Bunda Cekatan,  Ibu Profesional

Bunda Cekatan: Antara Keluarga Bahasa dan Keluarga Literasi

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Ini adalah jurnal ketiga di tahap Ulat. Pekan lalu penjelajah masuk ke dalam gua Jungle of Knowledge mendengar berbagai suara indah dan melihat sinar video yang sarat ilmu pengetahuan. Selain berpetualang di dalam gua, ulat masih boleh makan dedaunan yang ada di pohon-pohon du luar gua.

Penjelajah dan ulat berjalan bersama menuju ujung gua.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Setelah kenyang makan dedaunan di pohon manajemen waktu dan pikiran, ulat dan penjelajah kembali masuk bersama ke dalam gua. Magika berseru agar kami terus berjalan menuju ujung gua dan keluar dari gua Jungle of Knowledge. Berjalan menyusuri gua sampai terlihat cahaya terang di ujung gua. Suara dan sinar ilmu pengetahuan perlahan-lahan mulai meredup dan mengecil suaranya. Penjelajah dan ulat yang masih terus berjalan mendekati arah datangnya sinar terang tiba-tiba bergetar. Sambil terus bergerak dan bergetar semakin kuat sampai di depan sinar terang kemudian tiba-tiba berputar dan terus berputar sampai terdengar bunyi keras..

Plop!!!!

Ulat Mama Perantau dewasa tiba di kebun Apel.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Penjelajah bersatu dengan ulat menjadi seekor ulat dewasa. Ulat Mama Perantau tiba di kebun Apel yang berjumlah 17 pohon. Suara Magika terdengar memberikan instruksi kepada ulat-ulat dewasa.

Pilihlah keluarga yang topiknya (pohon apel) ada di peta belajarmu. Topik tidak selalu sesuai dengan pilihan keluarga yang ada, namun pilihlah yang paling mirip dengan kemungkinan yang besar untuk beririsan.

Magika Hutan Kupu-kupu

Kebun Apel

Setelah mendengar instruksi dari Magika, ulat Mama Perantau mulai berkeliling mencari pohon apel yang sesuai dengan peta belajar. Seperti yang sudah disepakati di fase ini ulat tidak akan belajar lagi secara khusus tentang manajamen waktu dan pikiran. Topik manajemen waktu dan pikiran akan dijadikan sebagai camilan yang menunjang menu utama ulat Mama Perantau. Adapun menu makanan utamanya adalah riset dan atau bahasa.

Setelah berkeliling ulat tiba di depan dua buah pohon apel yang dicari. Yang satu adalah pohon keluarga bahasa. Yang satu lagi adalah pohon keluarga literasi, dimana penulisan karya ilmiah (bagian dari riset) menjadi salah satu dari cabang pohon tersebut. Ulat pun bingung dan berpikir mana yang saat ini paling penting.

Bila melihat ulang ke peta belajar, tujuan pembelajaran di kelas Bunda Cekatan adalah..

Menjadi dokter dan peneliti handal di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi dalam bahasa Jerman, mindful dalam berkegiatan, serta memiliki manajemen waktu yang baik sehingga tambah bahagia menjalankan peran utama sebagai ibu dan istri (michdichuns 2021).

Berdasarkan tujuan tersebut, menurutku yang paling utama adalah bahasa Jerman terlebih dahulu. Agar aku dapat menjadi dokter dan peneliti yang handal, maka aku harus memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berbahasa Jermanku. Sambil meningkatkan kemampuan berbahasa, aku dapat melahap ilmu-ilmu tentang riset dalam bahasa Jerman. Sekali dayung aku dapat melewati beberapa pulau.

Ulat Mama Perantau tiba di depan pohon apel keluarga bahasa dan pohon apel keluarga literasi.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Aku pun mantap memilih keluarga bahasa di formulir pemilihan keluarga yang disediakan oleh peri hutan. Lega rasanya ketika dapat menemukan sebuah solusi dari permasalahan dengan strong why yang jelas dan kuat.

Keluarga Bahasa

Tidak beberapa lama setelah aku mengisi formulir yang disediakan oleh peri hutan, aku diundang masuk ke sebuah Whatsapp group (WAG) yang berjudul Kepala Keluarga. Ternyata aku terpilih menjadi kepala keluarga bahasa karena aku adalah orang pertama yang memilih keluarga tersebut. Waaah antara terkejut, bahagia dan bingung. Maksud hati hanya ingin menjadi anggota keluarga biasa ternyata malah terpilih menjadi kepala keluarganya.

Aku mendapat tugas dari Magika untuk membuat WAG keluarga bahasa. Kemudian memberikan tautan grup tersebut ke WAG kepala keluarga. Keeseokan harinya Magika akan membagikan berbagai tautan keluarga di Facebook Group (FBG). Ulat-ulat yang masih mencari keluarga dan pohon apelnya boleh memilih pohon apel dan mendaftar secara mandiri sesuai tautan yang dibagikan tersebut.

Sayangnya setelah dua hari menunggu aku hanya sendirian di pohon apel keluarga bahasa. Mengingat agenda kegiatan di kebun apel ini terus berjalan rasanya tidak mungkin bagiku untuk bertahan sendirian dan menunggu ulat-ulat lainnya. Magika berkata bahwa minimal dalam satu keluarga terdapat tiga ekor ulat. Oleh karena itu aku pun memutuskan untuk pindah ke pohon apel lainnya bergabung dengan keluarga literasi.

Pekan ketiga di tahap ulat aku bergabung di keluarga literasi dan belajar bersama ulat-ulat lainnya di bawah pohon apel literasi. Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Pekan ini aku akan berada di keluarga literasi. Jika pekan depan ternyata banyak yang berminat di keluarga bahasa, maka keluarga bahasa akan dibuka kembali. Aku boleh pindah lagi ke keluarga bahasa. Magika berpesan bahwa menu makanan utamaku tetap bahasa meskipun aku berada di literasi. Aku diminta untuk menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada. Tidak apa-apa.. I just know that it’s going to be fun.

Keluarga Literasi

Setelah masuk dan memperkenalkan diri. Di keluarga literasi terdapat 20 orang anggota keluarga yang dikepalai oleh mbak Ari. Setelah saling memperkenalkan diri kami pun menyetorkan peta belajar kami masing-masing dan menceritakan apa yang telah dipelajari selama dua pekan terakhir.

Keluarga literasi kelas Bunda Cekatan batch 2.
Sumber gambar: tim Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional

Setelah itu kami juga melakukan brainstorming dari peta belajar dan keinginan sub-topik belajar sehingga menghasilkan ide belajar keluarga literasi seperti di bawah ini:

Sub-topik belajar di keluarga literasi.
Sumber gambar: Canva yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Setelah terinci, mbak Ari memimpin diskusi untuk menentukan dua tema untuk Go Live di FBG. Kami sepakat untuk mengambil dua tema yaitu fiksi dan non fiksi. Fiksi akan dibawakan oleh mbak Dian dan non fiksi akan dibawakan oleh mbak Ismi.

Alhamdulillah di keluarga ini saya bertemu dengan mbak Ari Kusumaningsih yang memiliki sub topik belajar yang berkaitan dengan penulisan dan publikasi ilmiah. Setidaknya saya sedirian dalam proses belajar di pekan ini.

Tantangan di Pekan ke-3

Saat ini saya sedang berusaha mengatur agar keinginan belajar di sub topik riset bisa sejalan dengan proses belajar bahasa Jerman. Bagi saya kedua topik ini sedapat mungkin berjalan beriringan. Alasannya adalah karena saat ini saya berdomisili di Jerman dimana penerapan ilmu tentang riset dan penulisan karya ilmiah harus saya kerjakan dalam bahasa Jerman.

Tantangan berikutnya yang saya rasakan adalah banyak godaan untuk belajar ilmu-ilmu menarik yang mulai beredar di Go Live. Waah luar biasa sekali memang para ulat pembelajar ini. Jikalau ilmunya sama dengan yang pernah kupelajari biasanya akan ada sudut pandang lain yang jadi insight baru bagiku.

Tantangan yang paling berat pekan ini adalah load pekerjaan di ranah publik dan proses pindah Wohnung menyedot energi yang cukup banyak. Rasanya pekan ini aku belum belajar sebanyak pekan-pekan sebelumnya. Meskipun begitu aku ingin mengapresiasi diriku sendiri karena sudah mulai praktik manajemen waktu dengan teknik pomodoro. Masih belum sempurna tetapi sudah berada di track yang lumayan baik.

Aku masih semangat menyambut kejutan dari Magika dan para peri hutan. Aku berharap agar manajemen waktuku semakin membaik sehingga dapat menunjang proses belajar di pekan-pekan berikutnya.

Salam,

-ameliasusilo-

One Comment

Silakan tinggalkan komentar anda disini..

error: Content is protected !!