Berlin: Transportasi Dalam Kota
Berlin memiliki transportasi dalam kota yang baik. Jika berkunjung kesana harus pintar memilih lokasi menginap untuk menghindari durasi perjalanan dalam kota yang dapat ditempuh dalam waktu lama. Aku bilang lama karena biasanya di Hannover dari rumah ke tempat tujuan yang masih berada di dalam kota dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 20 menit. Untungnya di Berlin transportasi dalam kotanya terdiri dari berbagai jenis alat transportasi dan terkoneksi dengan baik.
Hai teman pembaca Michdichuns!
Apakah kamu sudah pernah pergi ke Berlin?
Pernahkah kamu membayangkan seberapa besar ibukota negara Jerman ini?
Apakah kamu pernah melihat peta transportasi dalam kota Berlin?
Jadi, Berlin itu kota besar seperti halnya Jakarta. Menurutku yang tinggal di kota yang berukuran lebih kecil, padatnya kota Berlin memang tipikal kota besar yang merupakan ibukota sebuah negara. Kotanya hidup, tampak padat dan terlihat lebih banyak orang.
Kota yang menarik bagi yang menyukai bepergian ke kota, sejarah maupun seni. Bagi yang menyukai wisata kuliner, kota ini juga memiliki daya tarik tersendiri. Aku dan suamiku adalah contoh orang-orang yang datang ke Berlin karena ingin wisata kuliner di sana.
Transportasi Dalam Kota Berlin
Sebagai ibukota negara yang memiliki ukuran kota yang sangat besar, Berlin didukung oleh transportasi publik yang bagus. Paling tidak itu menurutku yang sudah beberapa kali pergi ke sana dan sebagian besar memanfaatkan transportasi publiknya untuk bepergian ke mana-mana.
Transportasi dalam kota Berlin dilayani oleh beberapa moda transportasi yang berbeda. Hal ini sebenarnya pertanda bahwa kota ini adalah kota yang besar.
Tidak semua kota di Jerman memiliki alat transportasi selengkap Berlin. Biasanya semakin besar sebuah kota, maka akan semakin komplit jenis alat transportasi publiknya.
Di Berlin kita dapat naik bus, tram, kapal ferry, S-Bahn dan U-Bahn. Kereta regional yang dioperasikan oleh operator kereta juga turut mendukung transportasi dalam kotanya.
Semua alat transportasi yang berbeda ini terintegrasi dengan baik untuk melayani arus perjalanan dalam kota penduduk Berlin dan para pengunjungnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kemudahan penumpang berpindah dari satu alat transportasi ke yang lainnya dari satu titik ke tempat tujuan akhir.
Masing-masing alat transportasi ini memiliki rute atau jalur yang banyak. Jika tidak terbayang seperti apa jalur transportasi publik yang banyak ini di sana, coba lihat peta transportasi publiknya di bawah ini.
Jumlah halte bus dan tram banyak. Stasiun pemberhentian S-Bahn dan U-Bahn juga banyak. Kemana saja kita akan pergi kemungkinan besar akan ada alternatif alat transportasinya.
Tantangan yang aku rasakan saat mengunjungi Berlin adalah durasi perjalanan yang lama. Dari titik awal ke titik tujuan dapat terhubung dengan berbagai alternatif alat dan jalur transportasi. Biasanya pergantian ini yang mempengaruhi durasi perjalanan sehingga kita tinggal perlu bersabar dan membandingkan dengan cermat berapa lama durasi yang dibutuhkan dengan memggunakan transportasi A atau transportasi B.
Tentang Berlin: Hello Charge Asia.
Pengalaman Menaiki Alat Transportasi Kota Berlin
Seluruh alat transportasi publik Berlin berwarna kuning. Perusahaan yang menaunginya adalah BVG. Khusus untuk S-Bahn masih dioperasikan oleh Deutsche Bahn yang bekerja sama dengan BVG.
Oh ya, tidak perlu bingung jika di mesin pembelian tiket ada logo selain BVG, yaitu VBB. VBB ini adalah yang menaungi transportasi Berlin dan Brandenburg, dua buah negara bagian yang saling berbatasan.
Zona dalam kota Berlin, ibukota yang sekaligus juga merupakan negara bagian, adalah zona AB. Sebagian wilayah negara bagian Brandenburg yang mengelilingi Berlin dan berdekatan dengan Berlin termasuk zona C.
Oleh karena itu selama zona tiket yang dibeli di mesin VBB tertulis AB Berlin, tiket tersebut tetap dapat digunakan untuk transportasi dalam kota Berlin. Ingat beli tiket ya, jangan sampai jadi penumpang gelap!
Seperti yang sudah kutuliskan di atas, setiap kali ke Berlin biasanya aku dan keluarga bepergian kemana-mana dengan menggunakan alat transportasi dalam kota Berlin. Sejauh ini aku belum pernah merasa tidak nyaman maupun terganggu yang menyebabkan kapok tidak mau lagi menaiki alat transportasi yang berwarna kuning tersebut.
Di Berlin kita masih dapat menemukan bus tingkat. Menaiki bus tingkat ini sudah menjadi hiburan tersendiri bagi kami. Apalagi ada rute tertentu yang jika kita menaikinya dapat berhenti di tempat-tempat yang menjadi daya tarik bagi turis.
Di dalam bus ada colokan untuk mengisi daya ponsel atau gawai penumpang. Aku dan suamiku beberapa kali memanfaatkan fasilitas ini sehingga ponsel kami baterainya penuh kembali setelah dipakai seharian.
Barrier Friendly
Baik bus maupun tramnya ramah bagi pembawa kereta bayi. Tramnya rendah sehingga aku dan suamiku tidak perlu angkat-angkat kereta bayi saat kami naik maupun turun dari bus atau tram.
Halte maupun stasiunnya juga ramah terhadap penggunanya. Sepertinya hampir semua stasiun U-Bahn dan S-Bahn memiliki elevator atau eskalator. Hal ini tentu memudahkan bagi yang membawa kereta bayi maupun menaiki kursi roda.
Tiket
Untuk tiket sebaiknya beli yang 24 jam. Anak di atas usia 6 tahun sudah harus memiliki tiket sendiri. Harga tiketnya juga cukup terjangkau dan menurutku cukup oke mengingat tiket tersebut berlaku untuk dua zona transportasi, A dan B Berlin. Itu zona yang sangat besar.
Jika bepergian dalam kelompok bisa membeli tiket 24 jam untuk berkelompok. Tentu harganya lebih murah dibandingkan masing-masing orang membeli tiket. Selain tiket 24 jam juga ada tiket 48 dan 72 jam. Sesuaikan saja dengan kebutuhan kita.S
Setelah membeli tiket di mesin jangan lupa untuk mengaktifkan tiket tersebut. Caranya adalah memasukkan tiket ke dalam mesin aktivasi yang berada di dekat pintu bus, di halte tram, di dalam tram atau sebelum memasuki peron stasiun U-Bahn dan S-Bahn. Kadang mesin ini juga dapat ditemukan tepat di sebelah mesin penjual tiket.
Denda Tidak Memiliki Tiket
Sepanjang pengalamanku menaiki transportasj publik di Berlin, aku belum pernah bertemu dengan petugas pemeriksa tiket. Sebagai informasi, tidak ada pemeriksaan tiket sebelum penumpang menaiki alat transportasi. Namun, tetap waspada karena petugas pemeriksa ini bisa saja tiba-tiba masuk ke dalam alat transportasj yang kita naiki.
Jangan sampai tidak mampu menunjukkan bukti tiket. Ada sejumlah uang denda yang perlu dibayarkan, kalau tidak salah ingat 60€, sebagai hukuman tidak membawa tiket. Bukan hanya itu, nama kita pun akan dicatat sebab pembayaran denda dilakukan bukan dengan petugas pemeriksa tadi melainkan setelah mendapat surat.
Aku senang menaiki transportasi publik jika mengunjungi Berlin. Yang perlu diantisipasi adalah memilih lokasi hotel yang paling dekat dengan tempat-tempat yang akan dikunjungi.
Tidak perlu khawatir kesulitan ketika menaiki transportasi publik di Berlin. Teman pembaca Michdichuns dapat menginstal aplikasi untuk memudahkan pencarian alat transportasi yang paling cepat datangnya maupun paling cepat durasinya.
Selamat berpetualang dan wisata kuliner di Berlin teman pembaca Michdichuns!
Salam,
-ameliasusilo-
5 Comments
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback: