Bunda Cekatan: Aliran Rasa Tahap Ulat
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Bismillahirrohmaaniirohiim..
Aha! Ternyata aku …
Mampu melewati tahap ulat setelah dipertengahan jalan aku merasa cukup kesulitan. Kalimat ini ingin sekali aku teriakan keras-keras bila saja situasi dan kondisinya memungkinkan. Aku sangat berjuang untuk menuliskan jurnal perjalananku melewati tiap pekannya di tahap Ulat. Aku juga berusaha agar aku tidak tertidur dan mengumpulkan jurnal ini tepat waktu.
Permasalahannya adalah aku menginginkan penulisan alur cerita yang runut di jurnal. Namun ternyata sumber daya yang kumiliki di pertengahan jalan tahap ulat ini menjadi terbatas. Diluar perkiraanku ternyata proses pindah rumah selama bulan Februari dan Maret lalu sungguh menguras energi. Kondisiku sebagai ibu yang juga sedang mengambil peran di ranah publik ternyata membuatku kehilangan energi-energi cadangan yang biasanya aku miliki untuk hal-hal yang bersifat tidak reguler seperti pindahan ini. Akupun harus berdamai dan beradaptasi, sesuatu yang juga merupakan proses pembelajaran yang tidak sengaja kudapatkan di kelas Bunda Cekatan ini.
Seperti halnya di pekan-pekan sebelumnya aku mengumpulkan jurnal di pekan ke-8 tepat waktu namun hanya berselisih beberapa jam dari tenggat waktu yang telah disepakati. Di tahap ulat ini sepertinya aku selalu menjadi orang terakhir di reguku yang mengumpulkan jurnal. Untukku pribadi hal ini adalah sesuatu yang bukan diriku. Aku harus menjadi lebih baik lagi di tahap berikutnya sebab faktor eksternal yang selama ini menjadi tantangan berat untukku sudah selesai. Sesungguhnya masih belum selesai sepenuhnya. Kardus dan kondisi di apartemen yang baru masih berantakan. Untuk orang dengan bakat discipline merupakan tantangan. Namun jika dibandingkan dengan kondisi riil bulan lalu tentu saja beban yang kurasakan sudah sangat jauh berkurang.
Aha! Ternyata aku …
Baru menyadari bahwa inilah proses atau cara belajar yang dapat membuatku lebih terarah dan menjagaku tetap fokus menggapai tujuan pembelajaranku. Gamifikasi di tahap ulat ini adalah sebuah penggambaran yang cukup nyata tentang situasi belajar. Ini adalah proses yang juga terjadi di dunia nyata. Pada saat belajar, berniat mempelajari sesuatu akan muncul godaan-godaan yang dapat menggoyahkan dan menggoyang niat awal belajar. Baiklah mungkin aku akan menjelaskan sedikit yang dapat aku rasakan setelah delapan pekan melalui tahap belajar sebagai ulat.
Contohnya adalah saat ini aku ingin belajar bagaimana caranya meningkatkan kapasitas dan keahlianku di bidang riset. Bila merunut tahapan belajar di tahap ulat ini, maka yang aku lakukan adalah belajar berbagai jenis tema yang mendukung bidang riset. Proses belajar ini tentu saja ada berbagai macam. Namun yang perlu disadari adalah ilmu yang ada di muka bumi ini sangat beragam. Tidak jarang dalam perjalanan belajar kita akan tergiur untuk mempelajari tema lainnya. Tema belajar ini bisa yang masih dalam satu rumpun ilmu riset maupun ilmu lainnya, misalnya parenting. Bagi aku yang memiliki bakat kuat learner tentu saja hal ini dapat menjadi tantangan besar. Aku harus mampu meyakinkan diriku untuk tetap berada di jalur yang telah disusun sebelumnya untuk manggapai tujuan belajar sesuai peta belajar yang telah ditentukan.
Berikutnya adalah untuk membantu proses belajar ini, akan lebih baik jika kita berkumpul dengan orang-orang lain yang juga memiliki minat belajar di bidang yang sama. Sudah kodratnya bahwa manusia adalah makhluk sosial oleh karena itu akan lebih enak, mudah dan nyaman jika bisa belajar bersama-sama. Masing-masing pembelajar akan dapat memberikan ilmu yang dimilikinya. Disini berlaku take and give. Membagikan ilmu yang dimiliki dan melahap ilmu yang dibagikan.
Jangan lupa dalam berkumpul bersama manusia ada kalanya kita menemui sebuah perkumpulan yang baru. Ada waktunya kita harus bertemu dengan orang baru. Oleh karena itu adab berkenalan menjadi hal yang harus dikuasai. Bagi yang tidak memiliki bakat kuat winning over others (WOO) tentu sulit namun dengan tetap memperhatikan adab ini insyaAllah proses ta’aruf ini bisa menjadi lebih mudah dijalankan.
Berikutnya aku menyadari bahwa media belajar itu beragam. Ada yang berasal dari tulisan, video maupun audio. Narasumber dari ilmu pun tidak harus selalu yang ahli dan pakar di bidang tersebut. Kadang kala belajar dari pengalaman orang lain merupakan ilmu yang lebih mudah dipahami dibandingkan teori.
Kaitannya belajar dari pengalaman orang lain adalah tidak perlu malu dan merasa kerdil untuk berbagi ilmu yang kita miliki. Selama asal ilmu yang dimiliki seseorang berdasarkan sumber yang dapat dibuktikan validitasnya, tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam, tidak melanggar adab dan norma yang ada, maka ilmu tersebut dapat dibagikan. Prinsip yang kupelajari di tahap Ulat ini adalah sesederhana apapun ilmu tersebut bagi kita yang memilikinya dapat berarti ilmu yang luar biasa sangat dibutuhkan oleh orang lain.
Lalu dalan menjalani proses ini bagaimanapun kita butuh refleksi, muhasabah tentang bagaimana kegiatan belajar yang telah kita lalui. Apa yang sudah didapatkan, apa yang masih perlu dicari, mengukur diri apakah masih tetap fokus dan istiqomah dan lain sebagainya. Refleksi ini perlu dilakukan agar kita dapat menata kembali dan bersemangat untuk mencapai tujuan.
Terakhir dalam belajar butuh yang namanya support group. Menurutku buddy adalah salah satu bentuk support group. Senang sekali rasanya ketika aku dapat mencurahkan perasaanku dan merasa didengarkan. Apalagi jika ada yang mengingatkan dan memberikan bingkisan yang dapat dijadikan bekal untuk mendukung kegiatan belajar.
MasyaAllah.. sungguh aku merasa bersyukur mendapatkan kesempatan belajar di kelas Bunda Cekatan. Aku bisa belajar cara belajar. Beruntung dapat menjalani proses belajar melewati tahap Telur dan tahap Ulat. Semoga aku bisa meneruskan perjalanan belajar ini sampai tuntas. Aku siap menjalani tahap berikutnya.
Bila teman-teman pembaca tertarik untuk mengetahui perjalananku di tahap Ulat aku telah menuliskan daftar jurnal tahap Ulat di bawah ini.
Daftar Jurnal Tahap Ulat
- Pekan 1: Ini makananku
- Pekan 2: Gua Jungle of Knowledge
- Pekan 3: Pertemuan keluarga
- Pekan 4: Ini makanan besarku
- Pekan 5: Camping ground
- Pekan 6: Potluck
- Pekan 7: Danau cermin
- Pekan 8: Buddy system
Salam,
-ameliasusilo-