam satu waktu.
Cerita Hari 6
Bekerja di rumah sambil membersamai anak yang tidak mau pergi ke TK. Dari kalimat tersebut tentu saja sudah terbayang ya bagaimana hebohnya di rumah. Sebetulnya aku sudah biasa seperti ini sejak pertama kali bekerja di rumah. Namun tentu saja hal ini tidak berarti sesuatu yang benar. Karena sesungguhnya anak berusia enam tahun ini sudah bisa diajak berbicara dan berdiskusi kapan waktu bisa bersamaku dan kapan waktu bermain sendiri. Karena ceritanya aku sedang berusaha menjaga konsistensi tidak melakukan kegiatan kontraproduktif tentu saja kondisi ini agak menantang. Mau tidak mau sambil bekerja aku pun membuat makan siang, ambil camilan yang sulit dijangkau si bocah dan sebagainya.
Cerita Hari 7
Hari yang menguras tenaga dan energi. Hari pertama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan juga. Aku bahagia karena hari ini berjalan dengan baik. Aku mengerjakan kegiatan-kegiatan sesuai kandung waktuku. Berseluncur di sosial media masih tetap dapat kulakukan namun aku dapat mengendalikan diri untuk tidak berlama-lama.
Apresiasi Diri
Untuk penilaian capaian harian, indikator yang aku tetapkan untuk mengapresiasi diriku sendiri adalah sebagai berikut:
- Excellent: sama sekali tidak melakukan kegiatan lain di luar kandang waktu
- Very good: melakukan 1 kegiatan di luar kandang waktu
- Satisfactory: melakukan > 1 kegiatan di luar kandang waktu
- Need improvement: leisure time atau scrolling media sosial > 1 jam di luar kandang waktu
Sungguh badge yang kudapatkan di pekan pertama ini berwarna-warni. Bahakan dari tujuh hari hanya satu hari saja aku memperoleh badge Excellent.
Evaluasi
Ada yang salah dalam menjalankan puasa di pekan pertama ini. Bisa jadi karena indikatornya yang terlalu luas atau bisa jadi karena aku kurang berkomitmen untuk melakukan puasa dengan baik. Sebaiknya aku mengganti kriteria penilaian menjadi yang lebih spesifik dan mudah diukur. Aku juga butuh untuk merevisi kandang waktu mengingat saat ini sudah memasuki bulan Ramadan.
Rencana Pekan kedua
Pekan kedua masih fokus dengan manajemen waktu. Karena ini bulan Ramadan maka aku akan merevisi kandang waktu. Aku terpikir untuk melakukan puasa sosial media di pagi hari, menjelang berbuka puasa sampai selesai solat Tarawih. Bismillahirrohmaanirrohiim..
Salam,
-ameliasusilo-