Bunda Cekatan: Camping Ground
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Bismillahirrohmaanirrohiim.. Camping ground! Masuk ke pekan ke-5 di tahap Ulat para ulat diajak berkemah oleh Magika, peri-peri hutan dan kunang-kunang Ika. Ulat yang berjumlah lebih dari 300 ini berkumpul dan mendirikan kemah bersama-sama. Tujuan berkemah ini adalah agar bisa beristirahat sejenak, menyapa dan mengenal ulat-ulat lainnya serta menanyakan bagaimana kebutuhan makan mereka. Selama proses makan ini ulat-ulat fokus dengan dirinya sendiri. Dengan berkemah, ulat diajak untuk responsif terhadap lingkungan di sekitarnya.
Tentu saja sambil berkemah masih boleh makan di pohon Apel yang mengadakan Go Live. Sepertinya contohnya aku yang pada hari Jum’at lalu memberanikan diri untuk tampil di sesi Go Live dengan mengangkat tema “Literasi: Critical Thinking dan Riset.” Sebagai kepala keluarga Bahasa, aku juga mengurus penjadwalan tampilan Go Live ulat bahasa mbak Cinantya dari regional Semarang yang mengusung tema belajar bahasa Inggris dengan fun.
Cerita ulat memilih keluarga dapat dibaca di jurnal Bunda Cekatan: Antara Keluarga Bahasa dan Keluarga Literasi.
Selain tema Go Live sesungguhnya aku tidak dapat belajar apa-apa lagi pekan ini. Pekerjaan, proses pindah rumah dan tanggung jawab di Pusat Riset RCIP masih menguras energiku. Ketika aku beristirahat di atas tempat tidur, tidak jarang aku langsung tertidur pulas. Tidak bisa dibiarkan seperti ini sebetulnya. Sudah berjalan selama dua pekan. Aku membuang waktu dan kesempatan belajar begitu saja. Ayook semangaat!!!
Back to business!
Camping Ground
Tantangan yang diberikan oleh Magika pekan ini adalah menanyakan kabar ulat-ulat lainnya dan menanyakan apakah asupan nutrisi ulat sudah cukup terpenuhi. Kami juga diminta untuk menanyakan apakah keluarga favoritnya dan menyajikan dalam grafik batang.
Bagiku yang bakat interpersonalnya tidak termasuk bakat kuat menjalin hubungan seperti ini merupakan tantangan besar. Menyapa orang baru, berbasa-basi, berkenalan dan berbincang-bincang adalah hal yang luar biasa untukku. Apalagi ditambah waktu yang aku miliki untuk melakukan hal ini tidak banyak. Jadi marilah kita lihat bagaimana hasil yang aku dapatkan untuk melalui tantangan di pekan kelima.
Alhamdulillah aku menemukan kemudahan di pekan ini. Tidak beberapa lama setelah penjelasan tugas ini diberikan ada teman-teman yang sudah kukenal sebelumnya menyapaku dengan hangat. Dengan ada yang menyapa ini aku merasa kemudahan dalam mengerjakan tantangan.
Sebagian besar sudah merasa bahagia di keluarganya masing-masing. Semuanya juga hanya berada di satu keluarga saja. Dengan merasa bahagia dan berada hanya di satu keluarga saja otomatis keluarga-keluarga tersebut adalah keluarga favorit para ulat. Bila disajikan dalam grafik batang, maka tampilannya seperti gambar dibawah ini.
Dari sepuluh ulat yang berbincang denganku mereka tidak berada di satu keluarga yang sama melainkan tersebar di tujuh keluarga yang berbeda. Di tiap keluarga Literasi, Manajemen Emosi dan Parenting terdapat dua ulat. Sedangkan di keluarga lainya hanya ada satu ulat yang berpartisipasi.
Dari perbincangan yang aku lakukan, aku merasa teman-teman di manajemen emosi dan parenting sangat puas dengan asupan yang telah diperoleh. Sedangkan teman-teman yang lainnya cukup bahagia.
Lalu bagaimana dengan diriku sendiri?
Bahagia Belajar Sampai Pekan Kelima
Sejujurnya aku masih kelaparan. Materi yang aku butuhkan masih belum aku dapatkan secara optimal. Asupan materi yang aku inginkan belum aku dapatkan. Solusinya adalah aku belajar sendiri. Sayangnya pekan ini aku masih sempit waktunya untuk belajar di luar waktu bekerjaku di ranah publik, domestik dan komunitas. Untungnya aku menantang diriku untuk berbagi di Go Live sehingga aku lumayan mendapatkan materi dari persiapan Go Live ini.
Untuk ke depannya aku harus segera move on sih. Tidak bisa bertahan dengan keadaan ini sedangkan aku perlu belajar. Menurutku saatnya aku mengevaluasi kembali praktik manajemen waktu dan pikiran yang sedang kujalani. Menata kembali waktuku sehingga prioritas kegiatan yang kukerjakan setiap harinya bisa optimal dan aku pun bahagia.
Semangattt.. semangaaat!!!
Perjalanan di hutan Kupu-kupu masih panjang. Lihat lagi tujuan belajar, tarik nafas lalu jangan kasih kendor !
Salam,
-ameliasusilo-